30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Catatan dari “Gerak Bersuara”, Sebuah Perayaan Keberlangsungan Berkarya

Savitri SastrawanbySavitri Sastrawan
March 13, 2025
inUlas Pentas
Catatan dari “Gerak Bersuara”, Sebuah Perayaan Keberlangsungan Berkarya

Tari Humanoid oleh Putu Devi Kariasih | Foto: Kerta Art

SEBUAH pengalaman yang sungguh menarik dan menyenangkan, diajak ikut mengkurasi sebuah acara yang di luar seni rupa sebagai Gurat Institute. Ayu Anantha, selaku Founder Sanggar Kerta Art Performance, ingin membuat sebuah acara untuk Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day, yang diperingati setiap 8 Maret. Acara ini berlangsung di Titik Dua, Ubud, sebuah bangunan yang sungguh kontemporer karya Andra Matin, berjudul “Gerak Bersuara: Perempuan Berkarya, Berdaya Budaya”.

Ayu bercerita bahwa kegiatan ini akan berisikan berbagai bentuk seni – gerak, suara, tekstil, diskusi – yang menyoroti peran perempuan dalam pelestarian warisan budaya di tengah modernisasi. Karena latar belakang saya yang tidak dari seni gerak ataupun performance, maka agak sulit membayangkan di awalnya seperti apa yang akan disuguhkan karena sebagian besar masih berproses menyiapkan karyanya. Berbeda dengan melihat proses karya visual yang dimana kita melihat sketsa atau proses karya yang belum selesai secara fisik maupun lewat foto.

Namun, saya yakin kurasi yang dibuat bersama Ayu ini akan menjadi yang pengalaman yang mungkin tidak biasa ditemukan di tengah ruang arsitektur seperti Titik Dua. Dan di saat yang sama memperlebar kemungkinan kurasi performing arts di Bali yang tidak hanya perayaan kesenian tradisional semata. Di hari perayaan itu, saya sangat terkagum-kagum dengan alur yang dikreasikan oleh Ayu dan Kerta Art, dengan gongnya sebuah Tari Legong Lasem ditarikan secara massal.

Olen Riyanto dan Ishak Tobias dari Mabiang Seni | Foto: Kerta Art

Suasana yang dibangun oleh Kerta Art diawali dengan alunan akustik dari Olen Riyanto dan Ishak Tobias. Sambil mendengarkan alunan merdu duo dari Mabiang Seni tersebut dan pasar Sore Sore mulai dibuka, berdatangan para partisipan tari Legong massal yang juga penonton acara, beserta publik lainnya.

Partisipan penari itu tidak saja perempuan dewasa, tetapi juga anak-anak perempuan. Maka audiens yang beragam dan antar generasi ini sungguh menggugah rasa senang, beberapa ikut menari di depan lantunan akustik itu. Yang semakin membuat terkagum-kagum, ada seorang teman yang bukan penari pun datang mengajak ibunya untuk menikmati acara ini, merayakan Hari Perempuan Internasional dengannya.

“Wit Raga” oleh Arjuna Sutedja dan Arjuna Production Bali | Foto: Kerta Art

Tari Pembukaan “Wit Raga” oleh Arjuna Sutedja dan Arjuna Production Bali, yang mengajak ibunya yang seorang penari ikut di dalam berkolaborasi, menceritakan perjalanan Arjuna dan ibunya. Moment yang sangat manis dan mengharukan melihat pertunjukan yang penuh warna serta pesan-pesan yang menginspirasi.

Setelah itu hadir sebuah peragaan busana dengan kain endek Bali karya Pertenunan Setia Cap Cili yang menghadirkan aktris dan penyanyi gadis Bali, Thaly Kasih, dan Puteri Indonesia 2022 yang juga perwakilan Miss Universe Indonesia, Laksmi De Neefe Suardana. Peragaan busana itu diiringi dengan sebuah kidung, dan dilengkapi dengan cerita tentang Setia Cap Cili, sebuah pertenunan yang sudah berdiri sejak 1948 di Gianyar, oleh penerusnya Idon Pande. Cerita-cerita yang terselubung disuguhkan dalam kedua seni performatif ini memberikan gambaran cerita turun-temurun yang terjadi di Bali, bagaimana warisan budaya diteruskan oleh generasi selanjutnya.

Fashion Show Kerta Art x Setia Cap Cili dengan model Thaly Kasih | Foto: Kerta Art

Selanjutnya ada Panggung Bertutur oleh Ni Kadek Purnami yang membawakan “Sebab Cinta” kepada anak-anak yang hadir. “Sebab Cinta” menceritakan tentang seorang anak perempuan yang hanya diperintahkan oleh ibunya untuk membantu berhias saat ia akan menari, memiliki keinginan mencoba menari juga.

Lalu Putu Devi Kariasih membawakan tarian teranyar yang juga Tugas Akhir-nya “Humanoid”. Di tengah tarian yang menari dalam tradisi dan modernisasi itu ia juga menuju ke audiens dan ternyata mengajak anak-anak di sekitarnya merespon gerakannya juga. Kedua acara ini sungguh seru karena anak-anak perempuan itu begitu antusias meramaikan dan meresapi karya-karya yang telah dibuat oleh perempuan yang lebih dewasa.

Tari Humanoid oleh Putu Devi Kariasih | Foto: Kerta Art

Ni Kadek Purnami bertutur “Sebab Cinta” | Foto: Kerta Art

Semakin sore karya-karya yang disuguhkan semakin kekinian namun tidak meninggalkan maksud dalam mewariskan budaya. Karya-karya tersebut adalah suguhan Tata Rias Pengantin Bali oleh Jenitra Baliwedding dan Live music dari Sraya Murtikanti. Jenitra Baliwedding, yakni Santi Sukma Melati dan modelnya Fenny Diaristha, tidak menghadirkan talkshow tata rias seperti biasanya, malah menunjukkannya juga melalui seni performatif.

Sedangkan Sraya dengan performance solo-nya menyuguhkan irama-irama gamelan yang tidak biasa. Keduanya memberikan angin segar dan ternyata, keduanya datang dari angkatan Ni Wayan Penawati, kolega kurator perempuan di Gurat Institute, saat berkuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Dimana Sukma dan Fenny merupakan mahasiswi Program Studi Tari dan Sraya merupakan satu-satunya mahasiswi Program Studi Seni Karawitan (dimana situasi yang sama terjadi dengan Penawati di Seni Rupa Murni saat itu).

Jenitra Baliwedding dengan performance art nya | Foto: Savitri

Sraya Murtikanti solo live performance | Foto: Kerta Art

Ini membuat saya berpikir, di saat saya cuma mengetahui perkembangan alumni-alumni seni rupa saja, sangat membanggakan juga melihat lulusan-lulusan perempuan perupa seni pertunjukan karirnya juga berkembang. Mereka juga tidak berhenti mengeksplorasi yang sering dikatakan tradisi dalam tari dan karawitan Bali. Inovasi yang ditanamkan oleh para perempuan perupa tari dan karawitan ini bisa sangat beragam dan menginspirasi. Ini yang Ayu Anantha sampaikan kepada saya juga di awal kurasi, bahwa ia ingin menunjukkan dan merayakan keberlangsungan kekaryaan seni pertunjukan di Bali.

Tidak itu saja, Ayu yang memang memiliki Sanggar Kerta Art, tidak hanya mengundang yang belajar menari dengannya, tetapi juga masyarakat lokal di desanya, beserta komunitas penari serta pemilik-pemilik UMKM lokal lainnya. Mereka pun datang, menikmati acara yang berlangsung dan ikut menari saat Tari Legong Lasem massal di dalam gedung yang sangat bertolak belakang dengan bentukan tradisi Bali – dan mungkin banyak yang pertama kali datang ke Titik Dua.

Tari Legong Lasem Massal menjadi gong di acara ini, diikuti puluhan perempuan dewasa dan anak-anak, memberikan energi yang sangat positif akan pemberdayaan perempuan. Lalu, alunan penutup dari Raissa Febriani mengantar para audiens untuk cool off dari tarian yang penuh energi sebelumnya dan menikmati senja bersama.

Legong Lasem Massal di Titik Dua | Foto: Savitri

“Gerak Bersuara” yang ditujukan tidak hanya sebagai perayaan seni tetapi juga sebagai refleksi atas keberlanjutan perempuan mampu berkarya, berdaya, dalam menjaga nilai-nilai budaya lokal, benar-benar bergerak di antara bangunan Titik Dua yang kontemporer.

Pertemuan tradisional kontemporer ini adalah harapan Sanggar Kerta Art Performance dalam menciptakan ekosistem seni yang lebih inklusif serta mendukung keberlanjutan budaya lokal ke konteks yang lebih luas. Tentunya acara ini telah menambah kemungkinan-kemungkinan berkarya dalam pelestarian budaya. Juga memperkaya budaya visual Bali yang terus bergerak dinamis, kreatifitas tanpa batas. [T]

Penulis: Savitri Sastrawan
Editor: Adnyana Ole

Nadi Campuhan: Sebuah Tarpana Kelangon
Passompe’ dari Kala Teater: Sebuah Jejak Perjuangan Tanpa Akhir – Tanpa Kalah
Pentas Karya Mahasiswa PSBKH STAHN Mpu Kuturan: Mencipta untuk Menemukan Jati Diri dan Menjalin Jejaring Seni
Tags: seni pertunjukanUbud
Previous Post

Merajut Persaudaraan, Mengubah Paradigma: Renungan dari HUT Ke-20 Pertuni Buleleng

Next Post

Dari Bincang Buku di SMAN 2 Kuta: Kecintaan Merawat Literasi

Savitri Sastrawan

Savitri Sastrawan

Suka menyebut dirinya seorang Bali nomaden dan pekerja lepas di seni dan bahasa. Ia meyakini seni dan bahasa merupakan metode dekonstruksi dan kolaborasi dalammengeksplor kemungkinan-kemungkinan antar disiplin. Intinya, ingin menjadi orang interdisipliner yang bisa mengapresiasi segala hal dalam berkebudayaan.

Next Post
Dari Bincang Buku di SMAN 2 Kuta: Kecintaan Merawat Literasi

Dari Bincang Buku di SMAN 2 Kuta: Kecintaan Merawat Literasi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co