8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Memaafkan 6000

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJbydr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
May 29, 2020
inEsai
Ketidakpastian Pandemi: Dukungan Psikososial Vs Teori Konspirasi

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

49
SHARES

“Forgive others, not because they

deserve forgiveness, but because

you deserve peace.”

  -Jonathan Lockwood Huie

______

Beberapa hari terakhir ini saya teringat film favorit saya yang mengatakan “I Love You 3000” Cinta 3000 dan belakangan media sosial banyak mengaitkan dengan “Memaafkan dengan Materai 6000 Rupiah.” Banyak kontroversi yang ada di sana.

Saya tidak akan membahas soal itu. Tetapi sesungguhnya seperti kata teman saya yang beragama Islam memaafkan itu harus dari lahir dan batin, artinya bukan hanya di mulut tapi juga di hati. Jadi memaafkan yang di mulut untuk orang yang dimaafkan, yang di hati untuk diri kita sendiri. Benar sekali, dari sudut kesehatan jiwa banyak orang mengalami gangguan psikologis karena ketidakmampuan memaafkan.

Ketika kita mengalami luka batin akibat perkataan atau perilaku orang lain terhadap diri kita. Mungkin orang yang mengatakan atau melakukan hal itu sudah lupa. Tetapi buat kita kemudian kita selalu ingat dan ketika kita mengingatnya luka itu makin dalam. Dan, seringkali kemudian menjadi gangguan cemas, gangguan depresi, psikosomatis dan sebagainya. Jadi kemampuan memaafkan adalah sesuatu yang sangat penting.

Yang perlu diingat, memaafkan bukan berarti membenarkan hal hal-hal salah, hal-hal buruk yang orang lain lakukan terhadap diri kita. Memaafkan adalah proses yang ada dalam diri kita, di mana kita membebaskan diri kita dari dampak buruk perbuatan salah yang orang lain lakukan terhadap diri kita.

Ada yang lebih sulit dari memaafkan orang lain, yaitu memaafkan diri sendiri. Saya sering menemui banyak klien yang mengalami gangguan psikologis sumbernya dari sini. Kita manusia adalah sangat manusiawi ketika kita melakukan kesalahan. Tetapi pada beberapa orang sulit sekali menerima atau memaafkan dirinya bahwa dia pernah melakukan kesalahan itu.

Yang lebih baik untuk diri kita adalah memaafkan.Sekali lagi bukan membenarkan hal-hal salah, hal-hal buruk yang pernah kita lakukan. Ya, itu salah dan itu sudah terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah mempunyai komitmen memperbaiki diri kita untuk tidak lagi membuat kesalahan-kesalahan yang sama. Dan kita berhak atas rasa maaf untuk diri kita sendiri.

Lalu bagaimana dengan fenomena materai 6000, yang kemudian dikaitkan memaafkan seharga 6000 rupiah? Kembali lagi, memaafkan itu untuk diri kita sendiri. Yang saya tangkap kebanyakan memaafkan untuk orang lain sebetulnya. Meminta maaf untuk terbebas dari hal-hal buruk yang bisa terjadi pada diri kita. Saya akan fokus pada satu kasus yang menarik dari sudut pandang saya sebagai psikiater.

Media sosial sempat gempar oleh ucapan-ucapan kebencian dari salah satu akun media sosial yang belakangan sudah diklarifikasi bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa berat yang sedang dalam pengobatan. Saya sungguh sangat trenyuh melihat komentar-komentar dari proses materai 6000, di mana keluarga mengklarifikasi bahwa kejadian yang sebenarnya seperti itu.

Tapi komentar-komentar yang ada sungguh luar biasa menyedihkan menurut saya. Di mana orang kemudian tetap marah dan mengatakan bahwa jangan-jangan bukan orang gangguan jiwa bahkan mengatai bahwa itu orang gila dan sebagainya. Dan muncul teori-teori konspirasi bahwa yang bersangkutan tidak benar seperti itu.

Marilah kita meningkatkan empati. Rasa maaf bisa muncul dari sebuah empati. Bagaimana kalau kita mempunyai keluarga yang sedang dirawat mengalami gangguan jiwa berat di mana dia tidak punya kendali terhadap dirinya kemudian memposting macam-macam. Lalu banyak muncul pertanyaan, kalau memang gangguan jiwa berat lalu kenapa kok bisa main handphone (HP) kemudian memposting di akun media sosialnya dan sebagainya.

Marilah memperluas pengetahuan kita bahwa orang gangguan jiwa atau yang dinamakan skizofrenia bukanlah hilang ingatan, bukan seratus persen.kehilangan kemampuannya. Jadi ada beberapa kemampuan yang bisa masih muncul, hanya yang terganggu adalah kendali. Ia bisa merasa curiga yang berlebihan, kemudian ada suara-suara di telinga yang didengarnya padahal itu tidak nyata. Hal itu bisa terjadi pada seseorang.

Marilah kita berempati, bagaimana keluarga kemudian harus mengklarifikasi secara terbuka bahwa anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa, dan itu merupakan sesuatu yang sungguh sangat berat. Marilah kita membantu dirinya dan keluarganya untuk terus bisa berobat.  Ketika ada kesalahan-kesalahan marilah kita memaafkan, memakluminya sebagai salah satu bagian dari sebuah proses.

Hal itu bisa terjadi pada siapa saja, pada agama mana pun. Tentu kita ingat bahwa dulu juga pernah ada yang gangguan jiwa menyetir mobil, datang ke sebuah masjid membawa anjing. Itu pun sempat gempar. Bagaimana gangguan jiwa berat, sungguhkah itu, kok ternyata bisa menyetir bisa membawa anjing dan sebagainya. Saat itu juga muncul teori-teori konspirasi dan sebagainya

Jadi sebenarnya hal-hal semacam itu bersifat universal, ada di mana pun dan bisa terjadi pada agama mana pun. Marilah kita dengan damai pada diri kita sendiri menerima hal-hal itu bisa terjadi dan menyisihkan rasa kebencian kita, rasa curiga kita.

Marilah tumbuh menjadi masyarakat yang memaafkan. Kita munculkan agama apa pun dengan wajah.memaafkan. Karena memaafkan adalah kunci dari kesehatan jiwa yang lebih baik. Dan, saya pikir memaafkan nilainya jutaan kali lipat, bukan hanya 6000 Rupiah. Semoga kita semua menjadi insan yang penuh rasa maaf baik untuk orang lain dan diri kita sendiri di hati masing-masing. Salam mantap jiwa. [T]

Tags: filosofiGangguan Jiwarenungan
Previous Post

Optimisme dalam Membangun Kembali Perekonomian yang Baru Pasca Covid-19

Next Post

Selain Ksatria (Dewa/Ngakan), Nusa Penida Tak Mengenal Triwangsa Lain?

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, Founder Rumah Berdaya, Pegiat kesehatan jiwa di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bali dan Komunitas Teman Baik

Next Post
Selain Ksatria (Dewa/Ngakan), Nusa Penida Tak Mengenal Triwangsa Lain?

Selain Ksatria (Dewa/Ngakan), Nusa Penida Tak Mengenal Triwangsa Lain?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co