30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Media Sosial : Arena Perlawanan Rakyat Indonesia

Petrus Imam Prawoto JatibyPetrus Imam Prawoto Jati
August 30, 2024
inEsai
Media Sosial : Arena Perlawanan Rakyat Indonesia

Ilustrasi tatkala.co | Rusdi | Diolah dari Canva

TENTU kita masih ingat dengan poster Peringatan Darurat  Garuda Biru yang menggerakkan massa beberapa saat lalu. Peringatan Darurat Garuda Biru itu menggema di ranah media sosial saebagai gerakan kolektif yang menyerukan masyarakat untuk mengawasi Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) serta proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Informasi yang dirangkum dari lembaga analis media sosial Drone Emprit, meme Garuda Biru Peringatan Darurat pertama kali dibuat oleh akun Wibu @BudiBukanIntel diunggah oleh akun kolaborasi @najwashihab, project_org, @ivooxid, dan @narasitv di Instagram. Gerakan ini bukan sekadar simbol, melainkan panggilan untuk menegakkan keadilan dan transparansi dalam sistem pemilu yang kian bergejolak dan sarat dinamika politik. Fenomena penuh semangat juang ini mengingatkan akan pentingnya media sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia.

Semangat awal media di Indonesia dapat kita telusuri dari zaman penjajahan Belanda, dari abad ke-17 ke pertengahan abad ke-20. Dalam konteks ini, media tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk menyebarkan ide, informasi, dan budaya, juga terhubung dengan pendidikan.  Hal ini mendorong generasi baru yang lebih terdidik dan kritis terhadap situasi sosial politik di Indonesia.

 Pada akhir abad ke-19, pers lokal mulai bangkit dan ikut terlibat dalam penerbitan surat kabar yang memuat pandangan nasionalis. Hal ini menciptakan ruang untuk diskursus politik dan sosial yang menggugah kesadaran kolektif masyarakat. Pada awal abad ke-20, Kelompok Pergerakan mulai menggeliat dengan munculnya organisasi seperti Budi Utomo yang didirikan pada 1908, dan media menjadi alat penting untuk menyampaikan pesan-pesan perjuangan, kritis dan berorientasi pada perubahan sosial.

Secara garis besar, semangat awal media di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda merupakan faktor penting dalam pembentukan identitas nasional dan menjadi penghubung esensial antara berbagai elemen masyarakat dan alat untuk menyuarakan aspirasi dan ketidakpuasan terhadap penguasa. Nampaknya semangat dan ruh perjuangan ini masih ada hingga sekarang.

Perjuangan Melalui Media Sosial

Media sosial kini telah berkembang menjadi alat yang sangat kuat dalam menyuarakan aspirasi masyarakat. Dengan sifatnya yang demokratis, setiap individu kini memiliki kesempatan untuk berbicara dan didengar oleh audiens yang luas. Platform seperti Twitter, Facebook, youtube, Instagram dan bahkan TikTok, memungkinkan pengguna untuk berbagi pandangan, memprotes kebijakan yang tidak adil, atau bahkan mengorganisir gerakan sosial.

Menurut Smith (2020), media sosial telah menciptakan ruang baru bagi partisipasi publik, di mana ide dan aspirasi dapat disebarkan dengan cepat dan efisien, tanpa terbatas oleh batasan geografis atau aksesibilitas. Selain itu, Castells (2015) menyatakan bahwa media sosial telah menjadi “jaringan komunikasi horizontal” yang memperkuat suara rakyat dalam proses politik dan sosial.

Kehadiran media sosial memungkinkan masyarakat untuk mengatasi dominasi media tradisional, yang sering kali dikontrol oleh segelintir elit, dan menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin mengekspresikan pendapat mereka secara langsung kepada dunia. Jenkins (2016) juga menekankan bahwa, kemampuan media sosial untuk menyebarkan informasi secara viral telah meningkatkan kekuatan masyarakat dalam mempengaruhi kebijakan publik dan menciptakan perubahan sosial. Dengan demikian, media sosial bukan hanya sekedar alat komunikasi, tetapi juga menjadi wadah penting bagi ekspresi kebebasan berpendapat dan partisipasi aktif dalam masyarakat modern (Smith, 2020; Castells, 2015; Jenkins, 2016).

Media sosial dalam Kondisi indonesia Saat Ini

Media sosial di Indonesia saat ini telah menjadi medan tempur baru bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat, protes, dan bahkan sarkasme terhadap berbagai isu. Di negara dengan populasi digital yang terus tumbuh, Twitter, Instagram, dan TikTok telah menjadi senjata andalan bagi warganet untuk beraksi. Mulai dari kritik terhadap kebijakan pemerintah, hingga kampanye sosial yang kreatif. Media sosial menjadi panggung di mana suara kecil bisa menggema besar.

Menurut Rokhayah (2021), media sosial di Indonesia telah menciptakan ruang di mana masyarakat dapat “berdiskusi” dengan pemerintah, meski kadang dengan penuh emosi, kadang dengan meme yang menggelitik. Media konvensional seperti Tempo dan Detik berhasil mempertahankan eksistensinya dengan bersuara kritis dan independen di platform digital, baik dalam bentuk tulisan maupun audio visual.

 Di era digital ini, mereka tidak hanya mengandalkan format cetak, tetapi juga beradaptasi dengan menyediakan konten dalam versi online yang mudah diakses. Beberapa lagi, sebut saja @NarasiNewsroom, @NajwaShihab, @tirtoid dan tentu masih banyak lainnya. Akun-akun ini  memastikan bahwa suara kritis mereka tetap relevan dan menjangkau audiens yang lebih luas, tanpa harus kehilangan esensi jurnalistik yang kuat.

Selain itu,  Nofrima (2022) dan Jamil (2016) pernah menyoroti bagaimana gerakan sosial seperti #GejayanMemanggil dan #SaveKPK berhasil menarik perhatian nasional berkat kekuatan media sosial. Tidak hanya menjadi alat untuk menyebarkan informasi, media sosial juga berfungsi sebagai “tembok curhat” di mana masyarakat dapat mengekspresikan ketidakpuasan mereka.

Dalam kondisi Indonesia yang penuh dinamika ini, media sosial ibarat panggung teater besar di mana segala bentuk ekspresi, dari yang serius hingga yang jenaka,  dapat berkontribusi pada perubahan sosial.  Ambil contoh adalah akun media sosial @Ecko Show dan @skinnyindonesian24yang menggunakan lagu-lagu bergenre rap mengajak masyarakat dengan cara yang unik dan kreatif untuk kritis dan turut mengawal situasi sosial politik di Indonesia.

Tetap Kritis dan Konsisten

Media sosial di Indonesia menjadi sebuah platform yang melebihi sekadar sarana komunikasi namun telah bertransformasi menjadi medan perlawanan yang memerlukan pendekatan strategis yang cerdas dan berdampak. Tantangan utamanya adalah bagaimana memanfaatkan kekuatan media sosial untuk mengedukasi masyarakat untuk memilah, memilih,  menyampaikan konten yang tajam dan mendidik, namun berlandaskan fakta yang kredibel.

Penggunaan data dan referensi yang solid dalam setiap konten bukan hanya memperkuat argumen, tetapi juga mengajak audiens untuk berfikir kritis agar dapat membedakan mana fakta dan mana opini yang tidak terverifikasi.Pelibatan audiens dalam diskusi juga merupakan aspek penting dalam membangun pergerakan yang berarti. Hal ini akan menciptakan ruang dialog di mana masyarakat dapat berbagi pandangan dan pengalaman mereke untuk menciptakan suara kolektif sehingga akan lebih kuat dibandingkan dengan suara secara individual.  

Bagaimanapun keberanian untuk menantang ketidakadilan dan mengkritik kebijakan yang merugikan rakyat kecil sangat diperlukan. Meski  tidak jarang menghadapkan individu dengan kekuasaan yang lebih besar, namun strategi kreatif dalam penyajian konten dapat menjadi senjata ampuh untuk mengemas  isu-isu serius menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

Dengan pendekatan yang berani, kreatif, dan konsisten dalam penyampaian pesan, media sosial di Indonesia dapat terus berperan secara konsisten sebagai arena yang mendukung perlawanan terhadap ketidakadilan. Melalui ketajaman analisis dan kejelasan penyampaian, kita bisa memanfaatkan potensi media sosial sebagai alat untuk menyebarkan kesadaran dan membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat.

Jangan remehkan media sosial, sejarah telah menunjukkan bahwa perubahan besar sering kali lahir dari upaya panjang yang mungkin tampak remeh di awal. Selamat berjuang! [T]

ACA artikel lain dari penulisPETRUS IMAM PRAWOTO JATI

Merdeka Berbangsa, Merdeka Bermedia
Iklan Modern: Seni Menjual Mimpi atau Manipulasi Tersembunyi?
Candu Media Sosial dan Kesehatan Mental
Media Sosial dan Judi Online: Kombinasi Mematikan bagi Ketahanan Negara
Media Sosial untuk Revolusi Kesadaran Lingkungan
Tags: demokrasimedia sosialPolitik
Previous Post

Genggong Masih Terpelihara Baik di Desa Selat, Sukasada, Buleleng

Next Post

Senja Tak Kalah Indah di Bali Utara — Dari Bincang Sandiaga Uno dan Komunitas di Pantai Penimbangan

Petrus Imam Prawoto Jati

Petrus Imam Prawoto Jati

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
Senja Tak Kalah Indah di Bali Utara — Dari Bincang Sandiaga Uno dan Komunitas di Pantai Penimbangan

Senja Tak Kalah Indah di Bali Utara -- Dari Bincang Sandiaga Uno dan Komunitas di Pantai Penimbangan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co