20 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Perjalanan
The Seen And Unseen pentas perdana pada tanggal 20 Februari jam 19.00 di Martyn Myer Arena, Victorian College of The Arts.

The Seen And Unseen pentas perdana pada tanggal 20 Februari jam 19.00 di Martyn Myer Arena, Victorian College of The Arts.

Laporan Pentas “The Seen and Unseen” dari Australia [2] – Kami Anak-anak, Maka Kami Dijaga

Amrita Dharma Darsanam by Amrita Dharma Darsanam
February 22, 2020
in Perjalanan
120
SHARES

BACA JUGA:

  • Laporan Pentas “The Seen and Unseen” dari Australia [1] – Hari Pertama, Pesta Kecil di Taman

Hari-hari serius, menegangkan, sekaligus juga menyenangkan dalam proses pementasan The Seen And Unseen di Melbourne Australia, dimulai Senin 17 Februari 2020, setelah pada Minggu malam, kami, anak-anak Sanggar Bumi Bajra tertidur pulas, termasuk saya.

Pagi, terdengar pintu digedor. Seseorang membangunkan saya. Tapi saya masih ingin tidur. Perlahan suara itu semakin keras dan saya pun terbangun dengan mata masih mengantuk. Ini baru jam 7, dan kami memang berjanji kepada teman-teman akan bangun jam 7.  Ya, tapi ini jam 7 waktu Bali. Di Melbourne jam sudah menunjukkan pukul 10. Saya, juga anak-anak lain seperti kepupungan.

Setelah bangun dengan mata masih mengantuk, kami sarapan, lalu bersiap siap untuk olahraga pagi. Kami olahraga di taman yang kemarin kami kunjungi ketika baru tiba di Melbourne. Kami melakukan jogging, yoga, dan latihan akrobatik ditemani hangatnya matahari pagi. Setidaknya kami bisa mengahatkan tubuh dan menjaga stamina, karena cuaca dingin sekitar 20 derajat celcius.


Anak-anak Bumi Bajra pemanasan di taman menjelang latihan serius di Martin Myer Arena

Dua jam berlalu, olahraga selesai. Tubuh kami terasa hangat. Senin pagi itu sebenarnya masih bebas, artinya kami belum dijadwal latihan koreografi dan mencoba-coba panggung. Kami masih bisa duduk-duduk agak santai di pojokan gues house, di sebuah taman kecil dengan begitu banyak pepohonan.

Di tengah kami ada Ayu Laksmi (dalam film The Seen And Unseen berperan sebagai ibu Tantra dan Tantri). Kami menganggap Ayu Laksmi sebagai ibu kami, seperti juga Dayu Ani. Ibu Ayu Laksmi ngobrol bersama kami tentang banyak hal, terutama tentang bagaimana pentingnya kita bisa menguasai Bahasa Inggris dan informasi teknologi alias IT untuk bisa menguasai dunia di masa depan.

Sekitar jam 3 kami akan pergi ke Melbourne Central untuk membeli makanan. Kami berjalan sejauh 1,7 kilometer. Ditengah perjalanan ada seorang pengamen yang lihai memainkan perkusi. Kami tertarik, dan langsung menghampiri. Lima menit pertunjukan dan kami tiba-tiba diajak bermain bersama. Namanya Duckman, dia sangat ramah dengan pengunjung. Dan saya tertarik dengan kisah hidupnya yang tinggal sebatang kara karena dibuang oleh orangtuanya. Kami sempatkan berfoto dengannya. “Agar saya juga bisa terkenal,” katanya.

Setelah melihat pertunjukan yang cukup menarik, kami melanjutkan perjalanan. Sekitar 20 menit kami sampai. Satu jam kami habiskan untuk berbelanja. Lalu kami mengunjungi Victoria Museum walaupun tidak sampai ke dalam. Kami hanya mengabadikan moment diluar museum. Hari sudah malam, kami pun balik ke gues house dan langsung tertidur lelap.

Selasa 18 Februari 2020. Hari ketiga kami di Melbourne. Dan ini hari pertama kami latihan dengan sungguh-sungguh. Pada jam sembilan waktu setempat kami sudah siap untuk berangkat ke Martin Myer Arena untuk latihan dan mencoba setingan panggung. Saat itu hujan, dan udara sangat dingin. Kami harus membawa baju yang tebal supaya tidak kedinginan.

Jam 9.30 kami sudah sampai di Martin Myer. Kami langsung masuk studio. Di sini kami diperkenalkan dengan crew Asia Topa. Basa basi sedikit untuk menghangatkan suasana, karena diluar sangat dingin usai hujan. Setelah itu Kami pemanasan seperti biasa, mencoba latihan dari awal sampe akhir.

Kami juga diundang makan siang bersama team dari Teater Planet (Garin Nugroho) beserta team Asia Topa. Sangat senang karena dapat berkenalan dengan orang baru dengan obrolan yang mengesankan.

Sejam berlalu, kami langsung mencoba latihan di panggung. Kaget, saat latihan kami diawasi seorang petugas dari Australia. Istilahyang tepat sebenarnya kami dijaga, karena kami anak-anak. Orang itu mengamati, mengawasi dan mengingatkan kami jika setiap jam kami harus istirahat 10 menit.

Dayu Ani, sang koreagrafer mendampingi kami latihan

Dari Dayu Ani saya mendengar bahwa di Australia pekerjaan atau kegiatan  yang bersentuhan dengan anak-anak harus memiliki surat ijin dari pemerintah bahwa yang bersangkutan layak bekerja dengan anak-anak. Dan karena kami memang anak-anak, maka kami diawasi dan dijaga agar tak terjadi hal-hal yang membahayakan untuk anak-anak.

Saya terkesan, betapa seriusnya pemerintah Australia menjaga anak-anak, melindungi, dan mengawasinya, meski kami anak-anak dari Indonesia. Bayangan saya melayang ke Bali, ke sejumlah sekaa gong kebyar anak-anak yang pentas di Pesta Kesenian Bali. Mereka biasanya latihan sampai malam. Adakah mereka sudah mendapat perlindungan sebagai anak-anak?

Di Martin Myer Arena itu dua orang pengawas kemudian juga berkunjung. Mereka memastikan set panggung dan semuanya aman untuk anak-anak. Jam 6 latihan usai. Kami beristirahat untuk mempersiapkan hari yang lebih menegangkan, besoknya.


Latihan di Gedung Martin Myer Arena kami diawasi, tepatnya dijaga dan dilindungi petugas dari pemerintah Australia

Galungan

Besoknya, Rabu 19 Februari 2020, adalah Hari Raya Galungan. Dan untuk kali pertama saya merayakan Galungan di negara lain. Tentu saya tak dapat merasakan lawar, urutan, dan kuah jukut. Ada sedikit rasa sedih. Namun anak-anak Sanggar Bumi Bajra menyempatkan diri untuk maoton Galungan dengan banten yang sangat sederhana. Pagi hari ini kami juga sembahyang seperti biasa untuk memohon kelancaran dari pementasan The Seen And Unseen.

Dan tibalah saat yang benar-benar menegangkan. Rabu ini  adalah waktunya dress reherseal. Ya bisa dibilang pementasan pertama. Untuk persiapan, kami latihan sederhana di dalam kamar.


Dress reherseal, pementasan pertama kami di Martyn Myer Arena, Victorian College of The Arts, Australia

Sekitar satu jam kami selesai latihan. Jam 12.30 kami harus sudah berada di panggung untuk mencoba dress rehearsal. Mandi, makan kami lakukan dengan cepat, supaya tidak telat sampai disana. The Seen And Unseen pentas perdana pada tanggal 20 Februari jam 19.00 di Martyn Myer Arena, Victorian College of The Arts. Pementasan pun lancar.

Dan hari-hari lain masih menunggu, Kami selanjutnya pentaskan tanggal 22 – 23 Februari jam 17.00, tanggal 24 Februari jam  14.00, tanggal 26 – 28 Februari jam 19.00,  dan terakhir tanggal 29 Februari jam 13.00 dan 17.00. [T]

Tags: AustraliabaliDayu AnifilmFilm The Seen and Unseenseni pertunjukanTeater
Amrita Dharma Darsanam

Amrita Dharma Darsanam

Sejak SD melakukan berbagai kegiatan seni seperti menari, megambel dan main musik di berbagai event seni seperti Pesta Kesenian Bali. Anak asuh di Sanggar Bumi Bajra ini masih menempuh pendidikan di SMAN 1 Kuta Utara.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Foto-foto Cok Aditya
Peristiwa

Menonton Gandrung Sewu Banyuwangi, Mematangkan Hal-hal yang Sudah Kita Lakukan

  MENDENGAR Banyuwangi Festival, jangan malu mengakui, ingatan kita pastilah meluncur pada gemulainya sosok-sosok perempuan asli Banyuwangi. Mereka menari dengan ...

February 2, 2018
Acara

Sinema Bentara: Cerita Sastra dalam Film Kita

  FILM-FILM unggul, peraih berbagai penghargaan internasional atau nasional, tak jarang berangkat dari karya sastra semisal novel, roman sejarah, bahkan ...

February 2, 2018
Esai

Zona Nyaman, PIlihan, dan 3 Lingkaran

SESUNGGUHNYA ini merupakan keresahan lama saya prihal zona nyaman yang kerap beberapa orang utarakan kepada saya. Dikarenakan ini keresahan lama ...

October 13, 2018
Ist
Opini

Film Kartun Berimajinasi Tinggi dan Kekerasan Berkarakter Lucu, Apakah Cocok Ditayangkan untuk Anak-anak?

Berbicara masalah film kartun, pada umumnya film kartun sangat digemari di kalangan anak-anak hingga dewasa, namun ada dua film kartun ...

July 31, 2019
Juli Sastrawan (pegang mik) saat bicara soal komunitas sastra pada Festival Seni Bali Jani 2019 di Taman Budaya Denpasar
Esai

Beda Gaya Sama Rasa: Disparitas Komunitas Sastra dalam Ekosistem Sastra di Bali Hari Ini

Komunitas sastra dan karya sastra merupakan satu rantai kebudayaan yang takdapat dipisahkan. Tidak ada yang lebih penting atau lebih tidak ...

November 10, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

by tatkala
January 20, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Bangli Abad XII | Dan Potensi Masa Kini

by IGA Darma Putra
January 20, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1352) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (3) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In