TEPAT siang hari, Jumat, 1 November 2024. Tiba-tiba gelap. Mendung dan angin kencang, tanpa aba-aba, menerjang Pantai Penimbangan, Singaraja, Bali.
Angin menerjang dari arah timur laut. Laut bergolak, dan brak! Atap rumah penangkaran tukik (anak penyu) di Pantai Panimbangan, sebelah timur Pura Penimbangan, diterjang angin begitu keras.
Atap seng rumah penangkatan itu jebol, lalu terbang, melayang, dan jatuh di tengah sawah, sekitar 50 meter dari rumah penangkaran. Suasana kacau, suara-suara atap seng terdengar ribut dan berjatuhan di tanah.
Selain atap rumah penangkaran tukik itu, angin juga memprorak-porandakan bangunan kedai-kedai di pesisir pantai itu.
Bangunan penangkaran penyu di Pantai Penimbangan rusak. Tukiknya sempat kehujanan | Foto: tatkala.co/Son
Rumah tukik itu pun bocor. Tanpa atap. Bahkan bukan lagi bocor, langit nyaris menjadi atapnya. Hujan kemudian turun, meski tak terlalu deras, sehingga tukik itu pun kehujanan. Namun tukik itu tetap berenang, tak paham apa yang terjadi. Barangkali kolamnya akan jadi meluap karena dipenuhi air hujan.
Semoga rumah penangkaran itu segera diperbaiki, sehingga tukik tak kedinginan pada malam harinya. Hehe.
Bangunan kedai yang rusak diterjang angin di Pantai Penimbangan Singaraja | Foto: tatkala.co/Son
Pemilik salah satu kedai di sekitar rumah penangkaran, Made Wisata, tampak sedih melihat kedai miliknya juga hancur diterjang angin.
Tiang-tiang roboh. Atapnya juga roboh. Luluh lantak.
Lelaki paruh baya itu mengaku, pada siang hari, sempat merasakan angin kencang datang dari arah timur laut, menggumpal berputar berwarna hitam. Saat itu ia lari ke rumah, meninggalkan kedainya.
“Saya lari ke rumah sekitar lima menit dari sini, karena takut. Karena pasti akan ada saja yang hancur. Memang setiap tahun begitu, ada saja yang hancur, dan ini yang paling parah,” katanya.
Lelaki itu datang kembali menengok kedai setelah angin mulai mereda. Dan ia melihat kedainya sudah hancur.
Atap kedai dan atap rumah penangkaran penu berjatuhan di tengah sawah | Foto: tatkala.co/Son
Polisi pun datang melihat-lihat keadaan di pantai itu. Pertama-tama mereka datang ke rumah tukik. Melihat-lihat atap rumah tukik yang hancur. Seng yang jatuh. Berantakan. Tentu, Pak Polisi itu memastikan tukik-tukik itu masih hidup, tidak tertimbun atap yang jatuh.
O, iya, timpal tatkala.co tetap hati-hati yah. Musim sedang kurang baik. Jika tak penting-penting-penting amat, tetap di rumah atau di tempat aman. Apalagi jika malam.
Tarik selimut, Tooooon… [T]
Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole