31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kampung Kajanan Singaraja, Tradisi Mekila, dan Cerita-cerita Khas di Dalamnya

Yahya UmarbyYahya Umar
April 4, 2025
inKhas
Kampung Kajanan Singaraja, Tradisi Mekila, dan Cerita-cerita Khas di Dalamnya

Tradisi mekila di Kampung Kajanan Singaraja | Foto: Yum

MEKILA adalah tradisi menarik yang sejak beberapa tahun belakangan ini kembali dihidupkan di Kampung Kajanan–sebuah perkampungan yang dihuni warga Muslim dan warga dari berbagai ertnis di Singaraja, Bali.  Mekila adalah bentuk silaturahmi usai Idulfitri dengan tradisi berkunjung dari rumah ke rumah.

Zaman dulu, mekila dilakukan warga, bahkan dipimpin Lurah/Perbekel Kampung Kajanan. Usai sholat Idul Fitri, perbekel langsung berkunjung ke rumah-rumah warga, diikuti oleh warga lainnya.

Tradisi mekila di Kampung Kajanan Singaraja | Foto: Yum

Dalam mekila itu dibacakan dzikir Alhamduliman, dan diiringi rebana (hadrah). Setelah dikunjungi, warga tersebut ikut mekila mengunjungi warga lainnya. Demikian seterusnya. Tradisi tersebut sempat menghilang selama puluhan tahun, dan kini mulai dilakukan lagi dengan penuh sukacita.

Dari Rumah ke Rumah, Dari Hidangan ke Hidangan

Tahun 2025 atau 1446 H ini, mekila dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis, 2-3 April 2025. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mekila dilaksanakan oleh pengurus Badan Kemakmuran Masjid Kuna Keramat Singaraja.

Selama dua hari, penulis mengikuti mekila tersebut. Berikut sejumlah catatan menarik dari kegiatan tersebut.

Titik awal mekila adalah Masjid Kuna Keramat di Jl. Hasanuddin Singaraja. Pukul 08.00 Wita, para pengurus BKM Masjid Kuna Keramat berkumpul dan melantunkan syair atau dzikir Alhamduliman. Setelah berdoa, mereka berangkat menuju ke rumah warga. Pertama rumah warga di Jl. Salak, tak jauh dari Masjid Kuna Keramat.

Dengan berjalan kaki, diiringi rebana, para pengurus BKM Masjid Kuna Keramat masuk ke rumah warga. Seorang ibu yang sudah sepuh tampak menunggu di ruang tamu. Dzikir Alhamduliman lalu dilantunkan, ditutup dengan doa.

Tradisi mekila di Kampung Kajanan Singaraja | Foto: Yum

Tuan rumah tampak menyediakan jajanan Lebaran, dan minuman. Usai bersalaman dengan tuan rumah, mekila dilanjutkan ke rumah warga berikutnya. Tak jauh dari rumah warga yang pertama. Prosesinya sama, membaca dzikir Alhamduliman dan doa, lantas menikmati sajian jajan atau kue dari tuan rumah.

Dalam mekila, warga yang dikunjungi tak diwajibkan menyiapkan hidangan atau sajian khusus. Apa yang ada, itulah yang disajikan. Namun, beberapa warga memang menyiapkan sajian khusus, bahkan sajian makan berat.

Di rumah Ustadz H. Abdurahman Said, Lc., misalnya, peserta mekila disiapkan nasi rawon. Tentu saja rawonnya ya rawon pangi. Kuliner yang banyak dijual dan dijumpai di Kampung Kajanan.

Dari rumah ustadz yang mantan Ketua MUI Buleleng ini, mekila berlanjut ke rumah pengurus BKM Masjid Kuna Keramat, Agus Darmawan. Rumah Agus Darmawan tak berjarak jauh, masih di Jl. Nangka.

Tak sampai 20 menit, peserta mekila kembali harus menyantap makanan berat. Tuan rumah menyiapkan lontong bumbu pecel. Ya Allah, baru saja disajikan nasi rawon, sekarang harus kembali makan lontong pecel. Beberapa peserta mekila meraba perutnya, seakan ingin memastikan masih adakah ruang untuk diisi lagi.

“Sikat saja. Bismillah,” teriak seorang peserta mekila, disambut tawa dari yang lainnya. Begitulah, peserta mekila harus siap-siap kekenyangan selama mengikuti tradisi tersebut.

Tradisi mekila di Kampung Kajanan Singaraja | Foto: Yum

Konon orang-orang tua dulu, biasanya memakai baju dengan kantong yang banyak dan besar jika mengikuti mekila. Jika sudah kenyang, dan perut sudah penuh, maka makanan atau terutama jajan yang disajikan tuan rumah dimasukkan kantong untuk dibawa pulang. Saat itu, belum ada tas kresek. Atau kalau tidak, jajan dibungkus dengan sapu tangan yang dibawanya.

Setelah dari rumah Agus Darmawan, peserta mekila menuju rumah-rumah warga di gang-gang belakang Masjid Agung Jami’ Singaraja. Beberapa orang juga ikut bergabung, sehingga peserta mekila semakin banyak. Pada rumah-rumah warga berikutnya, beberapa peserta sudah tak sanggup lagi menyentuh sajian. Tak ada makan besar, memang, namun toh sekadar mencicipi kue atau jajan ringan sudah tak sanggup lagi.

Makan berat berikutnya yakni saat mekila ke rumah Ketua BKM Masjid Kuna Keramat Singaraja, Muhammad Mujib, di Jalan Salak. Tentu saja, perut sudah longgar karena mekila di rumah Muhammad Mujib dilaksanakan malam hari, usai sholat maghrib. Peserta mekila menikmati nasi soto yang disajikan tuan rumah.

Hari kedua, Kamis, 3 April, mekila pertama ke rumah Ketua Yayasan Al Karomah Masjid Kuna Keramat, Muhammad Hisam. Dadar gule, kuliner khas Ramadhan disajikan. Dilanjutkan ke rumah Ustadz Suryawan. Dan kembali disajikan makan berat, nasi soto.

Peserta mekila pun harus periksa perut. Baru saja menyantap dadar gule, kini harus ‘menyelesaikan’ nasi soto. “Dikitin minum,” seorang memberikan tips. Maksudnya biar tidak cepat perut kenyang alias kembung.

Bisa dibayangkan mekila ke rumah warga berikutnya. Beberapa peserta hanya mencicipi jajan atau kue yang disajikan tuan rumah sekadarnya. Dan, bahkan ada yang memasukkan ke tas kresek untuk dibawa pulang.

Menyusuri Gang-gang Kecil yang Eksostis

Sebenarnya cerita sajian kuliner dan pernak-perniknya tersebut bukanlah hal paling menarik dalam rangkaian mekila. Yang lebih menarik adalah menyusuri gang-gang kecil di setiap sudut Kampung Kajanan. Penyusuran itu ternyata memberikan sensasi tersendiri. Ada getar perasaan yang tak bisa dilukiskan wujudnya.

Gang-gang tersebut seperti menyajikan eksotisme yang khas. Tempat tinggal warga yang berdiri di gang-gang tersebut khas arsitektur dan lingkungan perumahan masyarakat urban, dengan segala riuh penghuninya.

Dan, betapa padat penduduk di kawasan tersebut. Betapa beragam warganya. Mereka datang dari berbagai budaya atau etnis yang berbeda. Ada yang dari etnis Cina, Bali, Jawa, Melayu, Bugis, Madura, Lombok, Arab, dan entah apa lagi.

Komunitas Multikultur

Komunitas multikultur tersebut kini membentuk apa yang bisa disebut sebagai kultur Kampung Kajanan. Bahasa yang digunakan masyarakat Kampung Kajanan adalah ‘bahasa Kajanan’, yang unik dan khas, serapan dari berbagai bahasa asing atau daerah. Yang terbanyak dari bahasa Bali, bahasa Indonesia, dan bahasa Arab. Kata ‘ente’, ‘ana’, ‘jahanem’, atau ‘fulus’ (Arab) bercampur dengan bahasa Bali ‘sing’, ‘tawang’, maka muncul sebagai bahasa Kampung Kajanan; “ana sing tawang”, dan seterusnya.

Tradisi mekila di Kampung Kajanan Singaraja | Foto: Yum

Atau coba simak kosa kata Kampung Kajanan ini yang sering digunakan untuk joke. Biasanya jika ada tawaran untuk mengambil sesuatu. “De malu-malu, maluin gen” (Jangan malu-malu, duluan saja), dan tentu dengan dialek khas Kajanan.

“Ente be man tape uli?”, “Ping dase ana nelpon mi, dak diangkat-angkat”, “Ni klepon, senengannya ia kali ni”, “Dilewati ma dia, jaharuk kali”, “Amak harusnya mimpin, ya Allah terlambat. Sungguhan. Amak dapat nanya, ada tak gitui ma ana”, dan seterusnya.

Kalimat-kalimat khas semacam itulah yang sering terlontar dari peserta mekila. Campuran dari bahasa Bali, Arab dan bahasa Indonesia. Bahasa Kajanan. [T]

Penulis: Yahya Umar
Editor: Adnyana Ole

  • Artikel ini diterbitkan pertama kali di balisharing.com
Ritual Suci 10 Muharram: Tradisi Penguat Identitas dan Rasa Kekeluargaan Umat Muslim Batu Gambir Tejakula
Tradisi Menyalakan Colok di Penghujung Ramadan: Menerangi Arwah Leluhur dengan Doa-doa
Berjuang Bangun di Pagi Buta, Mahasiswa Muslim Singaraja Sahur Enak di Masjid Kuno Keramat
Tags: Idul FitriIdulfitriKampung KajananLebaranmuslim balimuslim bulelengTradisi
Previous Post

Kisah Kasih Sisa Nasi di Malam Hari

Next Post

In Memoriam | Gagasan Terbaru Dede Nyana: Membukukan Karya Sastra Penyuluh Bahasa Bali Gianyar

Yahya Umar

Yahya Umar

Penulis serabutan: wartawan, juga menulis cerpen, puisi dan novel. Tinggal di Singaraja

Next Post
In Memoriam | Gagasan Terbaru Dede Nyana: Membukukan Karya Sastra Penyuluh Bahasa Bali Gianyar

In Memoriam | Gagasan Terbaru Dede Nyana: Membukukan Karya Sastra Penyuluh Bahasa Bali Gianyar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co