Satu siang di Desa Sanggalangit. Hari terasa biasa. Tersebutlah seorang tua, I Wayan Purna, usianya sudah 72 tahun. Ia baru saja datang dari acara adat di rumah tetangga dan disambut istri, I Nengah Pudak (65) dengan sejumlah obrolan.
Tiba-tiba hari terasa tak biasa. Gede Darmika (50) datang membawa benda tajam, salah satunya linggis. Purna dan Darmika terlibat adu mulut. Di sela adu mulut itu, Darmika mengayunkan linggis ke arah Purna. Orang tua itu, yang usianya sudah 72 tahun, tersungkur. Napasnya lenyap.
Darmika adalah anak kandung Purna. Purna adalah orang tua Darmika. Hal-hal apakah yang membuat seorang anak setega itu — memukul ayahnya hingga tewas?
Peristiwa itu terjadi Senin, 17/05/2021, sekira pukul 14.00 Wita. Lokasinya di kediaman Purna di Banjar Dinas Kayu Putih, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Kasus pembunuhan itu kini sedang ditangani Polres Buleleng. Darmika jadi tersangka dan diamankan polisi. “Kami amankan tidak jauh dari TKP. Diamankan tanpa perlawanan,” kata Kapolsek Gerokgak AKP I Ketut Suaka Purnawasa.
Hal-hal apakah yang membuat seorang anak setega itu — memukul ayahnya hingga tewas?
Saat kejadian, diduga Darmika berada pada pengaruh minuman keras sehingga kesadarannya berkurang dan peristiwa buruk itu pun terjadi. Ini dugaan awal. Sebelum kejadian, Darmika, juga bersama ayahnya, memang sempat mengonsumsi minuman beralkohol di tempat acara di rumah tetangga.
Tapi, minuman keras sekeras apakah yang membuat seseorang tega membunuh orang tuanya?
Dari hasil pemeriksaan polisi, diduga tersangka Darmika memendam sakit hati terhadap ayahnya karena sering dimarahi setiap kali tersangka minum-minum.
“Katanya saat mabuk, sering ditantang orang tuanya berkelahi. Saat kejadian itu, awalnya ada pertengkaran mulut, kemudian tersangka pulang mengambil senjata tajam,” kata Kasubbaghumas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya.
Sakit hati sesakit apakah yang membuat seseorang tega membunuh orang tuanya?
Tidak banyak yang mengerti. Bahkan keluarga sendiri mungkin tak bisa paham. Yang pasrti, seorang anak membunuh ayah kandung meninggalkan duka terlalu dalam, kesedihan begitu menyayat, dan ketidakmengertian yang tak habis-habis. [T]
BACA ARTIKEL LAIN: