9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Anugerah Kebudayaan Indonesia dan Para Teladan dalam Pemajuan Kebudayaan

JaswantobyJaswanto
October 3, 2024
inKhas
Anugerah Kebudayaan Indonesia dan Para Teladan dalam Pemajuan Kebudayaan

Kartolo dan pelaku budaya lain penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

SEJUMLAH seniman dan pelaku budaya lintas usia duduk berdampingan di sebuah gedung megah di Jakarta. Mereka saling cakap tanpa rasa canggung satu sama lain. Beberapa memang sudah saling mengenal, meski lebih banyak yang baru saja saling sebut nama. Para seniman itu datang dari satu dan lain daerah. Dan mereka juga berangkat dari kesenian yang berbeda-beda.

Lihatlah, Kartolo, seniman Ludruk itu, begitu akrab berbincang dan bersendagurau dengan Sardjono (seniman karawitan dan pedalangan) yang sudah sangat sepuh itu—Sardjono berjalan menggunakan kursi roda. Atau Zakia Minang Ayu yang tak canggung saat berinteraksi dengan Komunitas Pelestari Sejarah Budaya Kadhiri.

Semua tampak akrab dan saling tukar-cerita bagaimana ekosistem kesenian dan kebudayaan di masing-masing daerah. Ada yang menggebu-gebu, tak sedikit pula yang memilih diam dan mendengarkan. Tetapi, terlepas dari itu semua, ini momen bagus untuk melihat bagaimana wajah seni dan budaya Indonesia di masa sekarang, setidaknya kita dapat mengetahui bahwa masih ada—dan mungkin banyak—sosok yang masih setia mengembangkan dan melestarikan seni-budaya di daerah masing-masing.

Sementara itu, di ruang teras gedung tersebut, sedang berlangsung pameran yang menampilkan profil singkat dan benda-benda yang mewakili setiap seniman dan komunitas peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 di setiap kategori. Benda-benda yang dipamerkan terdiri dari wayang, busana tari, buku, alat musik, foto, dan boneka—sebut saja begitu.

Benda-benda itu ditata sedemikian rupa dan diletakkan di setiap kategori. Misalnya, mereka yang mendapat Tanda Kehormatan dari Presiden Republik Indonesia—Bintang Budaya Parama Dharma dan Satyalancana Kebudayaan—diletakkan besama-sama di sebuah sudut di gedung tersebut. Begitu pula kategori Maestro Seni Tradisi; Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru; Lembaga dan Perorangan Asing; Media; dan Anak.

Pelaku budaya yang menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

Di sudut pameran kategori maestro seni tradisi, terlihat beberapa nama di sana. Ada Temu Misti (seniman Tari Gandrung Banyuwangi), Kartolo (seniman Ludruk), Rusini (penyusun dan penari tradisi), Tatang Setiadi (seniman tradisi), dan Baiya (pedendang nyanyian sastra lisan Panjang).

Sedangkan di kategori pelestari ada nama Siami (penenun wastra Using), Komunitas Pelestari Sejarah Budaya Kadhiri PASAK (pelestari sejarah dan budaya Kediri), Endo Suanda (etnomusikologi, peneliti, penari, pemusik), Senari (penyalin Lontar Yusuf), dan Sardjono (seniman karawitan dan pedalangan).

Kemudian, kategori pelopor dan/atau pembaru tertera nama Ainar Tri Asita (koreografer tari), Laura Tias Avionita Sinaga (penari dan koreografer disabilitas), Lisabona Rahman (pengarsipan film), Mulyani (seni tari), dan Papermoon Puppet Theatre (teater boneka).

Selanjutnya, untuk lembaga dan perorangan asing ada nama Andrew Timar (seniman, komposer, pendidik, dan penyuluh keterlibatan masyarakat dalam budaya Jawa, Sunda, dan aktivis musik gamelan hibrida di Kanada), Marianna Zofia Lis (peneliti wayang dan teater Indonesia, dalang, pemain gamelan, dan penerjemah karya sastra Indonesia, asal Polandia), Boi Akih (musisi, asal Belanda). Dan di sudut kategori media terlihat dua nama di sana, ada Tatkala.co dan Kediripedia.com.

Sementara itu, untuk kategori anak diisi nama Zakia Minang Ayu (sastra), Nurul Khaerul Nisa (karawitan dan Tari Sunda), dan Daneswara Satya Swandaru (seni pedalangan wayang kulit,wayang golek, menek, dan seni karawitan).

Sedangkan sudut pameran untuk penerima tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dan Satyalancana Kebudayaan tertera nama pencipta Shalawat Badar (Alm) Ali Manshur Shiddiq, (Alm) Djauhar Zaharsyah Fahrudin Roesli (Harry Roesli) sebab kontribusinya menjadikan seni musik sebagai ruang inkusif, dan (Alm.) Prof. Henricus Supriyanto, M. Hum., sebagai tokoh budayawan sekaligus pegiat dan pelestari kesenian ludruk.

Tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma diberikan kepada (Alm) Ali Manshur Shiddiq dan (Alm) Djauhar Zaharsyah Fahrudin Roesli (Harry Roesli). Kemudian tanda kehormatan Satyalancana Kebudayaan diberikan kepada (Alm.) Prof. Henricus Supriyanto, M. Hum.

Di setiap sudut kategori, terdapat semacam bilik yang di dalamnya berisi layar yang menampilkan audio visual profil singkat setiap seniman maupun komunitas yang mendapat AKI 2024. Ini, meski sangat singkat, cukup membantu pengunjung untuk mengetahui siapa dan kenapa sosok-sosok tersebut layak mendapat Anugerah Kebudayaan Indonesia.

Teladan Pemajuan Kebudayaan

Nama-nama sosok dan komunitas yang telah disebutkan di atas merupakan, sekali lagi, penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 dari Presiden Republik Indonesia—untuk Bintang Budaya Parama Dharma dan Satyalancana Kebudayaan—dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penghargaan tersebut diserahkan pada acara puncak AKI 2024 di The Tribrata Hotel and Convention, Darmawangsa, Jakarta, Selasa (17/9/2024) malam.

Pelaku budaya yang menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

Mereka, para penerima AKI 2024, dinilai telah berkontribusi terhadap pemajuan kebudayaan Indonesia, sebagaimana kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, yang menyebut para penggerak budaya adalah contoh nyata keteladanan dalam pemajuan kebudayaan yang sesuai dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017. Hilmar menyampaikan kreativitas dan semangat para penggerak budaya memberi bukti berkembangnya kekayaan kebudayaan Indonesia sehingga dapat dinikmati setiap generasi dulu dan kini.

“Dedikasi para penggerak budaya tersebut harus diapresiasi negara secara istinewa melalui pelaksanaan Anugerah Kebudayaan Indonesia. Penggerak budaya dapat mendorong tumbuhnya rasa melestarikan kesenian dan kebudayaan dengan segala keberagamannya,” kata Hilmar, seperti yang dikutip banyak media, Selasa (17/9/2024) malam.

Apa yang dikatakan Hilmar tentu saja bukan cuap-cuap semata. Orang-orang maupun komunitas yang mendapatkan AKI 2024 memang layak dari segi apa pun—setidaknya menurut kacamata juri. Lihatlah tatkala.co, misalnya. Media daring yang didirikan oleh Komunitas Mahima pada 3 Mei 2016 ini, secara konsisten melakukan peliputan dan memberi ruang untuk artikel-artikel mendalam yang berupaya memajukan kebudayaan Indonesia.

Hingga saat ini, media yang berbasis di Bali ini masih mempertahankan praktik kerja kreatif dan kritis dalam memberi perhatian pada penulisan kerja-kerja kebudayaan, seperti menyiarkan upaya pelestarian dan pengembangan hasil kerja kebudayaan Indonesia dan Bali secara khusus.

Tak hanya tatkala.co, nama Lisabona Rahma juga pantas mendapat Anugerah Kebudayaan Indonesia. Pelopor pengarsipan dan restorasi film Indonesia ini memiliki perhatian lebih dalam pengumpulan dan pengelolaan arsip dalam memahami sejarah film Indonesia. Pada praktiknya, ia memadukan penelitian kolektif dengan kerja digitalisasi materi arsip untuk mengungkap kerja perempuan yang terpinggirkan dari sejarah film Indonesia. Atas perannya tersebut, Lisabona berhasil mengedukasi publik dalam konteks film Indonesia dengan melakukan kajian-kajian kritis.

Atau Temu, yang lahir di Dusun Kedaleman, Desa Kemiren, Banyuwangi, 20 April 1953 itu. Temu meniti perjalanan panjang untuk menjadi seniman Gandrung yang dimulai dengan ritual meras—langkah awal sebaga penari Gandrung. Sejak usia 15 tahun, Temu telah dikenal sebagai penyanyi Gandrung dengan ciri khas vokal lantang dan timbre padat, serta penguasaan penuh terhadap lagu-lagu Gandrung Osing.

Selain menari, Temu juga mengelola Sanggar Tari Sopo Ngiro yang melestarikan dan mewariskan seni Gandrung kepada generasi berikutnya. Sampai sekarang, Temu masih aktif menari dan tampil diberbagai pertunjukan tari. Ia menunjukkan konsistensi dan kesinambungan yang tinggi, yang berkiprah pada seni Gandrung, sekurangnya dalam 4 generasi Gandrung Banyuwangi.

Dan lihatlah Kartolo, ahli guyonan, kekidungan, dan karawitan Ludruk itu, tak patah-arang meski zaman sekarang tak banyak orang yang menyukai atau memiliki keinginan menjadi seniman Ludruk. Selain dianggap sebagai pembaharu seni Ludruk di Jawa Timur, ia juga menciptakan banyak kidung Ludruk yang memotret persoalan rakyat dengan kritik sosial, pesan moral populer, yang merepresentasikan kearifan wong cilik. Ini memang ciri khasnya.

Kartolo melakukan pembaharuan pada seni Ludruk dengan memposisikan Ludruk sebagai wahana kritik sosial dan membuka imajinasi kultural yang baru. Sampai saat ini, Kartolo masih aktif di panggung-panggung Ludruk, khususnya di sekitaran Surabaya dan Jawa Timur. Bahkan, belakangan ia juga menjadi aktor dalam film panjang berbahasa Jawa, Yo Wis Ben karya Bayu Skak.

Papermoon Puppet Theatre, komunitas penerima AKI 2024 ini juga dapat dijadikan teladan dalam pemajuan kebudayaan. Kelompok teater boneka yang didirikan oleh Maria Tri Sulistyani pada April 2006 di Yogyakarta ini, bersama Iwan Effendi, seorang seniman visual, telah membina, mengembangkan, dan memperluas proses berkesenian anggota Papermoon.

Pelaku budaya yang menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

Papermoon menjadi pelopor dalam menciptakan media baru untuk cerita anak yang menonjolkan nilai-nilai lokal dan mendapatkan pengakuan artistik, baik di tingkat nasional maupun internasional. Peran pelopor ini berkembang seiring dengan ekosistem mereka yang didukung oleh keterlibatan masyarakat. Hingga saat ini, Papermoon telah menciptakan lebih dari 20 pertunjukan boneka dan membuat karya instalasi seni visual serta pameran yang telah berkeliling di lebih dari 15 negara.

Selain nama-nama yang disebutkan di atas, tentu saja masih banyak sosok dan komunitas, yang mendapat AKI maupun tidak, yang dapat dijadikan teladan dalam pemajuan kebudayaan di daerah-daerah di Indonesia. Lewat rekam-jejak mereka kita belajar bahwa konsistensi, kesabaran, kepedulian, dan ketekunan adalah beberapa kunci dalam mengembangkan dan melestarikan seni-budaya.

Dan penyelenggaraan Anugerah Kebudayaan Indonesia ini, sebagaimana dikatakan Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dalam sambutannya di acara malam puncak AKI 2024, adalah sebagai wujud apresiasi pemerintah kepada pelaku budaya di Indonesia, khususnya mereka yang telah berdedikasi dalam upaya pemajuan kebudayaan dan mengajak masyarakat untuk andil dalam pelestarian kekayaan budaya.

“Semangat dan ajakan partisipastif ditunjukkan penggerak budaya ke masyarakat untuk berkolaborasi mengembangkan warisan kebudayaan Nusantara. Penggerak budaya menjelaskan kepada kita semua bahwa merawat kebudayaan merupakan tugas semua masyarakat agar peradaban Indonesia terjaga,” ujar Nadiem. [T]

Reporter/Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

“Prakretaning Dharma Pemaculan”, Potret Ritual dan Problematika Pertanian Bali: Sebuah Pembacaan yang Belum Usai
Ada Ratusan Film Pendek dari Berbagai Negara di Minikino Film Week 2024
Suara Saking Bali dan Usaha Membumikan Sastra Bali Modern
Tags: Anugerah Kebudayaan IndonesiakebudayaanKemendikbudristek RImaestro seniseniman
Previous Post

Di Puncak Tegeh Kepah

Next Post

Menimba Ilmu Lele di ”Uma Lele”: Ini Bukan Lele Biasa

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Menimba Ilmu Lele di ”Uma Lele”: Ini Bukan Lele Biasa

Menimba Ilmu Lele di ”Uma Lele”: Ini Bukan Lele Biasa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co