12 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Crew Member Indonesia, ”No Sambal, No Power”

I Komang Alit Juliartha by I Komang Alit Juliartha
March 24, 2020
in Esai
109
SHARES

Kali ini saya akan membicarakan tentang makanan terfavorit crew member asal Indonesia. Ya, namanya sambal. Saking terkenalnya crew member dari negara lain selalu bilang, ”No Sambal, No Power”.

Mereka tahu tentang sambal dan kebiasaan orang Indonesia yang suka menyantap makanan pedas. Kadang mereka juga minta karena suka akan cita rasa yang khas dari sambal tersebut.

Bisa ditebak, jika ada crew member Indonesia yang sign on pastilah kopernya berisi sambal. Entah itu sambal terasi ataupun sambal cabai hijau. Ada juga yang bawa bon cabe dengan level kepedasan berbeda.

Yang lebih kreatif lagi mereka membawa bubuk cabe bikinan sendiri. Jadi ketika makan bersama suasana akan lebih ceria dan nafsu makan akan bertambah karena ada pematik yakni sambal.

Selain urusan sambal, crew member Indonesia juga terkenal gemar memasak. Ketika persediaan makanan yang enak jumlahnya menipis, maka pekerja Indonesia itu akan memasak sendiri, dan terpaksa harus mengeluarkan bekal sambal terasi yang dibawa dari rumah.

Sebenarnya di food line banyak jenis makanan yang tersedia. Makanan India seperti kare, dal, dan lain-lain selalu hadir bergiliran. Masakan Philipina juga setiap saat ada seperti adobo, nilagang manok dan lain sebagainya. Termasuk makanan orang carribean seperi jerk chicken, kadang juga jerk pork.

Sementara itu untuk masakan Indonesia sendiri selalu jadi primadona. Laris manis. Antrean panjang untuk menikmati hidangan khas Indonesia. Contohnya kuah balung, telur balado, opor ayam, bakso juga pernah ada. Beberapa hari yang lalu ada special dinner dengan menu Indonesian food. Nasi goreng menjadi favorite. Sambalpun akhir-akhir ini selalu tersedia di line.

Namun suatu waktu kadang hampir semua masakan kurang enak untuk dinikmati. Spontan kita menyiapkan segala bahan untuk memasak. Senjata utama adalah sambal terasi. Senjata kecil ini bisa menghasilkan masakan yang luar biasa enak rasanya.

Diambillah 6 sampai 8 potong chicken breas, disuir kecil-kecil. Isi beberapa iris bawang bombay, sedikit garam dan gula. Tuangkan vegetable oil dan siap untuk dimasukkan ke dalam microwave selama 4 menit. Terakhir setalah masak, isi sambal terasi di atasnya lalu diaduk sampai rata.

Ayam suir sambal terasi siap disajikan. Sederhana tapi mampu mengobati kerinduan akan masakan rumah.

Namun terkadang dilema itu datang. Di satu sisi, makan tanpa sambal terasa hambar.  Banyak-banyak makan sambal, perut pun protes.

Mungkin karena kebiasaan dari kecil makan makanan pedas, jadi ketika tidak ada sambal, nafsu makanpun berkurang. Saat ada sambal di atas meja, seketika itu pula semangat untuk makan melebihi semangat bekerja. Dan tak ada sebutir nasi pun tersisa saking enaknya.

Di sisi lain tetap harus berhati-hati. Kebanyakan makan sambal yang pasti rasanya pedas tentu bisa membuat perut mulas dan ingin buang air besar berkali-kali. Jadi mesti diatur. Makan sambal secukupnya dan minum air sesering mungkin sebagai penetralisir. Sehingga makan terasa nikmat, kerja pun tidak terganggu.

Salam dari Samudra. [T]

  • BACA JUGA:
  • Kerja di Kapal Pesiar, “Macolek Pamor” Dianggap Kaya
Tags: kapal pesiarkuliner lokal
I Komang Alit Juliartha

I Komang Alit Juliartha

Tinggal di Bangli. Peraih hadiah Sastera Rancage tahun 2014. Bergiat di Komunitas Bangli Sastra Komala.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Putu Fajar Arcana (ist)
Acara

Imajinasi Senja – Kolaborasi Puitik Penyair Fajar Arcana, Musisi Alien Child, dan Sutradara Happy Salma

Puisi berjudul “Imajinasi Senja” sengaja ditulis sebagai lirik sebuah lagu. Putu Fajar Arcana sebagai penulisnya, mencoba memberi tantangan kepada generasi ...

August 16, 2019
Patung Singa Ambara Raja [Foto Mursal Buyung]
Esai

HUT Singaraja | Mari Menengok Arsitektur Kota yang Bermaskot “Singa Ambara Raja”

Kota Singaraja yang bermaskot “Patung Singa Ambara Raja” genap berulang tahun yang ke-417 pada 30 Maret 2021. Tema yang diangkat: ...

March 30, 2021
Ilustrasi: Ari Bakar Tinta
Cerpen

Aurat Si Mayit

ISAK tangis terdengar dari sel A Rumah Sakit Cipta Bakti. Tangisan semakin mendekat melintasi setiap lorong-lorong rumah sakit. Satu persatu ...

February 3, 2018
Kadek Merta saat berjualan
Kilas

Di Nusa Penida, Kadek Merta Berjualan 4 Jam, Untung Minimal Rp. 100.000

Bersama istrinya Ni Luh Asih, I Kadek Merta ( 36 tahun) setiap jam 16.00 Wita sampai 20.00 Wita berjualan ikan ...

August 7, 2019
Esai

Kekuasaan

Ramadyaksa gentasamara, penasehat utama raja Tumapel, Tunggul Ametung. Ia punya ambisi besar merebut kekuasaan. Dengan perkataan lain, punya ambisi besar ...

February 11, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In