11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jalang [yang] Tak Lagi Lajang

Angga WijayabyAngga Wijaya
June 15, 2024
inEsai
Jalang [yang] Tak Lagi Lajang

SEORANG kawan—penyair kawakan Bali—mengirimkan poster acara sastra bagus di mana dia akan tampil menyanyikan puisinya. Saya menjawab singkat: “kemungkinan saya akan datang”. Namun, sayangnya, saya tak bisa hadir ke acara penting tersebut. Tunangan ingin saya menemaninya hari itu. Maafkan saya, Bung. Bukan berarti saya takut padanya—lebih dari itu: ‘kepentingan bersama’ menjadi prioritas utama. Bung tentu tahu—bahkan Chairil Anwar pun sering cekcok dengan istrinya karena perkara ‘gaya hidup’ bohemian penyair ‘jalang’ yang ‘ingin hidup seribu tahun lagi’ itu. Penyair hebat yang namanya selalu dikenang oleh kita semua.

Akhirnya, istrinya meninggalkan dia. Tak tahan—soal ekonomi, penyair kerap berhadapan dengan kenyataan hidup sehari-hari; pendapatan yang tak pasti, terlebih jika punya anak; uang menjadi masalah pelik; jika kini: menjual buku puisi seharga lima puluh ribu rupiah saja sulit, sementara gelegak api kreativitas bisa padam saat pasangan dalam kondisi emosi kurang baik– membuat hati penyair yang terkenal peka terusik; apa yang sebaiknya kita lakukan kemudian? Bersiasat ‘mencari pekerjaan di luar dunia sastra’ atau dengan kecewa—berhenti dan mengundurkan diri dari jalan aksara dan sastra yang bahkan sejak remaja kita sukai dan cintai?

Hidup ‘jalang’ rasanya bisa terus dilakukan ketika penyair/seniman tidak mengikatkan diri pada sebuah komitmen bernama ‘rumah tangga’. Ah, ini tentu soal lain lagi. Kita akan bahasa lain waktu saja. Sifatnya tentu relatif dan sangat personal. ‘Lain padang, lain ilalang’. Begitulah.

Buku kumpulan puisi [Bukan] Anjing Malam ini pun semacam antitesa: bahwa saya bukanlah seperti yang banyak sahabat juga kerabat sematkan pada sosok penyair yang hidupnya dikenal bebas—terlebih di masa lalu, misalnya, ia dikenal punya banyak kawan perempuan. Puisi-puisi boleh saja “liar”, tetapi itu tidak lantas menjadi gambaran nyata kehidupan. Bahkan, justru sering terjadi kebalikan dari itu semua. Dalam karya yang terkesan polos, tersimpan gelora yang mengejutkan; jauh dari apa yang pembaca bayangkan, termasuk dalam hidup keseharian penyair.

[Bukan] Anjing Malam adalah buku kumpulan puisi ketujuh saya yang akan segera terbit. Berisi 49 puisi yang saya tulis dari tahun 2021 hingga 2023. Judul buku saya ambil dari salah satu puisi dengan judul yang sama. Puisi itu adalah tentang ingatan lama saat saya pernah menjadi mahasiswa pada salah satu universitas negeri di Bali. Syahdan, kakak kelas saya dari jurusan lain menulis prosa liris dengan judul ‘Anjing Malam’. Prosa liris itu dimuat pada salah satu koran besar yang digawangi oleh almarhum Umbu Landu Paranggi. Bagi penulis di Bali, tulisan yang lolos seleksi beliau dan dimuat di koran tersebut merupakan kebanggaan tersendiri. Prosa liris itu bercerita tentang kehidupan mahasiswa yang disebutkan penulis mirip dengan anjing malam; mengacu pada bebasnya kehidupan para mahasiswa laki-laki termasuk dalam asmara dan seks.

Kala itu saya membaca tulisan kakak kelas tersebut. Menurut saya ia memposisikan dirinya lebih sebagai seorang ‘moralis’, apalagi ia dikenal religius dan aktif pada kegiatan organisasi agama. Dari amatan saya, ia juga tak punya pacar, sehingga apa yang ia tulis ketika itu agak bias—semacam rasa muak melihat mahasiswa yang menurutnya ‘liar’, kuliah belum lulus-lulus karena aktif berorganisasi, dan terlalu ‘bebas’ karena lebih mengutamakan urusan asmara ketimbang misalnya menyelesaikan skripsi sehingga bisa lulus tepat waktu seusai harapan dari orang tua.

Bagi saya, apa yang ia tulis saat itu bisa benar dan bisa juga keliru. Benar, karena memang demikian adanya kondisi para mahasiswa di fakultas kampus tersebut. Keliru, karena dalam kasus mahasiswa yang lulusnya lama terdapat juga sebab lain yakni sistem yang tidak berjalan dengan baik. Para dosen yang kurang serius mengajar juga menjadi salah satu sebab, sehingga ketika menyusun skripsi banyak mahasiswa yang kurang memahami apa yang diajarkan baik teori maupun dalam menemukan konteks dengan apa yang hendak mereka teliti dalam skripsi. Agaknya kini sistem dan kondisi perkuliahan tersebut sudah lebih baik seiring dengan perubahan dan perbaikan di sana-sini. Aturan drop-out (DO) mahasiswa juga kabarnya kini lebih ketat.

Puisi [Bukan] Anjing Malam kemudian hadir mengkritisi tulisan kakak kelas saya itu. Bahwa, tidak semua mahasiswa yang ia gambarkan pada prosa liris tersebut kenyataannya begitu. Masih ada mahasiswa baik-baik dan ‘lurus’, sehingga apa yang ia tulis hanya bersifat kasuistik. Pandangan sebagai ‘moralis’ juga seakan-akan menghakimi apalagi tanpa disertai dengan riset mendalam juga solusi dari apa yang ia kritik melalui tulisannya. Berikut puisi saya tersebut:

[BUKAN] ANJING MALAM

Anjing dalam tulisanmu menggonggong keras,
suaranya penuhi kampus kita. Bagai moralis,
kau hakimi para lelaki yang gemar bercinta.

Bisa jadi, bercinta hiburan kita kala kuliah
tak kunjung tamat. Sibuk berorganisasi,
terlalu kritis sehingga dosen tidak suka
dan menunda memberikan nilai ujian.

Kurasa engkau terlalu kuper–tak punya
banyak teman, suka mengurung diri
di kamar kos bersama buku-buku.

Aku tentu bukan anjing malam kau maksud.
Aku lebih takut kepada tuhan melebihimu.

Biarlah semua berjalan sebagaimana mestinya.
Lama aku tak mendengar kabar tentangmu.
Ada yang bilang kau menikahi orang asing.

Tentu kau tak perlu menjadi anjing seperti kau tulis,
dulu sekali—saat kita sama-sama muda dan belia.

2022

Kembali pada judul esai saya ini, kehidupan mahasiswa yang lajang, dalam artian belum menikah yang biasanya dianggap ‘jalang’, ‘liar’, dan ‘bebas’ tentu akan berubah seiring waktu. Tamat kuliah, menjadi sarjana dan bekerja, lalu menikah dan berkeluarga—adalah fase kehidupan yang alami dan mesti dijalani. Prosa liris ‘Anjing Malam’ pun demikian; asumsi di dalamnya bisa gugur seiring perubahan gaya hidup mahasiswa yang mungkin saja kini berubah: rajin belajar dan mengerjakan tugas kuliah, tidak ikut organisasi kampus; nilai kuliah yang bagus sehingga cepat lulus, tidak pacaran serius sehingga lebih fokus kuliah, dan seterusnya. Tentu, pada posisi ini, ‘Anjing Malam’ hanya akan menjadi cerita masa lalu tentang sosok mahasiswa di kampus tertentu, dan mereka ternyata jauh lebih tangguh saat terjun di dunia kerja maupun bermasyarakat, karena telah melewati banyak pengalaman saat menjadi mahasiswa dulu. [T]

  • BACA artikel lain dari penulisANGGA WIJAYA
Menulis Bagi Kehidupan, Melampaui Ruang Kelas : Pengantar Buku Cerpen “Merawat Indonesia”, SMP Jembatan Budaya
Buku “Menafsir Realitas dan Wacana” | Epilog: Mencari Pembaca

.

Pertemuan Sejarah dan Pariwisata: Perihal Kebebasan Sejarah
Tags: BukuPuisi
Previous Post

Hangat Soto Ayam Ninik | Cerpen Putu Putik Padi

Next Post

Mengenal Penelitian Komunikasi dan Budaya

Angga Wijaya

Angga Wijaya

Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005). Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Mengenal Penelitian Komunikasi dan Budaya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co