26 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Puisi
Sebuah lukisan yang dipamerjan di Undiksha (Foto: Mursal Buyung)

Sebuah lukisan yang dipamerjan di Undiksha (Foto: Mursal Buyung)

Puisi-puisi Rai Sri Artini # Seluas Kesunyian Malam Tanpa Bintang

Rai Sri Artini by Rai Sri Artini
July 13, 2019
in Puisi
126
SHARES

SEPOTONG SENJA DI  RUMAH ITU


Sepotong senja

dari tubuhmu

Memanggil-manggil di ambang riuh

Aku tertatih-tatih oleh rindu

Melarung kenangan


Sekian lama aku telah membaringkan sepilihan sajak

Untuk membasuh bau udara

Di pepohonan pisang, nangka dan sari tanah


Sajak-sajak itu meniupkan ruh harapan

Membangkitkan mimpi dari liang malam

Meliuk jauh membawa sepotong cerita purba


Mencatat episode malam yang hikmat

Saat buih dan bara jadi Satu

Sepotong senja di rumah itu

Menjadi saksi

 Segala amsal telah punah

Segala asal telah musnah


(Juni, 2019)


PEKERJAAN-PEKERJAAN YANG TAK TERLIHAT


Kini atau nanti

Kita bergelung dengan selimut rutinitas

Melupakan selonjor kaki dengan uap kopi


Telah lama kita diperam waktu

Kini bersiap untuk menunaikan pekerjaan-pekerjaan yang tak terlihat

Oleh mata

Menjadi pendengar yang baik bagi keluh sekaligus

Tempat bermuaranya sungut maki dan kesal


Kini atau nanti

Kita menjadi alas kaki bagi kesunyian yang tak bertepi

Menyusuri lorong-lorong rahasia

Yang disediakan  oleh hari baru


Rupanya hati kita telah dirancang sedemikian rupa

Untuk menyediakan tempat bagi cahaya

Sehingga ia melentur tatkala api kata-kata menyambarnya


Kini atau nanti

Kita tekun melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tak terihat

Tanpa melahap diri sendiri  dan

 menerka-nerka kelamin waktu


Kini atau nanti yang terlihat

Hanya tanganMu


(Juni, 2019)


SELUAS KESUNYIAN MALAM TANPA BINTANG


Mampukah aku

Memapah resah  ke selembar sajadah

Jiwaku berbisik, berkemaslah

Lupakan geletar nadi

Saatnya memakamkan episode yang hujan

Sajak-sajak burung di rumah itu menjadi basi

Membuhul kepalaku di suatu sudut yang biru


Mampukah aku mengurai pahatan makrifat

Pada abad yang terus berlari meninggalkanku

Yang masih sibuk menggulung layar

Menyimpan kitab percintaan penuh gairah


Mampukah aku menjadi pengembara

Melahap setumpuk hasrat

Setelah gairah menjadi tawar

Tanpa bisa ditawar


Hatiku tergeletak di jalanan tawar

Seluas kesunyian malam tanpa bintang


(Juni, 2019)


DIBUNUH KEHILANGAN


Dari kepalamu kata-kata bersijatuh

Menjelma tangis yang hujan

Kau terjebak dalam ruang asing bernama kehilangan

Kehilangan yang enggan menjadi sajak

menyelinap dalam malam-malammu

mencumbu bibir dinginmu

Kau tahu cara memperlakukan tubuhmu

Menguasainya sepenuhnya

Namun kau terlalu asing untuk memulai

Setelah kehilangan yang mencabut

Jantungmu

Segala kata raib

Segala sajak mati

Dalam kalammu


(Juni, 2019)


DIKEPUNG KEMATIAN


Di ranjang ini

Kau dikepung kematian

Burung-burung nasar mengerumuni

Kau tak berpedang, tak berlidah


Di ranjang ini

Senyum anak-anak bertebaran

Diantara bait-bait doa

Sedang sepasang sayapmu lemah

Tubuhmu lelah perlahan kaku


Di ranjang ini

Perlahan kau merasakan wajahmu membusuk

Potongan-potongan kisah berkelebat

Meledak

Dan

Dosa-dosa tumpah  di sprei yang pucat


(Juni, 2019)

Tags: Puisi
Rai Sri Artini

Rai Sri Artini

Tinggal di Dalung, Kuta Utara. Pernah menempuh pendidikan pascasarjana di Undiksha. Bisa ditemui di raisri_artini@yahoo.com

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Papasangan

Cerpen I Wayan Kerti Bau harum menyeruak seisi kamar. Aroma wewangian serasa menusuk hidung. Suasana mistis terasa kental, menyemburatkan suasana ...

October 13, 2019
Foto: Ole
Khas

In Memoriam Durpa: Merdekalah di Sorga Seperti Kemerdekaan dalam Berkesenian

KASAR itu kebebasan yang indah dan menghibur. Tak percaya? Dengarlah ungkapan-ungkapan kasar tak terduga dari karakter-karakter Bondres Dwi Mekar, Buleleng, ...

February 2, 2018
Acara

Unspoken – Bali Poetry Slam Kembali Lagi di Betelnut-Ubud

Memasuki tahun kedua Unspoken - Bali Poetry Slam kembali mengadakan tahap final dari program tahunan poetry slam yaitu THE GRAND ...

November 27, 2019
Dari Corona Sampai ke Edmodo/  Ni Made Sanistiawati
Esai

Dari Corona Sampai ke Edmodo

Oleh: Ni Made Sanistiawati - Amlapura Virus Covid-19 sudah mulai menyebar sangat luas di Indonesia. Setiap hari kasus positif corona ...

April 2, 2020
Sumber foto: Google
Opini

Terkenang Budak Bali – Kisah Pergulatan Menjunjung Hak Azasi

JANGANKAN sebagai budak, jadi babu pun sesungguhnya tak seorang pun sudi. Tetapi, Bali punya sejarah perbudakan yang sangat mengenaskan, ketika ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Wayan Eka Artana Putra, pengelola kedai kopi mini di Pecatu, Badung
Khas

Pandemi, Bule jadi “Tamu Lokal”, Ngebon pun Biasa | Cerita dari Sebuah Kedai Kopi

by Nyoman Nadiana
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]
Esai

Filosofi Luluh Sate

by Made Adnyana Ole
January 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1362) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (311) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In