TIGA HARI yang lalu, selama tiga hari pula, rumah sederhana di komplek Perumahan Griya Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, itu tampak lebih ramai, tidak sepi seperti biasanya.
Rumah sederhana dengan pohon jambu air di dekat gerbangnya itu menjadi tempat screening peserta “Intermediate Training (Latihan Kader II) Tingkat Nasional 2023” Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja, sebelum dinyatakan lulus dan berhak mengikuti forum dari tanggal 24-30 Desember 2023 di Hotel Hawaina Singaraja.
Seperti halnya perhelatan Latihan Kader II (LK II) nasional di cabang mana pun, LK II HMI Cabang Singaraja kali ini juga dihadiri oleh peserta dari berbagai cabang di seluruh Indonesia. Mereka, para peserta itu, bahkan ada yang dari Sumatera dan Sulawesi.
LK II atau intermediate training adalah istilah di Himpunan Mahasiswa Islam untuk menyebut latihan pengaderan lanjutan setelah seorang mahasiswa mengikuti LK I atau basic training dan sudah dinyatakan sah sebagai kader atau anggota HMI.
Artinya, hanya anggota HMI saja yang boleh ikut-serta di dalamnya. Dan pada umumnya, di cabang mana pun di seluruh Indonesia, LK II diselenggarakan secara nasional dengan mengundang seluruh kader HMI di Indonesia untuk mendaftar menjadi peserta.
Tak semua peserta yang mendaftar akan otomatis diterima, lulus, tidak—bahkan peserta dari cabang sendiri sekalipun. Mereka yang mendaftar akan diseleksi terlebih dahulu, dari aspek administrasi, kognitif, psikomotorik, sampai afektif-nya. Dan hanya mereka yang lolos seleksi-lah yang berhak mengikuti forum LK II di cabang yang menyelenggarakan.
LK II HMI Cabang Singaraja kali ini diikuti 37 kader (atau anggota) HMI dari berbagai cabang di Indonesia. Ada yang dari Aceh, Padang Sidempuan, Serang, Bandung, Makassar, Mataram, sampai Bima. 37 kader tersebut tentu telah mengikuti beberapa tahap seleksi (screening) tim screener HMI Cabang Singaraja dan dinyatakan lulus dan berhak untuk selanjutnya mengikuti forum LK II di Hotel Hawaina.
Informasi tersebut disampaikan oleh Rusdi Ulumudin, selaku Ketua Panitia, dalam laporannya pada saat pembukaan LK II HMI Cabang Singaraja—yang dihadiri oleh Kapolres Buleleng, Wakil Rektor III Undiksha, Kelompok Cipayung (GMKI, IMM, KMHDI), dan dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Kesbangpol Buleleng—di Gedung Laksmi Graha, Minggu (24/12/2023) pagi.
Suasana pembukaan LK II HMI Cabang Singaraja 2023 / Foto: Panitia
Sedangkan menurut Ketua Umum HMI Cabang Singaraja Wahyu Candra Kurniawan, pengaderan di HMI itu sangat penting. Pasalnya, selain kebutuhan regenerasi, juga ajang kawah candradimuka calon pemimpin bangsa di masa depan. Baginya, LK II adalah bentuk usaha merawat dan meneruskan mata air pengaderan.
“Sebagai kawasan yang pernah menjadi ibu kota Provinsi Sunda Kecil dan tempat kelahiran ibunda Bapak Proklamator kita, Bung Karno, Singaraja telah menjadi tonggak sejarah bagi HMI Cabang Singaraja dalam menggelar LK II kali ini,” ujar Wahyu Chandra dalam sambutannya.
Meningkatkan Kualitas Kader
Himpunan Mahahsiswa Islam adalah—seperti yang pernah ditulis oleh Puthut EA dalam esainya—salah satu organisasi mahasiswa yang telah memenangi pertarungan paling keras dalam sejarah Republik ini.
Misalnya saja tentang pertarungan HMI dengan ormawa lainnya pada tahun genting 1965, HMI telah berhasil memenangi laga dengan menyingkirkan dua rival politiknya: CGMI dan GMNI. CGMI (organisasi mahasiswa urderbow PKI yang sebelumnya meneriakkan: bubarkan HMI) amblas bersama hancurnya PKI, sedangkan GMNI meringkuk dalam segala keterbatasan seiring dengan redupnya pamor Soekarno dan PNI.
Kebesaran HMI, antara lain karena ketekunannya dalam melakukan kaderisasi. HMI berhasil menampilkan diri sebagai organisasi mahasiswa yang berani melakukan terobosan intelektual dengan pemikiran-pemikiran alternatif yang mampu mencairkan kebekuan Islam ideologis pada masanya.
Istimewanya lagi, pola kaderisasi yang dikembangkan bukan sekadar sarana pengisi ruang kognisi para anggotanya. Tetapi juga menjadi komitmen afeksi dari para aktornya. Dan, semenjak Orde Baru, praktis, satu-satunya rival HMI hanyalah PMII—yang didirikan oleh Mahbub Djunaidi pada 1960.
Namun, bagi beberapa kalangan, itu pun bukan rival sebanding. Hanya Gus Dur yang bisa menjelaskan dengan apik kenapa kedua organ mahasiswa Islam ini dibilang tak setara. Kata Gus Dur, “Kalau HMI selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, sementara PMII tak pernah tahu tujuannya apalagi caranya.”
Salah satu jenjang kaderisasi di HMI adalah Latihan Kader II yang dilakukan setelah Latihan Kader I dan sebelum mengikuti Latihan Kader III. Hal tersebut, sebagaimana diungkapkan H. Lewa Karma, Presidium MD Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Buleleng, dalam sambutannya pada pembukaan LK II HMI Cabang Singaraja 2023, adalah jenjang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kader HMI.
Ketua Umum HMI Cabang Singaraja bersama tamu undangan / Foto: Panitia
“LK II atau Intermediate Training itu harus menghasilkan kader HMI yang mempunyai kemampuan intelektual untuk memetakan peradaban dan memformulasikan gagasan dalam lingkup organisasi,” ujarnya.
Kualitas atau kemampuan intelektual yang dimaksud H. Lewa adalah yang sejalan dengan tujuan HMI, yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernapaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil-makmur yang diridhoi Allah SWT. ”Di era digital saat ini, tantangan bagi kader HMI dan kita semua adalah perlu adaptasi dengan cerdas,” tegas Lewa.
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono, yang hadir mewakili PJ. Bupati Buleleng, bahwa HMI Cabang Singaraja sebagai organisasi pengaderan hendaknya mencetak kader-kader yang unggul di tengah beragamnya organisasi dengan latar belakang gagasan dan ideologi yang berbeda.
Hal tersebut, katanya, selaras dengan tema LK II HMI Cabang Singaraja kali ini, yaitu “Intelegensia Kepimpinan HMI: Ikhtiar Membangun Integritas Kebangsaan”.
“Kami berharap, pengurus HMI Cabang Singaraja agar terus mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam program kerja yang adaptif dan aplikatif dengan merangkul semua kadernya serta terus membangun jalinan kerjasama antarorganisasi untuk kemajuan bersama,” pungkasnya saat membacakan pidato PJ Bupati Buleleng.[T]
Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Made Adnyana