1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Resonansi Keberadaan: Pameran Tunggal Aprililia di Sika Gallery Ubud

tatkalabytatkala
October 17, 2024
inPameran
Resonansi Keberadaan: Pameran Tunggal Aprililia di Sika Gallery Ubud

Aprililia di Sika Gallery Ubud

PERUPA otodidak Aprililia mengajak para pecinta seni rupa memasuki ruang kontemplasi eksistensial melalui pameran tunggal bertajuk ‘Resonansi Keberadaan’ (Resonance of Being) di Sika Gallery, Ubud, Bali.

Pameran akan dibuka Made Kaek, seniman yang juga pemilik Rumah Paros pada Sabtu, 19 Oktober 2024, pukl 16.00 Wita. Pameran berlangsung hingga 14 November 2024.

Menurut Aprililia karya monokromatik di atas kanvas yang menyajikan figur-figur soliter dalam pameran ini merupakan metafora kemanusiaan yang terbebani beratnya kesadaran individual maupun kolektif.

“Saya berusaha menangkap paradoks fundamental eksistensi kita, yakni dualitas yang menjadikan kita sekaligus partikel tak berarti dan gelombang kosmik dalam samudra waktu yang tak bertepi,” kata Aprililia di sela-sela persiapan pameran, Selasa 15 Oktober 2024.

Karya Aprililia | Reconnaissance | 2024 | 79×109

Dia menyebut setiap sapuan kuas adalah upaya untuk menjembatani jurang antara naivitas dan kebijaksanaan, antara realitas empiris dan abstraksi metafisik, menantang batas-batas ontologis antara kreator dan kreasi.

“Melalui bahasa visual hitam putih ini, saya mengundang pecinta seni menelusuri lorong-lorong kesadaran untuk merenungkan esensi keberadaan dalam ruang liminal antara ada dan ketiadaan,” ujarnya.

Aprililia menjelaskan ‘Resonansi Keberadaan’ bukan sekadar pameran seni rupa belaka, melainkan undangan untuk melakukan perjalanan introspektif ke dalam labirin eksistensi yang diharapkan menjadi katalis bagi refleksi mendalam tentang makna keberadaan kita.

Aprililia, yang menyebut dirinya sebagai penjelajah eksistensi visual, lahir di Talu, sebuah nagari di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat pada 19 April 2000.

Seni Aprililia berbicara tentang dikotomi eksistensi manusia, sebuah entitas yang secara bersamaan merupakan partikel tak signifikan dan gelombang dahsyat dalam samudra waktu yang tak terbatas.

Karyanya menantang kita untuk merenungkan posisi ontologis manusia di alam semesta, mengaburkan batas antara sang pencipta dan yang diciptakan.

Pegamat seni Richard Hosrtman mengatakan Aprililia memiliki bakat unik yang memberi kontribusi signifikan pada kekayaan kreativitas kesenirupaan kita.

Pendidikan formal di jurusan Pendidikan Informatika, Universitas PGRI Padang membawa Aprililia ke prinsip ilmu komputer dan analisis matematika untuk desain, pengujian, pengembangan, dan evaluasi sistem operasi, perangkat lunak, dan kinerja komputer.

Karya Aprililia | Stay by my side | 2024 | 79×109

Didorong oleh rasa ingin tahu yang alami, pikiran kritis Lily —demikian ia akrab disapa— adalah gerbang menuju praktik artistiknya yang dimulai dengan menjahit dan membuat patung di masa remajanya.

Pada 2017, Lily mulai bereksperimen dengan berbagai media lukis, kini ia telah menyempurnakan praktiknya dengan menggunakan tinta cina, arang, dan percikan cat akrilik gelap di atas kertas.

“Gambar-gambarnya yang tidak berjudul berkisar dari yang memiliki interpretasi literal hingga yang ambigu dan didefinisikan oleh serangkaian makhluk hidup dan komposisi abstrak,” kata Richard.

Penggambaran burung dan hewan yang megah olehnya sangat puitis dan indah. Gambar-gambar konflik menggambarkan hewan-hewan dalam konfrontasi yang dinamis. Komposisi Lily yang menghibur membangkitkan respons yang menyenangkan.

Richard menyebut beberapa gambar mengungkapkan penjaga dunia bawah dengan benda-benda menyerupai senjata. Yang lain adalah makhluk organik yang telah berevolusi dari sel-sel embrio.

“Karya-karya tertentu lebih figuratif, dengan subjek yang duduk dalam pemikiran kontemplatif. Sebagai perbandingan, gambar-gambar buram yang hidup dan sangat emosional menangkap potongan-potongan gerakan dan tarian yang ekspresif,” tuturnya.

Ia menilai gambar-gambar Lily dipenuhi dengan kekuatan dan kualitas kasar dan jujur yang khas. Mereka berasal dari alam bawah sadar yang dalam, tempat mimpi buruk dan mimpi indah.

Kepiawaian Lily terungkap dalam ledakan cepat goresan-goresan; komposisinya yang memikat selesai dalam waktu dua hingga tiga menit. Diam dan misterius, mereka berbicara banyak namun berkomunikasi tanpa kata-kata.

Karya Aprililia | Mother | 2024 | 109×158

Latar belakang Lily adalah budaya Minangkabau yang tradisional dan besar di lingkungan Islam moderat. “Orang tua saya selalu memberi saya kebebasan untuk memilih jalan hidup saya. Sejak pertama kali saya mulai melukis, mereka sepenuhnya mendukung, membantu kebutuhan belajar saya, dan mempertahankan antusiasme artistik saya hingga hari ini,” kata Lily seperti diungkap Richard.

Lily mengatakan proses kreatifnya melibatkan pengumpulan ide dari buku-buku sejarah, filsafat dan benda-benda primitif. Kemudian ia mengolah informasi tersebut, dan ketika pikiran saya penuh, saya secara otomatis merespons, menuangkan semuanya dalam karya.

Pada akhirnya, Richard berpendapat seniman otodidak sering memiliki kualitas tersendiri yang membedakan mereka dari rekan-rekan akademis mereka.

“Seperti Lily, mereka tidak memiliki pengondisian kebiasaan dalam sistem pendidikan seni yang dapat membebani pembelajaran teknis, meredam karunia terbesar seniman, yaitu saluran terbuka dan jernih ke sumber kreatif universal,” tutur Richard. [T][Rls]

BUILD UP di ARTspace ARTOTEL Sanur: Empat Perupa dengan Beragam Gagasan
Dewi Sri dan Spirit Kemerdekaan dalam Pameran Seni Rupa di Undiksha Singaraja
Tulang, Tubuh, dan Puisi dalam Ruang-Waktu | Dari Pameran Seni Instalasi Sampi Duwe di Desa Tambakan
Sisa-Sisa yang Menjadi Rupa : Catatan Pameran Tunggal Sidzia Madvox di Warung Kota, Kota Mataram
Tags: Pameran Seni RupaSeni Rupasika gallery
Previous Post

Lakalantas di Bali: Warisan Tata Kelola Pariwisata yang Salah Arah

Next Post

Usaha Asyik Narapidana Lapas Singaraja: Ada Cuci Motor, Coffee Shop, dan Barbershop

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Usaha Asyik Narapidana Lapas Singaraja: Ada Cuci Motor, Coffee Shop, dan Barbershop

Usaha Asyik Narapidana Lapas Singaraja: Ada Cuci Motor, Coffee Shop, dan Barbershop

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co