6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pahlawan Pandemi Datang dari Balik Pagar Rumah Sendiri

PanchoNgacobyPanchoNgaco
July 10, 2020
inEsai
Sop Kaki Kambing
15
SHARES

Saat-saat begini, sudah pasti semua orang ikut bicara soal pandemi. Covid-19 yang mewabah di dunia sejak semester pertama tahun 2020, secara resmi menghampiri Indonesia sejak bulan Maret, melalui kasus 1 dan 2 yang berasal dari kluster di sebuah kafe di wilayah Jakarta Selatan.

Sejak hari itu, kasus positif Covid-19 berkembang pesat dengan Jakarta sebagai episentrum nasional. Dari kasus 1 dan 2, kini kasus positif penyakit yang menyerang organ pernafasan dan pencernaan itu berkembang menjadi ribuan. Sejumlah wilayah di Tanah Air pun akhirnya mulai memberlakukan karantina wilayah dengan nama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dalam upaya menekan laju penyebaran virus.

***

“Ayo.. yo.. yo ayo..ayo”, suara seorang lelaki terdengar begitu kencang dan bersemangat mendekati rumah saya, tepat pukul setengah 8 pagi. Sekilas terdengar, suara itu seperti seorang komandan peleton yang sedang memimpin pasukannya berolahraga di pagi hari. Begitu si empunya suara lewat di depan pagar rumah saya, ternyata eh ternyata.. beliau adalah seorang penjual sayur gerobakan.

Beliau orang yang sangat rajin karena bisa berkeliling komplek lebih dari tiga kali sehari. Mendengar beliau berteriak “ayo yo ayo ayo” dengan nada berantakan itu rasanya sudah seperti makan obat saja. Padahal toh yang ia jual tidak berubah, pun tidak bertambah. Lucunya lagi, tukang sayur satu ini lebih banyak menjual minuman kemasan sachet daripada sayur. Bukan salah beliau sih, wong beliau tidak pernah berteriak “sayur… sayur”.

Dia yang berteriak “sayur.. sayur!” biasanya datang lebih siang. Tukang sayur gerobakan satu ini lebih kalem dibandingkan tukang sayur rasa komandan tadi. Suaranya timbul tenggelam sehingga saya dan ibu kadang-kadang tidak menyadari saat tukang sayur ini melewati depan pagar rumah saya. 

Tak hanya lebih kalem, tukang sayur yang selalu berkeliling di atas jam 10 pagi ini juga menjual sayur lebih lengkap. Saya dan ibu beberapa kali membeli beberapa bungkus cabai, tahu, kacang panjang, tauge dan bumbu dapur dari tukang sayur yang tidak pernah kami ketahui namanya ini. Sayangnya, kami tidak pernah membeli sayuran hijau dari tukang sayur kalem ini karena selalu saja sudah layu akibat beliau berkeliling terlalu siang.

Selain tukang sayur gerobakan, komplek perumahan saya juga didatangi tukang sayur bersepeda. Tukang sayur ini selalu membawa sayuran hijau seperti sawi manis, kangkung, dan bayam yang amat segar karena beliau mengambilnya langsung dari kebun. Selain sayur hijau, tukang sayur yang usianya masih sangat muda ini juga menjual tahu tempe dan singkong.

Tukang sayur muda ini orangnya lebih santai karena tidak muncul setiap hari. Beliau muncul pertama kali di pekan pandemi Covid-19 bermula. Ketika itu, beliau masih menjajakan sayur dengan memikulnya dari rumah ke rumah. Beberapa minggu setelahnya, beliau tiba-tiba sudah berkeliling membawa sepeda. Katanya, sepeda itu diberikan cuma-cuma oleh seorang Cina kaya yang tinggal di komplek kami.

Tukang sayur yang paling canggih namanya Pak Bowo. Saya pertama kali menemuinya saat sedang membawa anjing saya jalan pagi. Pak Bowo saat itu tengah dikerubungi ibu-ibu dari blok sebelah. Beliau cukup asing karena tidak pernah sekalipun berkeliling di blok kami. Singkat cerita, ternyata Pak Bowo ini tukang sayur ala dokter. Beliau hanya melayani pembelian sayur sesuai perjanjian. Semua sayur yang dibawanya adalah pesanan dari ibu-ibu di komplek yang menghubunginya saban hari melalui sms.

Mengetahui hal itu, saya pun langsung meminta nomor ponsel Pak Bowo di kali pertama kami berjumpa. Setelah saya menginfokan soal Pak Bowo ke ibu saya, beliau langsung menjajal memesan sayur ke Pak Bowo untuk esok hari. Sebuah keputusan yang tidak pernah kami sesali sama sekali karena ternyata sayur yang dibawa Pak Bowo keesokan harinya begitu lengkap sesuai pesanan dan sangat segar. Kerennya lagi, Pak Bowo ini juga melayani pemesanan buah, daging dan bahan boga laut segar. Ibu pun sampai hari ini terus memuji Pak Bowo yang begitu pandai memilih sayur, buah, daging, dan bahan boga laut. Sekalipun tidak pernah mengecewakan.

Sampai hari ini, kami selalu membeli sayur dari keempat tukang sayur tersebut secara bergantian. Saat ingin membeli sayur, buah, dan daging segar, kami selalu menghubungi Pak Bowo. Saat ingin membeli sayur hijau atau tahu tempe saja, kami akan menunggu tukang sayur bersepeda. Saat ingin membeli sayur dan bumbu dapur yang kelupaan di hari itu, kami tentu akan menantikan tukang sayur gerobakan yang kalem. Sementara ketika sudah tidak ada pilihan lain, tukang sayur ala komandan peletonlah yang kami panggil.

***

Jika dihitung-hitung, saya sudah lebih dari 90 hari mendekam di rumah sendiri. Saya menuruti saran pemerintah untuk diam saja di rumah demi mencegah diri tertular maupun menularkan Covid-19 ke famili sendiri. Walaupun sebenarnya, tanpa saran pemerintah, saya pun sehari-harinya lebih banyak di rumah.

Selama PSBB, banyak sekali aktivitas harian yang berubah. Salah satu yang paling terasa tentu soal belanja kebutuhan rumah tangga. Dulu, sekurang-kurangnya satu seminggu satu kali saya pergi ke pasar bersama ibu. Setiap kali pulang dari pasar, pasti kami membawa berkantung-kantung bahan masakan.

Kebiasaan tersebut saat ini tidak lagi saya lakukan. Bukan tidak bisa, tapi lebih karena saya tidak mau. Saya tidak mau membawa serta ibu saya ke tengah keramaian pasar yang kini menjadi salah satu tempat yang paling berpeluang menyebarkan virus. Saya bukan takut, tapi saya berusaha waspada. Toh orang bijak selalu bilang, mencegah lebih baik daripada mengobati. Iya bukan?

Syukur kepada alam semesta, absennya saya dari pasar tidak serta merta membuat saya tidak bisa masak makanan harian. Sebab, setiap harinya keempat pedagang sayur yang saya ceritakan sebelumnya, masih bisa masuk sampai blok terdalam sekalipun.

Sejak pandemi Covid-19, pedagang sayur keliling adalah pahlawan saya. Mereka adalah pahlawan yang hadir dari balik pagar saya sendiri. Saya tidak perlu repot bepergian untuk bisa menyiapkan pangan saya. Berkat pahlawan ini, komplek hunian saya yang terbilang “elit tidak, eksklusif pun tidak”, terselamatkan dari bahaya kelaparan di tengah pandemi. Untungnya, pedagang sayur seperti ini juga kerap kali berkeliling di gang-gang sempit perkampungan tengah kota. 

Jadi, ketika orang-orang kaya yang tinggal di pemukiman eksklusif harus repot menggunakan APD untuk bisa ke supermarket dan pasar modern, kami yang kelas menengah ke bawah ini malah tinggal jalan kaki keluar pagar untuk bisa membuat dapur terus ngebul.

Terima kasih pahlawanku! [T]

Tags: covid 19Jakarta
Previous Post

TikTok Syndrome di Masa Pandemi

Next Post

Sukarelawan Untuk Perubahan

PanchoNgaco

PanchoNgaco

Penikmat kopi pahit dan pekerja teks komersial yang masih gemar menikmati sastra dan menulis apa saja untuk tetap waspada. Menetap di Jakarta.

Next Post
Lima Pameran Seni yang Paling Berkesan di Bali

Sukarelawan Untuk Perubahan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co