BANYAKNYA tantangan di tengah derasnya arus informasi era digital seperti menyebarluasnya hoaks dan minimnya pemahaman etika jurnalistik dapat menghambat masyarakat berkontribusi secara positif dalam berkomunikasi. Melihat tantangan ini, program RUBIK (Ruang Bincang Jurnalistik) hadir sebagai platform solusi inovatif bagi Alis Mata (Anak jurnalis Smanduta).
Selasa, 11 Maret 2025 ketika acara “Bincang Buku Bersama SMANDUTA Menulis Buku” di SMA Negeri 2 Kuta, Program Rubik diluncurkan. Acara bincang buku dimaksudkan untuk mengapresiasi karya cerpen siswa, sedangkan Rubik adalah program terbaru Jurnalistik SMA Negeri 2 Kuta kepengurusan 2025/2026. Seperti Program Bincang Buku, Program Rubik juga dikemas dalam bentuk Talkshow yang membahas berbagai persoalan seputar jurnalistik. Layaknya menyelesaikan sebuah rubrik yang awalnya berantakan menjadi tersusun secara rapi sesuai warna, begitu pula dengan program RUBIK SMA Negeri 2 Kuta yang memiliki makna “menyelesaikan berbagai masalah di dalam satu ruang diskusi”.
Program ini diresmikan langsung oleh Plt. Kepala SMA Negeri 2 Kuta, Dr.Drs. I Nyoman Tingkat. M.Hum. secara simbolisdengan penayangan video opening animasi logo RUBIK yang disambut dengan antusias oleh para peserta yang hadir dari perwakilan SMA se-Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. “Seperti namanya, Alis Mata (Anak Jurnalis Smanduta), semoga Rubik bisa menjadi mata dunia untuk melihat, mencermati, dan mendalami isu-isu dunia pendidikan agar masyarakat tercerahkan. Rubik seyogyanya menajadi lilin penerang di tengah kegelapan”, kata Plt. Kepala Sekolah SMAN 2 Kuta, setelah peluncuran.

Personel RUBIK SMANDUTA | Foto: Dok. Rubik Smanduta
Rubik didukung 47 personal dari Kelas X dan XI selalu terhubung dengan alumni setiap Angkatan. Ada 4 program telah dilaksanakan, (1) peliputan rutin berbagai kegiatan baik di dalam maaupun di luar sekolah. Peliputan dibagi dua, Alis Mata (AM News : berita versi formal) dan AM Vlog (berita versi semi formal dan santai). (2) Pengaktifan media sosial Alis Mata dari isttagram @jurnaalistiksmanduta dengan konten kreatif warga sekolah. (3) Pengaktifan Podcast Smanduta sesuai dengan momentum dan “menculik” narasumber yang berkunjung ke Smanduta, dan (4) yang terbaru Program Rubik untuk mengupas aneka persoalan di dunia pendidikan dengan kolaborasi dan inovasi inter- dan antarsekolah.
Kata Shofiatun Nikmah, mahasiswa dari Universitas Islam Zainul Hasan, “Pelatihan jurnalistik, sebagai metode pendidikan, menawarkan pendekatan praktis yang memadukan teori dan praktik jurnalistik. Dengan melibatkan remaja dalam kegiatan penulisan berita, wawancara, dan penelitian, berpotensi memperkuat keterampilan literasi mereka, termasuk analisis kritis dan kemampuan komunikasi”.
Pernyataan Nikmah selaras dengan program RUBIK yang memanfaatkan teknologi untuk menjangkau akses informasi yang lebih luas untuk memperkuat literasi Penggunaan teknologi dalam program RUBIK juga mampu menciptakan ruang diskusi yang inklusif, mendorong peserta untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi tetapi juga produsen konten yang kritis. Diskusi mengenai analisis berita dan evaluasi sumber informasi menjadi bagian integral dari kegiatan di RUBIK.
Jika diibaratkan selembar kertas, peradaban saat ini adalah lembaran berisi aneka corak dan warna yang satu persatu lembarannya membubuhkan banyak pembelajaran. Setiap lembarnya seperti putaran roda peradaban yang membawa perubahan dalam waktu yang cepat. Teknologi komunikasi, informasi, dan transformasi melaju makin menggila dan menggilas. Begitupun juga program RUBIK yang hadir untuk memberikan informasi terbaru, faktual, aktual, dan terpercaya dengan mengemasnya dalam satu ruang bincang diskusi.
RUBIK merupakan bukti nyata bahwa diskusi yang mendalam dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai tantangan. Bukan hanya sekadar ruang bicara tentang jurnalistik, tetapi juga menjadi wadah untuk mencari solusi atas berbagai persoalan yang relevan di sekitar. Dengan pendekatan interaktif yang melibatkan diskusi mendalam, pelatihan praktis, dan kolaborasi lintas bidang, sekaligus membangun pemahaman yang lebih baik tentang peran media dalam masyarakat.

Peluncuran Rubik dari Anak Jurnalis Smanduta (Alis Mata) untuk mengasah keterampilan berpikir kritis (11/3/2025) | Foto: Dok. Rubik Smanduta
Selain penekanan elemen inovasi, program RUBIK juga berbagai elemen selalu berkolaborasi. Sukses hari ini ditentukan oleh kerja sama tim. Kolaboarsi adalah keniscayaan. Diharapkan Program RUBIK yang baru diluncurkan dapat terlaksana dengan mengundang berbagai pihak eksternal maupun internal untuk berkolaborasi membahas berbagai topik yang relevan untuk mencerdaskan masyarakat. Bukankah, tujuan bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekecil apa pun peran RUBIK diniatkan untuk menyuarakan berbagai aspirasi dari siswa hingga masyarakat sehingga dapat menjadi jembatan komunikasi dalam menyalurkan aspirasi melalui publikasi media platform digital secara bebas dan bertanggung jawab, sesuai dengan etika jurnalistik yang dilindungi oleh Undang-Undaang Pers.
Program RUBIK mendorong anak muda Smanduta sebagai agen perubahan yang menginspirasi dan berani menyuarakan aspirasi. Bersama mengulas tuntas fenomena atau permasalahan yang terjadi disekitar, juga berkontribusi dalam membangun budaya literasi berbasis inovasi teknologi serta perannya dalam menciptakan solusi atas berbagai masalah komunikasi yang dihadapi masyarakat saat ini.
Program cerdas RUBIK sejalan dengan pernyataan Agusdianita dan Supriatna (2023) bahwa Model pembelajaran berbasis masalah yang menggunakan multimedia interaktif dapat meningkatkan literasi digital. Tidak hanya meningkatkan kemampuan akademik tetapi juga mendorong keterlibatan aktif dalam proses belajar, seperti yang digagas Alis Mata melalui Program RUBIK.
RUBIK menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia dalam sesi diskusinya. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan literasi digital peserta tetapi juga, mendorong mereka untuk berpikir kritis tentang isu-isu terkini dalam media. Sangat penting untuk menciptakan wadah yang mendukung generasi muda dalam mengeksplorasi permasalahan dan memunculkan kreativitas.
Program ini juga merupakan ajang untuk berlatih meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan mentalitas. Momentum ini dapat mengedukasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap peranan jurnalistik yang mengedepankan profesionalisme, etika, dan konsistensi perjuangan untuk melaksanakan visi yang menjadi harapan semua pihak. Kata orang bijak, “Tiada pencapaian tertinggi selain mampu memberikan inspirasi. Setiap mimpi besar dimulai dengan seorang pemimpi yang memiliki kekuatan, kesabaran, hasrat untuk meraih bintang-bintang dan mengubah dunia. Kelak, pemimpi itu bermetamorfosis menjadi pemimpin”.
Livingstone (2004) mengungkapkan bahwa literasi digital bukan hanya soal kemampuan teknis namun juga pemahaman kritis tentang teknologi untuk memengaruhi cara kita berpikir dan bertindak. Refleksi kritis seperti yang diusulkan Foucalult (1988) penting untuk membantu generasi muda dalam memahami kesadaran digital sebagai kunci menghadapi tantangan.
Secara keseluruhan Program RUBIK, dengan mengusung moto “Menyelesaikan berbagai masalah, dalam satu ruang diskusi,” merupakan langkah strategis dalam menciptakan budaya literasi yang kuat, responsif, serta berkontribusi positif terhadap masyarakat. Melalui kolaborasi dan diskusi mendalam, program ini diharapkan menjadi solusi atas berbagai permasalahan komunikasi. Zaman banjir informasi kini, menyisakan dua ikutan, mendamaikan dan menceraikan. Mendamaikan bila dikelola dengan baik untuk mencerahkan , mencerdaskan, dan memanusiakan. Menceraikan bila tidak cerdas mengelolanya. Ayo Smanduta cerdas mengelola informasi bersama Alis Mata dengan program Rubik. Bersama Rubik membangun generasi muda kritis.[T]
Penulis: Ayu Sri Utami
Editor:Adnyana Ole