10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Komang Sujana, Menulis Puisi, Meraih Gerip Maurip

JaswantobyJaswanto
November 6, 2023
inPersona
Komang Sujana, Menulis Puisi, Meraih Gerip Maurip

Komang Sujana

“SETELAH merampungkan naskah Cangkit Den Bukit, saya terus menulis puisi.” Demikian ucap Komang Sujana kepada tatkala.co, Senin (6/11/2023) malam. Cangkit Den Bukit merupakan buku kumpulan puisi pertama yang ia telurkan. Buku puisi berbahasa Bali itu diterbitkan Mahima Institute Indonesia pada tahun 2023.

Komang Sujana lahir di Tajun, 28 Desember 1990. Sejak tahun 2021, setelah sempat bekerja sebagai Penyuluh Bahasa Bali tahun 2016-2017 dan menjadi perangkat Desa Tajun tahun 2017-2020, ia memutuskan menjadi guru di SMPN 2 Sawan sampai sekarang.

Komang, begitu ia akrab dipanggil, mulai belajar menulis puisi sejak tahun 2012—saat kuliah, katanya. Dan untuk pertama kalinya, pria yang memiliki hobi menonton pertandingan bola voli itu mengaku menulis puisi dengan judul Cangkit Den Bukit. Belakangan, entah kebetulan atau bagaimana, yang jelas ia tidak menyangka, pada akhirnya puisi tersebut menjadi judul buku antologi pertamanya.

“Tahun 2017 sempat menulis sedikit. Tapi setelah itu, sampai pertengahan tahun 2020, saya tidak menulis. Dan saya menyesali ini. Saya kembali menulis setelah resmi dinyatakan lolos CPNS Guru Bahasa Bali Desember 2020, sampai saat ini,” ujarnya.

Semangatnya dalam menulis, entah puisi atau esai, tak terlepas dari dukungan beberapa tokoh yang ia kenal. Sebut saja I Wayan Artika, Made Adnyana Ole, dan Komang Berata. Dalam sebuah acara akreditasi di Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha, sekitar tahun 2022, I Wayan Artika pernah berpesan kepadanya supaya terus menulis dan tak henti membaca supaya puisi yang ia hasilkan menjadi lebih baik.

Dalam prosesnya menjadi penulis, ia mengaku berterima kasih banyak kepada Made Adnyana Ole—penyair sekaligus Pemimpin Redaksi tatkala.co—yang telah mendorongnya menerbitkan buku puisi. “Saya awalnya tidak berani menerbitkan buku karena masih pemula. Puisi-puisi saya juga masih sederhana. Tetapi, berkat penguatan yang diberikan beliau [Made Adnyana Ole], akhirnya saya punya buku. Dan karena buku ini saya menjadi terus ingin belajar menulis,” ungkapnya.

Selain mendapat dukungan dari orang-orang yang namanya telah disebutkan, tidak jarang juga Komang berdiskusi dengan IBW Keniten—sebagaimana saran dari Made Sugianto—saat belajar menulis puisi.

Dalam hal menulis, Komang mengungkapkan bahwa tujuannya menulis puisi bukan karena ingin menjadi penyair atau terkenal sebagai penulis. Tetapi sebagai bentuk pertanggungjawaban moral seorang guru bahasa daerah kepada anak-anak didiknya di sekolah. “Selain itu, menulis juga memaksa saya untuk terus membaca dan menjadi lebih perhatian terhadap fenomena sekitar,” terangnya.

Pernyataan Komang terkait “pertanggungjawaban moral sebagai guru” adalah bentuk kerendahan hati sekaligus keseriusannya menjadi seorang guru.

Seharusnya memang demikian. Para guru adalah liga ilmu dan cinta sekaligus. Karenanya jejaknya panjang. Komang tentu paham, tak hanya ‘digugu’ dan ‘ditiru’, seorang guru jugalah yang mengenalkan kita pada dunia—atau ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan—dan kompleksitivitas pikiran manusia, tentu saja—yang membedakan kita dari mamalia lain, dan membuat dunia dan manusia seperti ini, tak lain adalah peran para guru itu.

Kita ingat kutipan terkenal Pramoedya Ananta Toer dalam novel klasik tetralogi Pulau Buru: “Seorang terpelajar harus adil sudah sejak dalam pikiran.” Dalam segala firmannya, Tuhan memerintahkan kita berbuat adil pada apa saja. Karena adil adalah sebenar-benarnya takwa. Sebab itu ia tak mudah. Hanya ilmu pengetahuan yang membuat kita bisa adil—bahkan sejak sebelum jadi tindakan. Sebab, Ilmu pengetahuan adalah dasar kebijaksanaan. Dan itu adalah jasa besar para guru.

Sepertinya, tanpa guru, cinta dan ilmu tak akan menyatu dalam satu liga, dalam pikiran dan hati kita. “Sebab cinta tanpa ilmu membuat kita buta, ilmu tanpa cinta menyebabkan ia semena-mena,” kata Bagja Hidayat. Oleh karena itu, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah.

Namun, yang tak mudah bukan berarti tak bisa dicapai. Meski pada kenyataannya, masih banyak guru yang tak mampu sekaligus memiliki—meminjam apa yang dikatakan Komang Sujana—“pertanggungjawaban moral sebagai guru”. Komang, sebagai seorang guru, sesulit apa pun, akan tetap berusaha menjadi guru yang bertanggung jawab.

Tampaknya memang demikian. Sebagai guru bahasa daerah yang bertanggung jawab, geguritan yang ia tulis, Geguritan Puja Parisuda Buana, menjadi salah satu karya terpilih untuk dimuat dalam buku Sastra Saraswati Séwana Pamarisuddha Gering Agung yang diterbitkan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud pada tahun 2021.

Selain itu, pada periode 2022, Komang kerap menjuarai perlombaan kepenulisan. Ia pernah menjadi Juara Wimbakara Nyurat Artikel Bulan Bahasa Bali Provinsi Bali Tahun 2022; Juara 1 Lomba Esai IGI Bali Competition Tahun 2022; Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah IGI Bali Competition Tahun 2022; dan Juara 2 Saraswati Award Bidang Kompetitif Kategori Guru Tahun 2022.

Tak sampai di situ, ia juga meraih Anugerah Saraswati Award dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Tahun 2022. Pada periode yang sama, 25 puisinya menjadi yang terbaik dalam lomba cipta puisi yang diselenggarakan oleh Gerakan Makanti Puisi. Pada 2023, ia lolos seleksi sebagai peserta luring Kongres Bahasa Indonesia XII.

Puisi-puisi Bali anyar yang ia tulis, terbit di Nusa Bali, Media Bali, Pos Bali, dan majalah Suara Saking Bali. Selain menulis puisi, Komang juga menulis esai dan artikel berbahasa Indonesia tentang pendidikan, revitalisasi bahasa daerah, dan desa, di tatkala.co—tempat artikel ini diterbitkan. “Terbitnya puisi-puisi sederhana itu di media massa, menjadi pemantik saya untuk terus menulis,” ujarnya.

Seperti tak mau pintar sendiri, Komang Sujana menginisiasi buku kumpulan puisi Bali anyar bertajuk Nyurat Rasa Ngupapira Basa (2023). Buku ini adalah kumpulan puisi peserta didiknya di sekolah sebagai hasil praktik baik revitalisasi bahasa daerah di SMP Negeri 2 Sawan.

Meraih Gerip Maurip

Sampai pada September 2023, Komang memilih 25 puisinya untuk diikutkan dalam sayembara “Gerip Maurip”—sayembara penulisan naskah buku berbahasa Bali yang diselenggarakan Pustaka Ekspresi sejak tahun 2017.

“Sebelum saya kirim ke panitia, mengenai judul saya sempat mohon masukan Pak Komang Berata. Beliaulah yang merekomendasikan judul Renganis. Renganis manis anggen judul buku, kata beliau dalam bahasa Bali,” ujar Komang, menirukan ucapakan Komang Berata. Dalam hal ini, menurutnya, Komang Berata sangat berjasa sebab turut menuntun proses kreatifnya. “Judul Cangkit Den Bukit juga rekomendasi dari beliau,” tambahnya.

Setelah ia merenung, ternyata judul Renganis yang diberikan oleh Komang Berata itu sejalan dengan sebagian besar puisi yang ia setorkan ke panitia sayembaran. Renganis, sebagai kesenian klasik dari Desa Pengelatan, Buleleng, katanya, menurut Wayan Sukerena—tokoh Renganis—berarti Reng Manis (suara manis) dan Reng Nis (suara dikesunyian). “Harapannya, puisi-puisi saya  semoga merepresentasikan suara-suara ‘manis ngemanesin’ dan suara kesunyian Den Bukit,” imbuhnya.

Menurut Komang, puisi-puisi yang ia tulis, secara umum, bertemakan realisme sosial. “Puisi saya lebih banyak berisi tentang kritik sosial,” katanya. Ia mencoba mengamati fenomena sosial-politik-budaya di sekitarnya, kemudian mencoba menuliskannya ke dalam puisi. Seperti puisinya yang berjudul Pesta Kembang Api, tentang seorang anak dengan ibunya yang menyaksikan pesta meriah peringatan ulang tahun sebuah kota. Sementara si anak dan ibunya tak tahu harus tidur di mana dan makan apa pada malam itu.

“Saya memiliki ketertarikan terhadap fenomena sosial-politik untuk bahan menulis. Sehingga hampir tidak ada puisi romantisme. Selain tidak tertarik, karena memang saya orangnya tidak romantis,” ucapnya, sembari tertawa.

Meski memuat tentang persoalan sosial-politik, pada saat acara bedah buku Cangkit Den Bukit di Rumah Belajar Komunitas Mahima beberapa bulan lalu, menurut Nurjaya PM sebagai pembedah dan Kadek Sonia Piscayanti sebagai moderator, saat itu sepakat mengatakan bahwa puisi-puisinya belum sepenuhnya menunjukkan karakternya yang agak keras.

“Tapi, mungkin puisi-puisi dalam antologi Renganis ini sejalan dengan karakter saya. Namun tentu ini penilaian sepihak saya. Setidaknya itu yang saya rasakan. Pembaca tentu nanti punya penilaian tersendiri,” ujarnya.

Namun, terlepas dari itu semua, 25 puisi yang dikirimkan kepada panitia sayembara, berhasil menjadi yang terbaik. Dan dengan begitu, ia berhak meraih penghargaan Gerip Maurip 2023.

“Gerip Maurip saya persembahkan kepada istri saya tercinta, Tri Suryani, dan dua buah hati saya yang cantik, Gita dan Gangga. Mereka yang senantiasa menghidupkan kata-kata dalam puisi saya. Juga kepada anak-anak didik saya di SMPN 2 Sawan,” ucapnya, dengan nada yang tulus dan penuh cinta.

Meraih Gerip Maurip 2023 tak membuat Komang lantas sesumbar dan mendaku bahwa puisi-puisinya sudah jauh dari kata bagus—atau super, katanya. Tidak! Alih-alih sesumbar, ia justru berkata, “Masih banyak yang harus saya pelajari—untuk selanjutnya konsisten menulis dan menjadikan puisi saya menjadi lebih baik.” Itu.[T]

Baca juga artikel terkait TOKOH atau tulisan menarik lainnya JASWANTO

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Made Adnyana

Jon Fosse, Nobel Sastra, dan Karya Minimalismenya
Dek Cita: Aktivis ‘98, Politisi, dan Politik Keseimbangan
I Ketut Suwela, Atlet Atletik 80-an, Berlari Sampai Thailand
Diki Wahyudi | Sarjana Hukum Undiksha Sukses dengan “Tiktok Sarjana Hukum” untuk Indonesia
Tags: PenyairPuisipuisi bali anyarsastratokoh
Previous Post

Mahasiswa Sastra Jawa Kuna Unud Lakukan Konservasi Lontar Masyarakat di ULU

Next Post

Nopek Novian dan Orang-Orang Kenongorejo

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Nopek Novian dan Orang-Orang Kenongorejo

Nopek Novian dan Orang-Orang Kenongorejo

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co