15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan

Sesederhana Mencinta – [Ulasan Buku “Nyujuh Langit Duur Bukit”]

Nyoman Devi Ary Cahyani by Nyoman Devi Ary Cahyani
February 1, 2020
in Ulasan
25
SHARES

Baca juga:

  • Inilah 1.001 [Seribu Satu] Alasan Kenapa Buku “Nyujuh Langit Duur Bukit” Penting Dimiliki dan Dibaca

Membaca buku, membuka jendela dunia. Anggapan tersebut memiliki arti dengan membaca buku seseorang dapat menambah wawasan, inspirasi dalam menulis bahkan pengalaman hidup seseorang. Berbicara tentang buku, adapun berbagai macam bentuknya baik berupa buku pelajaran, buku cerita, maupun bentuk lainnya.

Kumpulan cerpen misalnya, dapat dijadikan sebagai sebuah buku, yang tentunya cerita didalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. Seperti halnya buku kumpulan cerpen Suara Saking Bali yang berjudul Nyuluh Langit di Duur Bukit, memiliki berbagai macam judul cerpen dengan pengarang yang tentunya memiliki latar belakang  yang berbeda.

Meskipun demikian, dalam buku Nyuluh Langit Duur Bukit terdapat cerpen-cerpen yang memiliki persamaan, dimana dalam ceritanya mengangkat tentang keadaan sebuah keluarga. Cerpen-cerpen tersebut seperti Nyuluh Langit  Duur Bukit karya dari I Gede Agus Mahardikayang sekaligus dijadikan sebagai judul buku tersebut, selain itu cerpen yang berjudul Sayang karya I Komang Alit Juliartha  dan cerpen yang berjudul Ulian Jengah Lan Tresna buah pikiran dari I Nyoman Buda Arimbawa. Ketiganya sangat apik, jalan ceritanya pun bagus dan menarik.

Seperti dalam cerpen yang berjudul Nyujuh Langit Duur Bukit, cerita yang diangkat yakni keadaan sebuah keluarga yang notabene merupakan keluarga sederhana. Hal tersebut dikarenakan semua tanah milik mereka habis terjual dan mata pencaharian kepala keluarga yang seketika hilang karena penyakit yang dideritanya. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Si Anak untuk tetap bersyukur dan terus berusaha untuk mengangkat derajat keluarganya. Meskipun sederhana, keluarga tersebut saling menyayangi Berikut kutipan ceritanya “Bapa sing maan eduman yan?” Bapane milu nyandain sambil makenyem. Rasa liang pesan makejang sanjane ento.” Dengan membacanya saja sudah terasa bagaimana mereka saling menyayangi.  

Kemudian cerpen yang berjudul Sayang, cerita yang diangkat yaitu sebuah keluarga yang dapat dikatakan “mampu”, namun dalam keluarga tersebut sering terjadi cekcok, seperti sang istri yang selalu bertanya-tanya darimana sumber uang yang didapat suaminya, dan puncak konflik terjadi ketika sang suami yang tidak dapat mengontrol emosinya/

Berikut kutipan ceritanya “Bes liu mirib Men Karta mamunyi, belbelan otakne Pan Karta. Ping keti matakon ngaenang ipun pedih. Mimbuh metakon unduk anak ane mati dugas aminggu ento. Prajani Pan Karta ngantem somahne. Getih pesu uli bibihne Men Karta.” Dapat dibayangkan bagimana sakit hatinya Men Karta dengan perkataan sang suami, ditambah lagi dengan pukulan yang dihadapkan padanya.

Lain lagi cerpen yang berjudul Ulian Jengah lan Tresna, yang dalam ceritanya mengangkat keadaan sebuah keluarga sederhana yang ditambah dengan terganggunya keadaan psikis (kejiwaan) yang dialami oleh sang kepala keluarga. Diceritakan bagaimana sakit yang diderita sang suami menyebabkan kegaduhan dalam rumah dan tetangga sekitar. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan niat sang istri untuk tetap berusaha agar sang suami sehat dan mencari nafkah untuk keluarga.

Berikut kutipan ceritanya “Ulian jengah, tiang malajahang dewek uli idup tiange sane kalingang nista puniki. Kemu mai tiang ngalihang kurenan tiange tongos maubad, kemu mai tiang maburuh ngalih pipis apang ada anggon tiang meli baas jakan.” Berdasar rasa (jengah) bersemangatnya dan cinta (tresna) sang istri untuk keluarga.

Masing-masing dari ketiga cerpen tersebut memiliki nilai sosial  atau kehidupan yang berbeda. Misal dalam hal menyanggah permintaan anak. Dalam cerpen Nyujuh Langit Duur Bukit, didikan orang tua dapat dilihat dari kutipan “Kadi rasa meli baas jakan sewai-wai nu ngangsehang, konden buin adin ceninge lakar masuk SMP, yen mula tuah dadi idih meme jak bapa kangguang malu neked dini sekolah ceninge.”

Berbeda halnya dengan cerpen yang berjudul Ulian Jengah lan Tresna yang ceritanya  sedikit lebih keras dalam hal menyanggah permintaan sang anak, berikut kutipannya “Awak tusing ngelah pipis, apa lakar anggon masuk.” Selain itu, adapun perbedaan lainnya dari ketiga cerpen tersebut yang dapat dijadikan pelajaran hidup. Dimana meskipun hidup sederhana “kurang mampu”, namun karena saling menyayangi dan berusaha dengan sungguh-sungguh maka kebahagian dapat diraih, seperti halnya cerpen berjudul Nyujuh Langit Duur Bukit dan Ulian Jengah lan Tresna.

Sebaliknya, meskipun harta berlipah ruah, namun diliputi rasa sakit dan koflik keluarga, bagaimana seseorang dapat bahagia?

Tags: Bukuresensi bukusastra bali modern
Nyoman Devi Ary Cahyani

Nyoman Devi Ary Cahyani

Mahasiswi Prodi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Ia pribadi yang riang sedang belajar “membaca”, berharap suatu saat bisa menulis.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Esai

Orang Bali dan Waktu – Dari “Semengan Deg” hingga “Ngelingsirang”

Saya tidak pernah membayangkan bagaimana orang Bali pada zaman dulu mengenali waktu sebelum ditemukannya jam seperti sekarang. Jika mereka ingin ...

August 14, 2019
Ulasan

Iman Teologis dan Iman Sosiologis – Upaya Menjodohkan Karl Marx dengan al-Quran

  Judul buku: Wahyu Pembebasan; Relasi Buruh-Majikan Penulis: Umnia Labibah Penerbit: Pustaka Alief ISBN: 979-97184-1-4 Pengantar: Prof. Dr. H.M. Amin ...

February 2, 2018
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Anak-anak Dongeng di Kepala Kompyang

Cerpen: Ni Kadek Desi Nurani Sari Dongeng-dongeng akhirnya pulang ke tutur kompyang. sesaat sebelum pagi menunjukkan diri. Lalu hari-hari memulai ...

February 2, 2018
Seniman Teja Astawa dan Isterinya Berpose di Depan Lukisannya [Foto: Putri Handayani]
Khas

Berpameran di Tengah Pandemi Covid-19 ala Teja Astawa dan Galeri Zen1

Pelukis Ketut Teja Astawa (49) berpameran tunggal keenam yang bertajuk “Terbahak Kritis Estetis ala Teja Astawa”, Jumat (11/9/2020) bertempat di ...

September 13, 2020
Cerpen

Lelaki yang Mengendap-endap di Kamar Kos Putri

Cerpen: Putri Budiastini Malam itu, tak ada suara. Terlihat lampu bohlam kuning, itulah satu-satunya penerangan di depan gerbang kontrakan. Cahayanya ...

March 14, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In