8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Geger Kampung, Kebiasaan Indekos dan Usaha Bangun Pagi

Agus WiratamabyAgus Wiratama
June 13, 2020
inEsai
Sanggah Setengah Jadi dan Ritual yang Kembali Sederhana

Agus Wiratama || Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha

49
SHARES

Bagi Grudug, meski tubuhnya makin subur karena libur panjang, dia sesungguhnya tegang. Ia gagap dengan kebiasaan orang di rumah. Bagaimana tidak, kalau biasanya libur semester, ia tak pernah menyempatkan diri untuk belajar mekrama. Ia justru menghindar. Bila di rumah, dan kebetulan tetangga punya upacara, dia akan bertaka, “Harus segera kembali ke Singaraja. Ada persiapan acara anu.”  

Suatu kali, Grudug pernah ikut ngayah di Pura. Kala itu, ia masih sangat asing dengan segala hal yang dikerjakan ketika ngayah. Meski begitu, ia berhasil menyelesaikan beberapa pekerjaan yang disarankan prajuru adat. Membuat sate lilit, membersihkan kulit bawang, bahkan membersihkan sabut kelapa untuk dijadikan santun. Sejauh itu, ia terlihat berprestasi. Tetapi, setelah semua pekerjaan selesai adalah petaka baginya. Tak ada kerjaan, alias tangannya nganggur.

Grudug merasa cangung duduk sendiri di belakang limpahan kelapa yang sudah beres dijadikan santun. Langsung saja ia menuju teman-temannya yang mengerjakan hal lain. Tapi pekerjaan tinggal sedikit sehingga Grudug dilarang terlibat.

“temenin kami ngobrol aja,” ucap salah satu temannya. Sembari ngobrol, sungguh tak enak baginya hanya diam. Sampai-sampai rasa tak enak itu membuat tangannya tidak sadar mengambil sisa kelapa yang diparut. Seketika tangannya bekerja untuk memotong sisa kelapa itu di atas lantai tanpa alas.

“Untuk apa kelapa itu?” tanya seorang tua yang juga prajuru adat dan kebetulan duduk di belakangnya. Dengan cengengesan dia menjawab “tidak ada. Hehehe”. Jawaban itu langsung disambar, “kalau tidak ada gunanya mendingan diam!” Grudug terkesiap, lalu diam merunduk meski tahu teman-temannya tertawa cekikikan.

Semenjak itu, ia enggan turut dalam persiapan upacara. Mending kabur ke Singaraja dengan alasan mengerjakan sesuatu meski sesungguhnya di Singaraja dia tidak benar-benar menyelesaikan tugas. Di sana palingan dia bertemu teman-temannya untuk ngobrol hingga pagi. Pilihan untuk menghindari pekerjaan adat dan pergaulan kampung rupanya petaka pada saat-saat seperti ini.

Ia tidak paham betul kebiasaan orang rumah. Sementara Grudug biasa hidup dengan kebiasaan anak kos yang bebas begadang atau bangun jam berapa saja. Kebiasaan itu yang paling berat ia ubah selama pandemi ini. Kalau di kos, tentu bukan sebuah masalah bila ia bangun siang. Palingan kalau telat bangun pada jam kuliah, dia akan disuruh menutup pintu dari luar kelas. Hal seperti itu menurutnya hal biasa dan bisa dimaklumi.

Karena kebiasaan bangun siang itu dibawanya ke kampung, suatu kali Pamannya nyeletuk, “Grudug ini Jagoan! Jago tidur. Kalau ada lomba tidur kaulah pemenangnya” Grudug terperangah dengan perkataan semacam itu. Lalu ia jelaskan bahwa apa yang dia kerjakan hingga pagi dan bangun siang adalah kepentingan skripsi. Mendengar penjelasan itu, pamannya seolah paham dengan tersenyum mengangguk-angguk menatap rumput yang ada di depan mereka.

Berpikir pamannya sudah paham, dengan leluasa Grudug mengulangi kebiasaan itu. Alhasil, bibinya kemudian berkomentar seperti komentar pamannya. Kali ini Grudug bertekad mengubah kebiasaannya. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya ia berhasil bangun pagi. Tetapi, ia tetap di dalam kamar untuk membaca beberapa buku, membaca chating yang masuk karena ditinggal tidur, dan sedikit membuka laptop untuk mengerjakan skripsi, sehingga ia baru keluar kamar sekitar pukul 11.00 pagi.

Kini, ayahnya yang menggedor pintu kamar, “gak baik tidur terlalu lama. Cepat bangun” gedor ayahnya berkali-kali. Grudug tak mendengar, sebab kala itu, sepasang headshet menempel di telinganya. Hingga gedoran kesekian, ia baru sadar ada suara berisik yang menggedor pintunya.

Rupanya, bangun pagi saja tidak cukup. Grudug kesal lalu menulis petikan di atas sebuah kertas yang kemudian menjadi motivasinya, “bangun adalah keluar kamar”. Esoknya ia lakukan kesimpulan yang dijadikan petikan itu dan memperhatikan kegiatan pagi di rumahnya.

Betul saja, ibu-ibu mulai sibuk dengan pekerjaan dapur. Mondar mandir dari kamar ke dapur untuk menyiapkan makanan. Begitu pula ayah dan pamannya yang mondar mandir mengurusi tanaman, peliharaan, lalu mengambil cangkul dan sabit entah untuk mengerjakan apa di sawah. Tetapi ada satu orang yang bertingkah lain dan tak pernah ditegur, yaitu sepupunya.

Pengamatan pun dilakukan terhadap sepupunya hingga pengamatan itu sukses. Ia melihat sepupunya bengong menatap sawah sambil ngopi dari jam 7.00 hingga jam 8.00, lalu pergi ke sungai bersama teman-temannya untuk mandi. Tapi sebelum itu, mereka ngobrol sampai jam 10.00, setelah itu pulang, makan, mengambil hp sebentar, lalu masuk kamar untuk tidur siang. Setelah beberapa hari memperhatikan, rupanya kegiatan sepupunya tidak berbeda jauh dari hari ke hari.

Selang beberapa lama, Grudug mulai terbiasa bangun pagi dan meninggalkan kegiatan malamnya hingga pagi. Ia fokus belajar bangun pagi dan mengorbankan tuntutan kampus yang ia anggap bisa ditunda. Tentu bangun pagi dengan pilihan sikap seperti sepupunya. Tetapi hal yang berbeda adalah sepupunya seorang pekerja pariwisata yang dirumahkan dan Grudug seorang mahasiswa semester akhir. Pamannya, suatu kali melempar pertanyaan yang membuatnya ingin segera kabur lagi ke Singaraja, “Bagaimana skripsimu?” [T]

Tags: gaya hidupkampungmahasiswa
Previous Post

Covid-19: Sebuah Pandemi, Sebuah Cerita [2] – Herd Immunity dan New Normal

Next Post

Ketika Tim Kreatif Tak Lagi Kreatif

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post
Ketika Tim Kreatif Tak Lagi Kreatif

Ketika Tim Kreatif Tak Lagi Kreatif

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co