7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Terimakasih Kelapa

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
September 10, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
22
SHARES

Tunggu selama beberapa tahun, pohon kelapa yang kita tanam bisa berbuah dan nikmati hasilnya. Hati-hati menanam kelapa, karena tempatnya haruslah benar. Tempat yang benar berarti tidak menghalangi jalan, dan jauh dari kamar-kamar. Bayangkan beberapa tahun setelah kita mati, pohon-pohon kelapa itu masih terus tumbuh, tumbuh, dan tumbuh. Dia menjadi sangat tinggi-tinggih-tinggi sekali. Siapakah yang akan mewarisi pohon kelapa yang tinggi itu?

Anak dan cucu. Kepada kedua tingkat keturunan itu kita titipkan pohon kelapa yang tinggi. Semakin tinggi pohon kelapa, semakin buanyak angin yang meniup-niupnya. Semakin banyak yang meniup, semakin goyanglah dia. Karena ukurannya yang tinggi itu pula, buah dan daunnya sulit untuk didapat. Maka hati-hati jika ada kelapa tua, sukur-sukur buah kelapa tidak beradu dengan kepala. Buah kelapa yang beradu itu, tidak bisa disebut sebagai kelapa adu muka.

So, apakah kelapa yang kita tanam hari ini sudah dalam posisi yang benar? Sangat penting menentukan posisi yang tepat dari sekarang. Sebab posisi turut menentukan apa yang akan terjadi di masa depan. Pengetahuan tentang masa depan, bukanlah sesuatu yang baru bagi para tetua-tetua pendahulu. Masa depan, disebutnya sebagai nagata. Tidak tanggung-tanggung, pengetahuan tentang waktu dimuat dalam kitab berjudul Sang Hyang Kamahayanikan pada bagian awal.

Tentu sangat penting memahami perihal waktu, gunanya agar orang memikirkan segala hal yang sudah dilaluinya atau dilalui kerabat dan sahabat sekelilingnya. Segala hal itu yang mestinya menjadi gambaran untuk kehidupan kelak. Sekarang adalah penghubung antara masa lalu dan masa depan. Jadi, jika di masa depan terjadi sesuatu, itu adalah hasil dari yang dilakukan sekarang. Waktu dilihat dari sudut pandang itu, mirip seperti tali yang siap mengikat dan menjerat. Kebanyakan, orang tidak sadar sedang diikat. Dia mulai sadar diikat, saat tali itu sudah menjerat leher dan membuat nafas sesak. Artinya, saat orang dalam bahaya, barulah mereka sadar.

Saat itu terjadi, maka carilah perlindungan. Apa perlindungan dari kemungkinan yang terjadi di masa depan? Jawabannya adalah cara menjalaninya sekarang. Sekaranglah masa depan itu ditentukan. Dengan begitu, meyakini karma phala tidak hanya sampai pada batas kata. Tetapi sudah menyusup sampai ke sumsum tulang. Sayangnya, tidak semua yang dilakukan sekarang dapat mengendalikan masa depan. Disinilah letak tegangnya. Setidaknya, ada suatu usaha yang sudah dilakukan untuk merencanakan dan memperbaiki masa depan. Jika tidak demikian, orang hanya akan larut dalam aliran lembut waktu yang menghanyutkan.

Maka, atas dasar kebijaksanaan, saya sarankan agar menanam pohon kelapa dengan cara yang benar. Benar waktunya, benar posisinya, benar peruntukannya. Semua itu mestilah diperhitungkan dengan matang. Tidak mungkin memindahkan begitu saja pohon kelapa yang terlanjur tinggi. Tidak sembarang orang pula yang bisa memanjatnya. Haruslah orang itu memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup. Jika tidak, jangan bayangkan apa yang akan terjadi.

Menaiki pohon kelapa yang tinggi, tidak cukup dengan teori. Seorang teoritikus, boleh bertumpu pada teori-teori yang diamininya. Tetapi di hadapan seorang yang berpengalaman, teori itu seperti coretan di kertas buram yang sudah lecek untuk bungkus kacang goreng. Maka hati-hati pula berteori. Pada batas tertentu, teori bisa jadi tidak berguna. Dalam bahasa sastra di Bali, seratus teori kalah oleh satu bukti.

Dari pohon kelapa itu pula, helai nyiur diproduksi dan mencukupi keperluan upakara. Ya, tentu saja upakara yang kita elu-elukan sebagai warisan kebudayaan yang adiluhur itu bergantung kepada kelapa. Tidak hanya kelapa, tapi juga kepala.

Saya pernah berkata demikian kepada segerombolan ikan-ikan yang sedang khusyuk menyembah-nyembah. Mereka harus tahu, kalau budaya — yang telah diwarisi oleh entah siapa yang dengan singkat kita sebut leluhur – berasal dari pohon kelapa. Mereka bahkan mestinya memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya, semulia-mulianya kepada kelapa. Sebab kelapa merelakan dirinya menjadi salah satu bagian dari bumi yang dijadikan pengorbanan atas nama ritual dan keikhlasan. Bayangkan bagaimana jadinya kalau kelapa tidak ada!

Barangkali sebuah upacara ngantukang batari sri yang digelar untuk “memindahkan” dewi kemakmuran itu dari sawah-sawah yang akan dibanguni villa, tidak akan berjalan mulus. Jika ritual itu tidak mulus, konon bangunan yang dibangun di atas tanah sawah tidak akan bisa ditempati dengan nyaman. Dengan begitu, kemakmuran tidak akan ada pada tanah yang dewinya belum dipindahkan dan ditindih batu bata dan batako.

Bisa jadi, upacara caru tidak bisa berjalan dengan baik karena kelapa tidak ada. Bagaimana caranya membuat daksina yang bahannya adalah buah kelapa? Dalam banyak sekali ceramah, konon kelapa adalah bulatan bumi yang mengandung amerta. Tidak ada kelapa, lalu mana amertanya?

Saya sungguh sangat sulit membayangkan, bagaimana upacara besar bisa dilangsungkan tanpa peran serta pohon kelapa. Agar jelas, bisa saja kita lihat perlengkapan yang disebutkan oleh Stuart-Fox dalam bukunya “Pura Besakih: Pura, Agama dan Masyarakat Bali”. Di dalamnya, Stuart-Fox menyediakan gambar-gambar peralatan upacara caru.

Tidak hanya daunnya, kelapa juga menyerahkan buahnya. Dari yang paling kecil, sampai yang paling tua. Jika kelapa adalah manusia, saya bayangkan kelapa memiliki hati dan perasaan. Buah-buah yang telah dirampas dari hak-haknya untuk hidup, adalah bakal anaknya. Orang tua mana yang rela memberikan anaknya untuk dijadikan bahan ritual?

Maka melalui tulisan ini saya ucapkan, terimakasih kelapa. Kepadamu saya menundukkan kepala. Sayangnya, banyak pohon kelapa yang sudah terlalu tua, dan tidak banyak lagi yang menanamnya. Meskipun ada, mereka tidak tahu lagi cara menanam dengan baik. Agar dijauhi dari hama, juga keisengan tetangga. Singkatnya, menanam kelapa mirip seperti menitipkan tugas kepada anak dan cucu. Jika anak cucu tidak mendapatkan sesuatu yang layak dan menyusahkan, siap-siaplah menjadi pelaku yang dipersalahkan. Lalu siapakah kelapa? Menurut orang tua saya, kelapa adalah leluhur. Leluhur itu bernama Nini. [T]

Kacang [Kamus Cangak]:

Mulai edisi ini, saya berusaha menyediakan beberapa kata yang diartikan menurut pemikiran saya yang dipengaruhi oleh banyak hal. Kata-kata itu saya himpun dalam suatu kamus bernama “Kacang” [Kamus Cangak]. Daftar kata itu ditulis tidak berurutan dan tidak sesuai abjad. Singkatnya, kamus itu disusun menurut keinginan saya sendiri.

Jarak  : cara alam mengajarkan arti rindu.

Waktu : sesuatu yang memisahkan dan menghubungkan tanpa terasa.

Tags: filsafatfilsafat balifloraritualsastraSpiritual
Previous Post

Pariwisata Nusa Penida: Antara Broken Beach dan “Broken-Broken” Lainnya

Next Post

Menjaga dan Merawat Ibu Rupa Batuan

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Menjaga dan Merawat Ibu Rupa Batuan

Menjaga dan Merawat Ibu Rupa Batuan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co