5 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Jukut blook dari Desa Les, Buleleng

Jukut blook dari Desa Les, Buleleng

“Jukut Blook” dari Les: Bersatunya Pucuk Daun Labu dan Singkong | Vegan dan Organik

Nyoman Nadiana by Nyoman Nadiana
February 9, 2021
in Khas

Desa Les di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali, terdapat kuliner khas. Sederhana, bahan-bahannya mudah didapat, dan tentu saja sehat. Kuliner ini bisa disebut legenda. Tak tahu siapa yang menciptakan, tapi diwariskan terus turun-temurun.  Kuliner ini bahkan menjadi primadona, mulai dari kalangan anak-anak sampai tua-tua.

Warga desa menyebutnya  “jukut blook”. Jukut artinya sayur. Blook atau blowok tak diketahui dengan jelas artinya. Yang jelas, siapa pun di desa itu, bilang dengan pasih. Jukut Blook.

Bahan-bahan untuk mengadon jukut blook gampang didapat di Desa Les. Pucuk daun labu (tentu saja muda), cicihan sabrang (umbi singkong), racikan bumbu bali dan antan atau parutan kelapa muda. Topingnya, jagung yang di-nyahnyah (disangrai) atau boleh juga jagung digoreng.

Semua bahan cukup mudah dicari setiap pagi. Rambatan labu masih menjalar di tepi jalan atau pada pagar kebun. Singkong tinggal mencabut, ambil umbinya. Jika tak punya kebun singkong siap panen, bisa minta dulu pada tetangga, pada saudara. Kelapa tinggal metik. Di Desa Les, pohon kelapa mamsih banyak.

Pucuk daun labu

Hanya jagung yang tersedia sesuai musim. Pada musim hujan, warga Les memang banyak menanam jagung. Pada musim kemarau, jagung masih tetap tertanam, tapi jarang-jarang. Jika tak ada jagung hasil tanam sendiri, jagung pasar bisa diperoleh setiap pagi di pasar desa. Kalau, malas cari jagung, jukut blook tanpa toping pun tetap enak.

Bumbunya apa? Bumbu bali. Ya, bumbu bali yang seperti apa?

Base genep (bumbu lengkap), dengan bawang metambus atau bawang dipanggang. Isen tak perlu diisi. Ada juga bumbu anget-anget. Apa itu anget-anget? Itu gabungan bumbu lada putih, bawang putih, kunyit dan cekuh, juga isi sedikit cengkeh.

Jukut blook dari tahun ke tahun selalu menjadi menu ringan untuk menemani obrolan bagi warga Desa Les saat kumpul keluarga. Atau, menu ini bisa juga menjadi  welcome food alias menu selamat datang ketika ada teman/tamu datang. 

Jika kebetulan tak ada umbi singkong dan jagung nyahnyah, tak apa-apa sayurnya hanya pucuk labu muda. Tetap enak, hanya namanya bukan lagi jukut blook, melainkan “jukut coboran don waluh”, atau sayur coboran daun labu.

Di desa tetangga, seperti di Desa Tejakula atau Bondalem ada juga sayur yang menyerupai jukut blook, namanya jukut rambugan. Tapi bahan-bahannya tidak sama seperti komponen utama jukut blook, yakni daun labu muda, umbi singkong, jagung nyah-nyah. Dalam perkembangannya sayuran semacam ini banyak dipadu padankan dengan ares (batang pisang muda) dan jenis kacang-kacangan.

Di Les selain sebagai menu di rumah-rumah, jukut blook secara spesial dibuat pada upacara adat, seperti upcara kepus pungsed (putus tali pusar) pada bayi, upacara sebelas hari kematian, dan pertemuan-pertemuan keluarga. Secara istimewa jukut blook juga dibuat saat kumpul-kumpul teman atau sahabat di bale bengong.

Pesta jukut blook di bale bengong

Jukut blook terbaik di Desa Les ada di masing-masing keluarga. Artinya, pada setiap keluarga memiliki jukut blook terbaik. Pada setiap keluarga pasti mengenal dan bisa  membuat makanan khas ini. Semacam warisan leluhur tentang resep makanan yang tanpa dibukukan tapi telah mendarahdaging dan membentuk kekhasan pada masing-masing keluarga. 

Jukut blook seakan mempunyai beberapa fungsi dalam strata sosial di Desa Les. Sayur ini menjadi pemersatu berbagai kalangan, siapa pun, dari kelas apa pun, jukut blook ini tetap menjadi suguhan nomor satu untuk dihidangkan dan dibincangkan

Sebagai usaha, di tengah pandemi ini jukut blook dijual-belikan dengan peminat bukan hanya dari Desa Les, melainkan juga dari desa lain. Penjualannya pun ada yang secara offline, ada juga yang online.  Sayur ini dicari karena merupakan makanan organik dan alami. Banyak juga dicari oleh kaum vegan dan vegetarian.

Komponen yang paling utama dalam membuat jukut blook ini adalah pucuk daun muda labu dan singkong. Jika salah satu dari bahan ini tidak tersedia maka dipastikan sensasi dan nilai magis dari menu ini tak akan sempurna. Dengan minat dan permintaan yang tinggi maka banyak kini warga menanam labu dan singkong, di kebun atau di pekarangan rumahnya sebagai lumbung pangan keluarga.

Bagi pencari makanan organik semisal penganut vegan dan vegetarian, menu ini seakan sudah didesain oleh para leluhur untuk menyambut fenomena makanan organik dan hanya berisi sayur dan umbi singkong saja, tanpa ditambahkan daging atau ikan.

Selamat menikmati. [T]

Tags: bulelengkuliner khas balikuliner lokalveganvegetarian
Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi diolah dari gambar Google
Cerpen

Bagaimana Surat Pertama Ditulis | Cerpen Rudyard Kipling

by Juli Sastrawan
March 3, 2021
Esai

Soekarno: Pemimpin yang Mendengarkan Ahli Bahasa dan Sastra

Soekarno merupakan representasi pemimpin revolusioner yang memberikan tempat khusus kepada ahli bahasa. Dalam pidatonya tentang Pancasila, tanggal 1 Juni 1945 ...

June 6, 2020
Ilustrasi tatkala.co [Satia Guna]
Cerpen

Sanggrama Wijayattunggadewi | Cerpen Mas Ruscitadewi

Cermin itu memantulkan wajahnya dengan sempurna. Tiada yang kurang, semua nyata. Sebuah wajah yang cantik, agung, lembut tetapi juga berwibawa.  ...

January 30, 2021
Esai

Gempuran Obat Herbal, Bagaimana Sikap Kita?

Di tahun delapanpuluhan, saat masih kanak-kanak, merupakan hal rutin keluarga saya di desa membuat loloh atau jamu. Loloh adalah ramuan ...

September 4, 2019
Pak Subur pegang senso. Foto: Aryana
Peristiwa

Pejabat adalah Relawan – Melihat Pak Subur Bikin Toilet di Posko Pengungsian

  BEGITU status Gunung Agung ditingkatkan ke level akhir, yakni level Awas, maka zona 12 kilometer dikosongkan. Warga mengungsi ke ...

February 2, 2018
Lukisan Nyoman Erawan
Puisi

Rai Sri Artini# Cara Mengenangmu, Pohon Puisi, Sungai di Belakang Rumah

SABDA PALON /1/ Udara malam berdesir Membelai perut buncitmu Sepotong cahaya lahir Seusai ketuban pecah dari rahim mulut Selarik kidung ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Ketua Tim Literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd. dan Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd.
Kilas

Kupetik Puisi di Langit | Buku Puisi dari SMAK Harapan

by tatkala
March 5, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Saṃpradāya Kuno Sampaikah ke Nusantara?*

by Sugi Lanus
March 4, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (157) Dongeng (11) Esai (1422) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (198) Opini (480) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (337)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In