2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perempuan dengan Rambut Merah Menyala

Fatah AnshoribyFatah Anshori
February 2, 2018
inCerpen

Lukisan: Nyoman Wirata

13
SHARES

Cerpen: Fatah Anshori

WARIMIN benar-benar kesengsem dengan eseman Wartini pada awal 2009. Ketika ia pertama kali mengenal internet dari hape poliponik yang ia peroleh dengan menyisihkan gaji kerja serabutan. Memang lelaki tiga puluh lima tahun ini, terkenal masih bujang. Sekalipun ia tak pernah menjalin hubungan khusus dengan perempuan manapun. Kebiasaannya sehari-hari hanya bekerja saja. Apapun yang bisa ia kerjakan, ia akan kerjakan. Kadang orang-orang kampung memintanya untuk membantu di sawah sebagai buruh tani, jika ada pengumuman orang meninggal orang-orang akan memintanya untuk menjadi penggali kubur, kadang ia juga di minta menjadi penggali sumur jika telah lama tidak ada pengumuman orang meninggal.

Pernah juga ia diminta sebagai pemanjat kelapa, bahkan ia juga pernah diminta melatih kera, agar pandai memanjat kelapa seperti dirinya. Namun pekerjaan itu tak berhasil ia lakukan dan ia malah mendapat perlakuan tidak sopan dari murid pertamanya itu berupa dua garis menyilang di pipi kirinya, monyet itu menggaruk wajah Warimin. Dan sebagai usaha kecil-kecilan Warimin juga membuka jasa tambal ban. Dari situlah Warimin menyisakan keping-keping Rupiah untuk membeli hape poliponik yang bisa digunakan untuk membuka internet.

Pada suatu siang ketika Warimin sedang tidak ada panggilan kerja dari orang-orang kampung. ia akan mengeluarkan seperangkat perkakas tambal ban-nya di teras rumah, sambil berharap-harap ada kendaraan yang beranasib sial, yang rodanya telah melibas paku atau duri di sekitar situ. Selama pekerjaan menunggu yang menyebalkan itu, Warimin biasanya akan mengutak-atik hape yang baru ia beli itu. ia biasanya membuka-buka internet dan menyimpan gambar-gambar perempaun cantik yang tak ia ketahui nama serta dari mana asalnya. Tidak lama kemudian ibunya keluar rumah dan duduk tepat di samping Warimin. Ibunya baru saja selesai bersih-bersih rumah, dan selalu percakapan mereka seperti biasanya.

“Kapan kau perkenalkan ibu pada calon menantu, atau ibu yang akan memilihkan perempuan jika kau tidak becus mencarinya?”

“Sabar, Bu!”

“Ibu sudah kelewat sabar, Min! Ditambah kau tahu sendiri usia ibu sudah berapa!” Ibu Warimin terbatuk-batuk disampingnya. “Dan kau juga tahu ibu sudah sakit-sakitan!”

***

Sepanjang siang Warimin tak bisa berhenti memikirkan perihal yang dikatakana ibunya tadi. Jika dilihat dari luar ia memang seperti orang pada umumnya, santai dan tak terbebani apa-apa. Namun jika kau mengetahui bagian dalam, khususnya isi kepala Warimin, di sana serupa sebuah kantor yang menolak hari libur, seluruh pekerjanya berlarian ke sana kemari, mengatur berkas-berkas yang menumpuk, komputer-komputer yang selalu menyala dan tak pernah dipadamkan, dan satu lagi isi kepala Warimin benar-benar panas seolah di dalamnya ada tungku api yang dijejali puluhan batang kayu.

Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan seorang perempuan, menurutnya mendapatkan perempuan tidak semudah mendapatkan pekerjaan, meski menurut beberapa orang mendapat pekerjaan teramat susah, namun bagi Warimin itu mudah saja. Semudah nasib sial dan mujur menghampirinya.

Siang itu sehabis ibunya masuk rumah, ia hanya duduk-duduk di depan rumah, masih menunggu dan berharap-harap ada kesialan dalam bentuk ban bocor, menghampiri pengendara motor yang melintas di depan rumahnya. Namun seperti yang kita tahu, doa buruk jarang sekali terkabul, maka sepanjang siang hingga sore hari itu, Warimin sama sekali tak mendapat pelanggan, untuk memakai jasanya.

Sorenya SMS dari Jono masuk. Itu adalah ajakan untuk pergi ke warung kopi yang berada di paling ujung utara kampungnya. Selepas sholat isya, ia lantas keluar rumah dan segera berjalan kaki ke warung itu untuk menemui Jono, kawan karibnya sejak kecil. Selama perjalanannya ia melewati masjid, di serambi masjid tampak anak-anak sedang berlarian saling kejar-mengejar satu sama lain, dan beberapa anak perempuan yang masih mengenakan mukena duduk di suatu sudut di serambi, mereka tampak sibuk memencet hape masing-masing.

Sesampainya di warung kopi, pemandangan pun tidak jauh berbeda dengan yang ada di serambi masjid tadi. Orang-orang duduk di kursi dengan cangkir kopi yang dibiarkan terbuka. Mereka sibuk dengan hape-nya masing-masing. Seseorang di salah satu meja yang berada di dekat jendela melambaikan tangan. Itu Jono. Ia barusan juga serupa yang lain, sibuk dengan hape-nya. Wajahnya tertunduk hingga Warimin tak menyadari jika ia adalah Jono. Setelah memesan kopi Warimin lantas duduk di kursi panjang sebelah Jono.

“Sudah pasti ibumu menyuruhmu segera kawin ya? Jangan kau tanya aku tahu dari mana, wajahmu yang murung itu yang mengatakannya padaku, Min!” Jono menyeduh kopinya sedikit saja. Memang ia sudah mafhum perangai Warimin, sebagaimana kawan karib sejak kecil. Jono memperhatikan dan mengingat-ingat setiap perkara-perkara kecil yang ada pada Warimin. Bahkan Jono juga tahu jika dua goresan yang melintang di pipi kiri Warimin adalah kenang-kenangan yang ia peroleh selama menjadi pelatih monyet.

“Lalu apa kau punya solusi untuk masalahku ini?”

“Tentu saja ada, sekarang kau ‘kan punya hape..”

Warimin mengangguk.

“Jadi kau tak usah khawatir, sini aku kasih tahu.”

Kemudian Warimin mendekatkan kepalanya pada kepala Jono, hingga kedua kepala itu hanya terpisahkan beberapa senti saja. Sekarang keduanya takzim dengan benda kecil yang berada di genggaman Jono. Sejurus kemudian benda kecil itu menunjukkan wajah-wajah perempuan cantik, dan kadang lengkap dengan tingkah polah mereka yang aneh-aneh. Beberapa ada yang memonyongkan bibir, beberapa ada yang tampak malu-malu, beberapa ada yang tampak menggoda. Jari-jemari Jono bekerja dengan cekatan, pencet sana pencet sini, ketik sana ketik sini. Dan Warimin tampak puas dengan hasil kerja jari-jemari Jono.

“Ini namanya facebook, Min!”

Karena mereka memang orang desa, dan hanya tamatan sekolah dasar, sehingga tulisan facebook yang harusnya di baca ‘fesbuk’, mereka biarkan dibaca apa adanya sebagaimana mengeja tulisan bahasa Indonesia.

“Sekarang aku tahu apa yang ada dalam pikiranmu, Jon!”

“Iya, kau bisa mencari jodoh di sini, Min.”

Tak butuh waktu lama Warimin sudah punya akun facebook-nya sendiri. Yang ia beri nama Warimin Pejantan Tangguh, tiga kata itu sebelumnya sudah ia pikirkan matang-matang. Sebagaimana agar mencerminkan ketangguhan dan kegagahannya menghadapi persoalan hidup yang tak kunjung padam. Dalam hati kecilnya ia juga berharap, jika nanti berkenalan dengan perempuan, paling tidak perempuan itu tahu bahwa dirinya adalah lelaki yang tangguh dalam hal apapun, sehingga para perempuan itu tidak ragu jika menjadi pasangan hidupnya.

Untuk menguatkan nama itu, Warimin memasang fotonya tiga tahun yang lalu ketika sedang mengunjungi sebuah tempat wisata di Kabupaten bersama rombongan Karang Taruna Desa. Ia memakai kemeja putih tiga kancing atasnya terbuka, sehingga tampak dadanya yang membusung. Kedua lengan panjangnya ia singsingkan, tentu saja dengan maksud agar otot bisep dan trisepnya tampak menonjol, melambangkan ia adalah pekerja keras dan suka angkat-angkat.

Akhirnya malam itu juga Warimin bertekad menemukan pasangannya melalui facebook. Di kotak pencarian Warimin mengetikkan nama-nama yang menurutnya adalah nama yang sering d gunakan kebanyakan peempuan cantik, menurutnya. Ia mengetikkan nama Sundari, karena mengingat anak Pak RT yang dulu sempat ia taksir ketika belum sekolah. Namun nama Sundari tidak muncul, barangkali waktu itu Sundari yang ia maksud belum mengenal facebook.

Kemudian ia mengetikkan nama Martinah, yang muncul adalah nama-nama berikut; Martinah Tukang Fitnah; Martinah Ingin di Cayang; Martinah Benci Papa; dan Martinah-Martinah lain yang membuat kepala Warimin terasa berat. Namun ia tak putus semangat. Ia terus mengetikkan nama-nama perempuan yang ia sukai, namun yang muncul adalah perempuan-perempuan yang tidak sesuai dengan seleranya, ada yang hanya parasnya cantik namun ia tidak jelas asalnya. Ada yang jelas asalnya tapi parasnya tidak jelas. ia tidak patah semangat ia terus mengetikkan nama-nama perempuan. Yang muncul kadang gambar perempuan kadang juga gambar perempuan jadi-jadian alias lelaki.

Satu persatu orang di warung itu mulai beranjak pergi. Hari sudah terlalu larut, suara orang menguap mulai terdengar satu persatu. Sementara Warimin tidak menyadari hari sudah terlalu larut, ia masih sibuk dengan facebook-nya.

“Apa kau masih ingat Wartini, Min?” Jono berkata lirih di sampingnya.

Kemudian Warimin tampak seolah sedang teringat sesuatu yang hampir terlupakan. Seorang adik kelas yang selisih umur sepuluh tahun dengannya. Seorang perempuan yang keseluruhannya benar-benar seperti apa yang ia harapkan. Lalu diketiknya nama itu pada kotak pencarian sekali lagi. Benar gambar Wartini muncul, dan wajahnya tidak jauh berubah, ia pernah punya kenangan tersendiri dengan Wartini, itu sudah lama sekali.

Pada pagi itu petugas kecamatan datang ke sekolah-sekolah termasuk sekolah dasar Warimin dan Wartini, saat itu Warimin adalah murid paling tua di sekolahan dan seringkali tinggal kelas alias tak naik kelas. Akhirnya Wartini menjadi adik kelas tepat satu tingkat di bawahnya. Ketika itu setiap anak harus disuntik untuk kekebalan tubuh katanya, agar terus sehat dan bisa berjalan, kata para petugas kesehatan yang berjubah putih-putih, serupa orang suci.

Namun ketika Warimin melihat jarum yang lancip menancap di bokong teman-temannya, keringat dingin mulai merembes di telapak tangan dan dahinya. Akhirnya ia berlari dan sembunyi di suatu tempat yang tak ada seorang pun tahu, kecuali hanya Wartini yang pada waktu itu dapat menemukan Warimin, ia di temukannya terselip di antara batang-batang tebu yang berada di belakang sekolahnya. Pada saat itu hanya Wartini yang berhasil membawanya ke sekolah untuk disuntik pantatnya.

Warimin kemudian masih ingat senyum tipissnya, lembut telapak tangannya, dan kata-kata manisnya.

Beberapa saat setelah menekan tombol meminta pertemanan, Wartini Kembang Desa menerima pertemanan. Jadilah keduanya bernostalgia sebentar untuk akhirnya Warimin kembali pulang.

***

“Hari ini perempuan itu akan datang, Bu?”

“Ini sudah jam sebelas, katamu jam sembilan!”

“Sabar, Bu!”

“Jika satu jam lagi, dia tidak datang. Kau harus mau dengan pilihan Ibu.”

Beberapa menit kemudian terdengar suara gerung motor dari tikungan. Suara itu mendekat, semakin lama semakin jelas.

“Pasti itu dia, Bu!” Warimin tersenyum manis pada ibunya, seolah nasib baik benar-benar berpihak padanya hari ini.

Benar, sebuah motor RX-King berhenti tepat di depan rumahnya. Seorang perempuan turun dari motor itu. Beberapa saat Ibu Warimin beserta Warimin kehabisan napas. Keduanya pingsan setelah melihat Wartini dengan tattoo tengkorak terhampar di leher, dan sebuah cincin melingkar di tengah-tengah hidung serupa cincin yang melingkar di hidung sapi dalam adegan matador. Ditambah perempuan itu memiliki rambut yang berwarna merah menyala, seperti api. (T)

—Februari 2017

Tags: Cerpen
Previous Post

Ngobrol Bersama Faisal Kamandobat: “Kavaleri Malam Hari”, Gus Dur, dan Puisi Spiritual

Next Post

Buku Puisi “Seribu Pagi Secangkir Cinta”: Cara Wulan Mengabadikan Cinta

Fatah Anshori

Fatah Anshori

Lahir di Lamongan, bukunya yang telah terbit Ilalang di Kemarau Panjang (2015), Hujan yang Hendak Menyalakan Api (2018), Melalui Mimpi, Ia Mencari Cinta yang Niscaya (Frase Pinggir, 2021). Cerpen dan puisinya telah dimuat beberapa media online, juga Majalah Suluk (DK Jatim), Terpilih sebagai Penulis Cerpen Unggulan Litera.co (2018). Bergiat di Guneman Sastra dan Songgolangit Creative Space.

Next Post

Buku Puisi “Seribu Pagi Secangkir Cinta”: Cara Wulan Mengabadikan Cinta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co