6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berjaga Terus Pada Kawasan Sedih dan Haru

Ricko WibawabyRicko Wibawa
December 1, 2021
inEsai
Berjaga Terus Pada Kawasan Sedih dan Haru

Ricko Wibawa

Suatu hari saya bertemu dua anak, kakak-beradik, di wilayah Kabupaten Buleleng. Satu anak usianya 6 tahun, satu lagi 4 tahun. Mereka terinfeksi HIV. Dan betapa sedih saya melihatnya saat itu.

Di situ saya merasa begitu merasakan betapa si anak harus menerima status HIV dari perbuatan orang tuanya. Sungguh sangatlah tidak adil, apalagi usia mereka masih anak-anak, dan sedang ceria-cerianya menikmati permainan masa kecil.

Saya kerap mengajak dua anak itu bermain. Si anak tampak tanpa beban, tak paham apa yang sedang bersemayam di tubuh mereka. Itu membuat saya makin sedih. Dan yang lebih menyedihkan lagi, saat seharusnya si anak bisa menjalani harinya dengan ceria, justru hidupnya berakhir karena pada saat itu akses untuk melakukan pengobatan belum seperti saat ini, apalagi untuk seorang anak seusia mereka.

Itu adalah pengalaman pertama saya sejak menjadi aktivis pendampingan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Buleleng. Pengalaman itu sangat membekas. Tidak membuat saya kapok, justru membuat saya semakin yakin bahwa apa yang saya kerjakan selama ini bukanlah pekerjaan sia-sia. Ada orang tak mampu mengungkapkan betapa ia memerlukan bantuan, dan orang itu memang harus dibantu.

Awal Mula Jadi Aktivis HIV/AIDS

Agustus 1998, saya bergabung dengan Yayasan Citra Usadha Indonesia (YCUI) setelah ikut melakukan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS di Lovina. Saat itu saya merasa tertarik untuk ikut terlibat. Alasannya sederhana saat pelaksanaan kegiatan di lapangan saya bisa bertemu dengan teman-teman baru. Selain itu  saya merasa tertantang saja untuk ikut mensosialisasikan bahaya HIV.

Pekerjaan saya saat itu membagikan kondom. Itu menyenangkan.

Setelah terlibat dalam kegiatan sosialisasi, saya kemudian mengikuti kegiatan pelatihan Relawan HIV di tahun yang sama. Dalam pelatihan itu saya diberikan pembekalan pemahaman dan keterampilan serta starategi untuk melakukan kegiatan penyebaran informasi di kalangan remaja yang memiliki resiko terhadap penularan HIV.

Setahun mendapatkan pelatihan sebagai relawan kemudian dilibatkan dalam program untuk melakukan kegiatan penjangkauan dan  pendampingan pada kelompok-kelompok beresiko seperti kawan-kawan di komunitas gay/waria, para remaja beresiko yang sering berada di jalanan, warung-warung patokan dan kawan-kawan di lokasi prostitusi.

Di berjalannya program-program itu saya dipercaya sebagai Koordinator Pos atau Drop in Centre bernama POLENG (Pos Informasi AIDS Buleleng) yang berlokasi di Jalan Gajah Mada Singaraja.

Dalam pelaksanaan kegiatan sebagai koordinator pos informasi saya memiliki kewajiban untuk memberikan informasi di pos dengan tetap melakukan kegiatan penjangkauan ke lapangaan dan diberikan kebebasan untuk pengembangan-pengembangan program kegiatan sebagai penunjang kegiatan di pos.

Untuk melengkapi informasi di pos dan kegiatan lapangan saya kemudian melakukan kerjasama dengan dokter praktek swasta,  beberapa perawat dan bidan, untuk menjadi mitra rujukan penanganan penyakit kelamin yang pada waktu itu banyak ditemukan di lapangan. Selain itu saya bersama teman di POLENG memohon dukungan pada pemangku kebijakan untuk kemudahan melakukan kegiatan di lokasi lokasi tertentu.

Sosialisasi ke kafe dan warung-warung tuak

Saya juga bekerjasama dengan radio dan kawan-kawan wartawan untuk penyebarluasan informasi HIV ke masyarakat. Juga memanfaatkan event-event  hiburan rakyat untuk membuka stand informasi dan  melakukan kegiatan bersama di lokasi lokasi yang ramai pengunjung.

Selain itu kami juga melakukan advokasi pada pemerintaha daerah dan menginisiasi pembentukan  klinik  IMS (infeksi Penyakit Kelamin) dan Klinik VCT di Singraja. 

Kasus HIV Pertama

Setelah setahun melakukan program sosialisasi, terjadilah kasus HIV pertama di Buleleng, tahun 1999. Kasus pertama itu membuat warga kaget. Beritanya di media massa terus dibicarakan.

Sebelumnya, saat melakukan sosialisai banyak sekali warga yang kurang percaya (meboye) akan kebenaran kasus HIV. Namun sejak terjadinya kasus pertama itu, warga lambat-laun menjadi percaya. Ini membuat kami sebagai penggiat semakin bersemangat untuk menyebarkan informasi di lapangan.

Pekerjaan kami pun bertambah. Bukan hanya sosialisasi, melainkan mulai belajar ketrampilan tambahan untuk bisa melakukan pendampingan pada orang orang dengan HIV.   Untuk pendampingan saya diberikan pelatihan sebagai buddies yang berperan untuk bisa melakukan kegiatan pendampingan pada Odha.

Dengan semakin meningkatkan jumlah kasus yang ada di Buleleng, kami di Yayasan Citra Usadha Indonesia juga dibekali dengan pelatihan konselor yang diselengarakan oleh Kementerian Kesehatan untuk membantu kelompok kelompok resiko tinggi yang memiliki keinginan untuk melakukan pemeriksaan darah HIV.

Nama POLENG pun mulai dikenal sebagai sumber informasi HIV di Kabupaten Bulelen. Untuk mendekatkan layanan informasi Pos POLENG dipindahkan ke lokasi prostitusi di Bungkulan. Di lokasi prostitusi ini, selain memberikan informasi pada pengunjung lokasi dan kawan kawan pekerja prostitusi POLENG juga rutin melakukan kegiatan pemeriksaan penyakit kelamin dan test HIV di lokasi, bekerjasama dengan Puskesmas Sawan I sebegai pemegang wilayah.

Selain sebagai petugas lapangan dan koordinator POLENG, setelah mendapatkan pelatihan konselor saya juga terlibat sebagai konselor tetap di Klinik VCT RSUD Singaraja, rumah sakit swasta yang ada di Singaraja, serta laboratorium swasta yang ada di Singaraja. Dan saya pun ditunjuk sebagai koordinator program Yayasan Citra Usadha Indonesia di wilayah program Buleleng.

Sosialisasi kepada mahasiswa dan masyarakat umum

Sampai saat ini saya sendiri masih terlibat dalam pelaksanaan kegiatan program Pencegahan dan Penanggulanagn HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng sebagai petugas lapangan di YCUI dan KPA Kabupaten Buleleng untuk melakukan penjangkauan dan peningkatan pemahaman  pada kawan-kawan pekerja perempuan di warung tuak dan café. Saya terus memotivasi mereka untuk melakukan pemeriksaan darah HIV.

Selain itu saya juga melakukan konseling dan pendampingan pada kelompok-kelompok resiko dan masyarakat umum, memberikan pendampingan pada Odha, baik rujukan dari rumah sakit swasta, rujukan atau informasi dari teman serta melakukan koordinasi dengan kawan-kawan penggiat sosial lainnya untuk membantu pelaksanaan kegiatan bersama.

Wilayah Sedih dan Haru, Kadang Lucu

Pengalaman mengharukan saat bertemu dua anak sebagaimana cerita saya di awal tulisan adalah pengalaman pertama. Artinya, selama sekitar 23 tahun saya bergelut menjadi aktivis HIV/AIDS saya kemudian menmukan banyak cerita sejenis yang bahkan lebih mengharukan. Misalnya ada satu keluarga putung, akibat semua anggota keluarga terkena HIV/AIDS.

Namun begitu, terdapat juga pengalaman menarik, kadang lucu, dalam menjalankan rutinitas sebagai penggiat HIV. Saat keluar masuk lokasi prostitusi dan tempat hiburan malam terkadang kita digoda oleh kawan-kawan pekerja malam yang belum mengenal aktivitas kita. Kita dikira pelanggan.

Kawan kawan dari kalangan gay/waria yang baru terlibat di komunitasnya juga terkadang menganggap kita sebagai calon pelanggan mereka. Ketika diberitahu oleh temannya yang sudah tahu siapa saya dan untuk apa datang ke lokasi mereka mangkal, barulah kawan-kawan gay/waria itu mengerti.

Beberapa teman yang tidak mengetahui kegiatan kita juga selalu menganggap kalau kita bagian dari kelompok yang berisiko dan teman yang sudah mengenal kita sering meminta dicarikan pekerja seks perempuan karena mereka menganggap kita seperti mucikari. Lucunya saat bertemu dengan teman di lokasi prostisusi banyak diantara mereka yang menghindar dan kalaupun terpaksa harus menyapa terkadang mereka menanyakan seakan-akan tak tahu apa-apa. “Tempat apa ini, Cko?” katanya seperti linglung.

Yang lucu lagi, saat melakukan sosialisasi ke desa maupun kelurahan yang ada di Kabupaten Buleleng beberapa orang malah mengira bukan kami yang akan memberikan sosialisai karena tampilan kami yang kurang meyakinkan. Maklum, penampilan saya sendiri memang apa adanya, karena memang tak ada apa-apa.

Ini sungguh menggelikan. Karena sering masuk ke layanan kesehatan, banyak teman yang saya ajak sebagai sesame penggiat dikira juga penderita HIV.

Satelit ARV di Puskesma

Ini info terbaru. Sejak tidak ditanggungnya jaminan kesehatan BPJS (untuk rujukan dan administrasi RS) untuk pengambilan obat ARV gratis di rumah sakit,  beberapa ODHA mengeluh karena tidak memiliki biaya untuk datang ke RS.

Sehingga akhirnya kawan-kawan penggiat menginisiasi untuk membuat satelit ARV di Puskesmas sebagai perpanjangan tangan RS untuk mengakses obat ARV tanpa biaya. Sebelum mendapatkan akses pengambilan obat ARV di Puskesmas ada ketentuan yang diwajibkan, salah satunya Odha sudah adderen (patuh minum obat tidak pernah terlambat) selama 6 bulan, dan mendapatkan rujukan pindahan dari RS ke Puskesmas tujuan untuk memudahkan pencatatan administrasi dan amprahan obat.

Jadi puskesmas berperan untuk melakukan amprah obat, pelaporan obat dan mendekatkan akses ARV pada ODHA. Jika ada keluhan terhadap pengobatan Puskesmas berperan untuk memberikan rujukan ke RS untuk penangannya. [T]

Previous Post

Memikirkan Kembali Tradisi, Adat Istiadat dan Budaya Bali dalam “Wanita Amerika Dibunuh di Ubud”

Next Post

Layar Terkembang Indonesian Dance Festival Kembali Mengarung!

Ricko Wibawa

Ricko Wibawa

Penggiat sosialisasi bahaya HIV/AIDS. Tinggal di Singaraja

Next Post
Layar Terkembang Indonesian Dance Festival Kembali Mengarung!

Layar Terkembang Indonesian Dance Festival Kembali Mengarung!

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co