7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kapankah Wabah Covid-19 Akan Berakhir?

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
September 8, 2021
inEsai
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Saya yakin, ini pertanyaan dalam pikiran setiap orang saat ini. Atau mungkin lebih tepatnya harapan, bukan pertanyaan. Memang acap kali kita menyamarkan maksud untuk menjaga sikap kita agar tetap terlihat tenang, netral atau tabah. Segala harapan telah menempatkan diri kita pada sudut yang lemah dan segenap kekecewaan siap menumpahi hati, pikiran bahkan jiwa kita. Maka, ketimbang harapan, pertanyaan membuat pikiran kita tampak lebih ilmiah dan hati kita lebih kokoh.

Disadari atau tidak, penyamaran-penyamaran seperti ini sering menyelamatkan. Hal yang lumrah dipraktekkan para agen rahasia. Yang muncul sebagai wujud sosok-sosok yang tenang, adaptatif dan selalu optimis. Bahkan di saat nyawanya terancam. Mereka terlatih untuk berkamuflase, tersembunyi dari jati diri dan perasaan aslinya, sebuah bentuk lain dari “mutasi”. Lalu mereka selamat dan bertahan. Dan hal ini menyadarkan kita, persis, virus corona strain SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, lestari karena rangkaian mutasi yang terus dilakukannya sampai hari ini.

Mutasi telah mengganggu teori mengenai wabah akan usai ketika minimal 70% populasi kebal. Sebetulnya teori herd immunity ini sangat logis dan realistis. Dengan terbentuknya kekebalan pada sebagian besar populasi maka sisa populasi yang rentan akan terlindungi. Hanya dengan penyebaran alamiah saja pun, peluang ini dapat terwujud. Namun tentu dengan risiko jumlah kematian yang cukup banyak dari perhitungan kurang lebih 5% dikalikan jumlah populasi yang terpapar.

Swedia adalah salah satu negara yang nekat sejak awal ingin mewujudkan herd immunity yang membiarkan penularan dengan sengaja tanpa menerapkan prokes Covid-19. Hasilnya, baru satu semester wabah merebak, negeri dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta itu telah kehilangan setidaknya 7 ribu wargaanya yang meninggal akibat Covid-19. Itulah alasannya, sebagin besar negara kurang sepakat dengan skema demikian. Termasuk kita di Indonesia, pemerintah mengambil pilihan prokes (masker, cuci tangan dan PPKM) sambil menunggu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang pada akhirnya terwujud sedemikian cepat.

Tak sampai setahun, vaksin berhasi diciptakan. Optimisme masyarakat dunia, berkat keberhasilan studi klinis berbagai paltform vaksinasi Covid-19, sempat menjadi kenyataan pada trimester pertama tahun ini saat vaksinasi masal dilakukan di mana-mana. Secara konsisten dalam enam pekan berturut-turu, kasus baru mengalami penurunan sampai pada titik terendah selama pandemi, begitu pula angka kematiannya.

Sampai hantaman gelombang kedua akibat mutan varian Delta memporak-porandakan hati dan tubuh warga dunia. India bahkan disapu tsunami dengan kematian melampaui 2.000 dalam sehari dan penambahan kasus positif harian mencapai 300 ribu lebih, dengan angka positif hingga 36%. Demikian pula negara-negara lain seperti Brasil di Amerika Selatan juga kita di Indonesia.

Indonesia termasuk negara terparah dihantam gelombang kedua. Hunian RS rujukan Covid-19 melampaui kapasitas sampai harus dirawat di ruang-ruang atau tenda-tenda darurat. Wisma atlet yang sempat sepi kembali diserbu kesibukan nakes siang malam tiada jeda. Horor makin mengerikan seakan mimpi buruk yang tak memberi kesempatan kita bangun dari tidur saat pasokan oksigen tak mampu memenuhi kebutuhan yang mencuat begitu tiba-tiba. Akibatnya, sebanyak 53 orang pasien meninggal dalam sehari di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Cuma negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang tak merasakan ganasnya gelombang Delta ini. Bahkan perhelatan Euro 2020 yang diselenggarakan tahun ini mempertontonkan bagaimana stadion-stadion di berbagai kota di Eropa dipenuhi suporter bola nyaris tanpa menerapkan prokes. Meski kemudian terjadi beberapa kasus positif, namun hampir tak pernah dibahas karena masih dianggap sangat wajar. Tak berpengaruh signifikan terhadap kehidupan bangsa-bangsa Eropa dan Amerika Serikat yang mulai bergulir normal.

Bahkan saat ini ajang tenis US Open berlangsung sedang seru-serunya dan penuh kejutan karena capaian pemain-pemain muda belasan tahun yang merontokkan banyak pemain-pemain senior. Hampir dapat dipastikan, situasi kondusif ini terwujud berkat cakupan vaksin yang sudah sangat luas dan dengan efikasi yang lebih tinggi seperti vaksin produk Pfizer, Moderna atau Johnson. Satu bukti, kegemilangan sains dan ilmu pengetahuan adalah salah satu jalan menuju keselamatan. Tentu saja dapat pula untuk menciptakan sebuah kehancuran. Maka, jalan sains harus selalu dituntun cahaya etika dan moralitas yang kuat dan penuh kemuliaan.

Indonesia telah mengambil jalan yang cukup baik, penerapan prokes, PPKM fleksibel dan gesit melaksanakan vaksinasi. Hasilnya cukup mengesankan, kasus mulai melandai lagi. Namun belum apa-apa, telah terjadi lagi satu mutan baru yang dinamai varian Mu. Pertama kali diidentifikasikan di Kolombia dan kini sudah menyebar ke 40 negara.

Banyak yang cemas vaksinasi yang telah dilakukan secara masif ini akan sia-sia. Mutasi ini tentu saja dapat menurunkan efikasi dari vaksinasi yang dirancang sedikit berbeda dengan varian-varian baru yang akan terbentuk. Namun, varian-varian ini tidaklah seutuhnya virus baru yang bukan SARS-CoV-2. Artinya sebagian besar komponen proteinnya masih sama sehingga vaksin tetap akan memberi proteksi. Jangan diragukan pula, sains pun akan dengan sendirinya ikut “bermutasi” untuk menemukan rancangan zat antigenik yang dapat menyerupai segala mutan virus Corona baru yang terbentuk. Zat inilah yang kelak membangun imunitas spesifik tubuh manusia melawan virus tertentu.

Maka pilihan terbaik kita sebagai masyarakat awam adalah, mengikuti kebijakan pemerintah dan meyakini upaya all out para ilmuwan. Hingga saat ini integritas etika & moralitas mereka terbukti dalam sejarah lebih memihak peradaban ketimbang kejahatan. Dan harus selalu diyakini, segala organisme selalu akan melakukan mutasi dalam rangkaian evolusi yang terus bergerak ke depan demi menjaga kelestariannya.

Hal ini semudah memahami kenapa misalnya hewan-hewan di kutub akan cenderung berbulu lebat dan berlemak tebal akibat suhu yang lebih dingin. Atau saudara-saudara kita yang pipinya kemerahan karena tinggal di dataran tinggi akibat kadar oksigen yang lebih tipis membuat sel darah mereka diproduksi lebih banyak. Bahkan jika kita periksa kadar sel darah merah seorang perokok, akan cenderung lebih banyak, sebagai respon terhadap masuknya zat karbon monoksida ke dalam tubuhnya.

Tubuh perlu memproduksi sel darah merah lebih banyak untuk mengikat oksigen melawan karbon monoksida yang menjeratnya. Memahami sains dan ilmu pengetahuan, tidak hanya sebuah jalan menuju pada keselamatan, juga kerendahan hati dan keikhlasan. Keikhlasan membuat kita lebih mudah menerima Covid-19 untuk hidup berdampingan sebagai endemi, end of epidemy, akhir wabah. [T]

Tags: covid 19kesehatanpandemivirus corona
Previous Post

Raja Kuu Merindukan Rasa

Next Post

I Bintang Lara Mem-vandal Tembok Puri

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
I Bintang Lara Mem-vandal Tembok Puri

I Bintang Lara Mem-vandal Tembok Puri

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co