28 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Pameran B to B di Komaneka Fine Art Gallery, Ubud. /Foto: Sujana Kenyem

Pameran B to B di Komaneka Fine Art Gallery, Ubud. /Foto: Sujana Kenyem

Pameran B to B: Komitmen dan Kebersamaan dalam Medium Seni Rupa

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
February 2, 2018
in Ulasan
94
SHARES

 

MOMENTUM pameran B to B yang berlangsung di Komaneka Fine Art Gallery, Ubud, Bali (23 Desember 2017 – 23 Januari 2018) ini adalah sebuah peristiwa pameran yang kedua kalinya dari lima perupa Bali dan lima perupa Batu, Malang.

Pameran mereka yang pertama berlangsung pada bulan April 2017 di Galeri Raos , Kota Batu. Pameran yang kedua dan berlangsung di Bali ini merupakan sebuah pameran yang memperlihatkan bahwa persahabatan yang terjalain antara sepuluh perupa dari dua wilayah geografis ini terus bergulir dalam semangat dan bingkai kreatifitas.

Dalam perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini soal keterpisahan jarak geografis tentu bukan lagi halangan yang berarti dalam berkomunikasi. Ikatan persahabatan serta diskusi-diskusi dalam merumuskan kebersamaan kesepulih perupa Bali dan Batu ini dalam sebuah pameran.

Para perupa B to B di Komaneka. /Foto: Santana ja Dewa

I Made Susanta Dwitanaya, kurator pameran menjelaskan sepuluh perupa berpameran bersama adalah pembuktian bahwa mereka memperlihatkan semangat dan kesadaran untuk terus menggerakkan dan memupuk kebersamaan mereka dalam aktivitas kreatif bersama.

Melalui pameran ini, disamping dapat dimaknai sebagai sebentuk perayaan dari kebersamaan dan persahabatan kreatif antar perupa yang berasal dari dua wilayah yang berbeda yakni Bali dan Batu , pameran ini juga bisa dimaknai sebagai momentum bagi para apresiator untuk melihat capaian-capaian kreatif dari masing masing perupa dari dua wilayah yang berbeda ini.

Hal ini menjadi sebuah momentum untuk terjalinnya dialog kreatif dan ajang sharing gagasan dari masing masing perupa kepada publik seni rupa di Bali. Melalui pameran ini kita sebagai publik seni rupa Bali dapat melihat dan menyimak sebagian perkembangan dan pergulatan kreativitas seni rupa di Batu , demikian pula dengan para perupa Batu pameran ini adalah ajang bagi mereka untuk mempresentasikan gagasan gagasan dan capaian kreatif mereka kehadapan publik dan apresiator seni rupa di Bali.

Dalam konteks wacana seni rupa kontemporer hal ini tentu saja menjadi salah satu hal yang menarik sebab pameran ini menyajikan peristiwa untuk melihat bagaimana perkembangan seni rupa hari ini yang terpresentasikan dalam karya-karya para perupa yang tampil dalam pameran ini yang menyajikan keberagaman gagasan dan olah visual masing-masing perupanya.

Para pengunjung pameran B to B di Komaneka, Ubud

Nyoman Sujana Kenyem menampilkan karya-karya termutakhirnya yang sebagian besar menghadirkan objek objek ranting pohon pada karya. Garis pada karya- karya Wayan Suastama terkadang hadir sebagai latar belakang (background) karya-karyanya berasosiasi pada suatu yang representatif semisal hujan ataupun secara artistik terlihat sebagai penegas dari gerak.

Sementara perupa lain adalah I Putu Bonuz Sudiana, I Ketut Suasana Kabul, Diwarupa, Suwandi Waeng, Bambang BP, Heri Catur Prasetya dan Rifa.

“Pameran B to B, paling penting bagi saya untuk dicatat dalam pameran ini adalah komitmen, kebersamaan, dan sikap yang terbuka dan cair yang memungkinkan terjadinya dialog. Kita diajak untuk melihat bagaimana perkembangan seni rupa dari dua wilayah yang berbeda di Indonesia,” kata Susanta. (T)

Tags: baliMalangPameran Seni RupaUbud
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pecinta kampung halaman. Tinggal di Sampalan, Nusa Penida

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Ilustrasi foto: Mursal Buyung
Esai

Nuansa Islami Dalam Pustaka Lontar Bali

Ĕda suud ngulik sasana, miwah tattwa yan ada mbahang nyilih, Tattwajnyana Darma Putus, miwah Bhuana Kosana lan Asta Maha Jnyana ...

May 24, 2020
Foto: Panca Gautama
Esai

Sekar Sumawur: Dialog Kosong tentang Batu-batu Ponjok Batu

DI bibir pantai, batu-batu berderet melamun memandangi lautan yang tidak terlalu gelisah. Lemparkan ke pantai satu demi satu batu-batu pipih ...

February 2, 2018
Esai

Saat Sang Murid Telah Siap, Sang Guru Akan Tiba – [Kebijaksanaan Zen]

Sebelum pencerahan Menimba air, membelah kayu Setelah pencerahan Menimba air, membelah kayu ___ (ajaran Zen) Kalimat ini saya baca beberapa ...

April 11, 2020
Paguyuban Sameton PMI Desa Adat Kubu, Bangli
Khas

Terbentuk, Paguyuban Sameton PMI Desa Adat Kubu, Bangli – [Hikmah di Balik Wabah Covid-19]

Jika kita bicara keadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di masa pandemi Covid -19 ini, pasti semua sudah tahu dan melihat, ...

June 7, 2020
Foto: Putik
Peristiwa

“Saya Tak Bisa Seperti Tohari,” kata Seno Gumira Ajidarma

“KINI banyak pengarang muda yang bagus. Banyak sekali,” kata Seno Gumira Ajidarma saat ngobrol singkat pada suatu pagi dengan tatkala.co ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Moch Satrio Welang dalam sebuah sesi pemotretan
Kilas

31 Seniman Lintas Generasi Baca Puisi dalam Video Garapan Teater Sastra Welang

by tatkala
January 27, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
dr. Putu Arya Nugraha, penulis, yang juga Direktur RSUD Buleleng, divaksin, Rabu 27 Januari 2021
Esai

Berbagai Kekeliruan Tentang Vaksin

by Putu Arya Nugraha
January 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (193) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In