2 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Pentas Komunitas Senja suatu kali

Pentas Komunitas Senja suatu kali

Rehabilitasi Ekspresi dari Tubuh yang Mati –Catatan Sebelum Pentas Sang Guru

Putu Eka Widya Putra by Putu Eka Widya Putra
May 18, 2019
in Esai
19
SHARES


Ini adalah catatan aktor sebelum pementasan Komunitas Senja dengan judul  “SANG GURU” adaptasi naskah monolog “Pidato 7 Menit” karya Hendra Utay, Sabtu, 18 Mei 2019 pukul 18:00 WITA. Pementasan ini dalam rangka “Program Penyajian dan Pembangunan Seni UPTD Taman Budaya Art Centre 2019”, di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, Taman Budaya Denpasar.

—

Masih canggung rasanya menulis keseharian kita untuk dinikmati orang lain. Meski sebenarnya aku sering menulis revisian skripsi dan terkadang script untuk film tapi tetap saja masih belum terbiasa untuk berkata-kata. Terimakasih kawan-kawan Komunitas Senja yang memfasilitasi dan menarik aku untuk berbagi isi pikiran pada orang-orang yang mungkin tidak mengenal aku.

Mungkin sudah hampir 7 tahun sejak aku turut serta bergerilya dalam dunia teater. Waktu yang lumayan panjang sejak berkenalan ketika SMK hingga jatuh cinta diam-diam pada dunianya. Meski cenderung aku lebih sering berada di balik layar, tapi sebuah pertemuan dengan seni dan pikiran-pikiran liar membuat aku terbuai hingga menjatuhkan diri di dalamnya. Aku rasa itu tetap cukup menjadi alasan untuk mencintanya.

Beberapa produksi aku alami sebagai tim dokumentasi, menikmati setiap riuh pementasan dari layar kamera. Terkadang aku rindu berada di depan, bersama sorak suara penonton yang tertawa. Ahh, terbalas sudah. Legu (sutradara) yang kukenal sebagai pelatih sejak SMK kini mengajakku kembali ke depan.

Dia juga yang memberiku kesempatan merasakan atmosfir panggung yang sesak ketika “Presiden Kita Tercinta” dipentaskan. Aku menggonggong ragu antara bahagia dan berduka saat semua proses terbayar dengan title juara. Kini kembali aku diantarkan oleh Legu ke sebuah panggung yang megah.

“Sang Guru” sebuah pementasan dengan nama yang cukup berat untuk aku emban. Tokoh guru yang begitu dekat dengan realitas malah mengingatkanku ketika menjadi pengajar di sebuah SMP di daerah Jimbaran. Karna begitu dekat denganku, justru malah membuatnya semakin sulit untuk diperankan.

Tubuhku yang kaku juga menjadi salah satu penghalang. Seakan memaksa tubuh yang mati ini bereinkarnasi menjadi sang guru. Sangat sulit membiasakan diri untuk bergerak, terutama untukku yang terbiasa di belakang layar.

Di awal proses aku dan teman-teman di Komunitas Senja berdiskusi untuk pola latihan kami. Bukan hanya aku tapi beberapa kawan yang lama atau tak pernah berada di atas panggung pasti memiliki masalah yang sama, yaitu tubuh dan ekspresi yang tidak terbiasa.

Beberapa kali kawan kami Aguk memberikan pengalamannya tentang latihan gerak guna membuat tubuh mengingat gerakan. Beberapa kawan yang lain juga memberi ide dan pengalaman mereka. Bisa aku rasakan proses yang dibilang sulit. Banyak rekan kami yang harus lepas tapi ada pula yang datang.

Beberapa kali ekspresiku mati, sulit menggerakkan otot-otot wajah yang tegang akibat terbiasa di depan layar computer. Lebih mudah untuk melihat tapi merasakan sendiri itu beda cerita. Terkadang pikiranku melayang ke masa lalu ketika menjadi pengajar. Memarahi murid dan dimarahi atasan menjadi pedomanku untuk mengembalikan ekspresiku yang mati. Bercengkarama bersama lawan main juga mengolah indra perasaanku. Membuatku lebih baik dalam berbicara pada orang lain. Mungkin semacam rehabilitasi ekspresi untukku.

Karena dibandingkan yang lain, diriku sangat buruk dalam bersosialisasi. Sangat berdampak pada peran yang kumainkan. Perubahan ekspresi yang signifikan membuat susana cerita tak tersampaikan. Beruntung masukan-masukan banyak berdatangan. Mulai dari pengaturan nafas dan kuncian pada bagian tubuh  berpengaruh pada emosi natural yang dihasilkan.

Yaa, mungkin terasa gatal untuk membaca bisikan-bisikanku yang hanya membicarakan diri sendiri. Tapi sungguh banyak doa yang aku sematkan untuk kawan-kawanku yang sudah membantu. Tak pernah terpikir bahwa ikut berkecimpung dalam drama bisa membuatku lebih baik dalam hidup. Siapa yang sangka tubuh dan ekspresi kita bisa merekam semua tindakan yang sudah terjadi. [T]

Tags: guruKomunitas SenjaTeater
Putu Eka Widya Putra

Putu Eka Widya Putra

Seorang peminat videografi dan mahasiswa bisnis yang sulit menentukan harga teman. Anggota Komunitas Senja.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra | Kematian Siapa Hari Ini?

by IGA Darma Putra
February 28, 2021
Ni Putu Purnamiati (penulis) saat memainkan monoloh berjudul HP./ Foto-foto: Kardian Narayana
Esai

“Dag Dig Dug” Sebelum Main “HP” – Curhat Kecil Aktris Monolog Pemula

“HP” adalah judul naskah monolog karya Putu Wijaya. Naskah itu saya mainkan pada saat saya mengawali debut sebagai aktris monolog ...

February 2, 2018
Esai

Generasi Zaman Now Harus Sadar Politik, Bukan Mabuk Politik

Buta terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Bertolt Brecht   SEMENJAK ...

November 23, 2018
Foto: Ali
Peristiwa

Serambi Masjid, Pengungsi Gunung Agung, dan Kampung Islam Buitan

  “Nanti, mudah-mudahan saya bisa kembali ke sini,” kataku sebelum meninggalkan Kampung Islam Desa Buitan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, ...

February 2, 2018
Rima Febriana memainkan naskah Kartini di SMAN 1 Banjar. /Foto-foto: Kardian Narayana
Ulasan

Monolog “Kartini” dan “Guru” pada Malam Sehabis Hujan di SMAN 1 Banjar

BEGITU masuk Desa Banyuatis di Kecamatan Banjar, Buleleng, pada malam Sabtu, 22 April 2017, hati kami (saya, istri dan dua ...

February 2, 2018
Esai

Foto Kyai Madura dan (Wakil) Presiden – Catatan Harian Sugi Lanus

MALAM sebelum Presiden RI memberi penghargaan ke Kyai D. Zawawi Imron, saya makan malam dengan beliau. Beliau bercerita 10 humor ...

December 10, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jro Alap Wayan Sidiana memanjat pohon kelapa di Desa Les, Buleleng
Khas

Jro Alap, Kemuliaan Tukang Panjat Kelapa di Desa Les

by Nyoman Nadiana
March 2, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi tatkala.co | Vincent Chandra
Esai

Di Nusa Penida, Ada Gadis Menikah dengan Halilintar

by I Ketut Serawan
March 1, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1418) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In