BULAN Agustus adalah bulan kemerdekaan, menjadi bulan yang penuh dengan kegiatan. Ditandai dengan pemasangan bendera Merah Putih di setiap rumah saat mulai menginjak bulan Agustus, hingga persiapan perayaan untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Persiapannya tak tanggung-tanggung, jauh-jauh hari sudah mulai penuh dengan rentetan persiapan mengikuti lomba-lomba yang ada. Hingga puncaknya, di tanggal 17 Agustus menjadi puncak peringatan Hari Kemerdekaan.
Tak sampai di situ, banyak instansi, komunitas dan perkumpulan memperingati kemeriahan hari kemerdekaan dengan lomba-lomba dan acara lain bahkan sesudah tanggal 17 Agustus. Waktu dan rutunitas masing-masing menjadi salah satu faktor kegiatan berlangsung setelah puncak peringatan kemerdekaan. Namun hal itu membuat perayaan yang normalnya selesai saat puncak kemerdekaan, masih dapat dinikmati dan memberikan kesan perayaan yang semakin lama dan semakin meriah.
Mengingat tahun ini tanggal 17 Agustus jatuh pada hari Sabtu, sehingga hari Minggu bisa menjadi moment untuk kembali melakukan kegiatan bersama yang masih dalam nuansa peringatan kemerdekaan.
Begitu juga kami, guru, pegawai dan OSIS di SMP Negeri 3 Sukasada. Di hari Minggu 18 Agustus, yang normalnya pegawai dan guru menikmati waktu bersama keluarga, namun di isi dengan memungut sampah plastik di sekitar sekolah dan sungai sebelah sekolah. Mengisi kemerdekaan bisa dengan beragam cara, tergantung cara untuk memaknainya.
Berkolaborasi dengan Satgas Peduli Lingkungan bernama Bhuana Asri di Desa Padangbulia, bersama memerdekakan lingkungan dari banyaknya sampah plastik yang menjajah lingkungan.
SMP Negeri 3 Sukasada yang terletak bersebelahan dengan sungai, memang tak luput dari sampah plastik. Baik sampah kiriman maupun sampah dari sisa makanan siswa. Masih sangat sulit menyadarkan siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Seakan tiap hari diingatkan untuk membuang sampah plastik di tempatnya, namun masih saja ada siswa yang belum memahami pentingnya menjaga lingkungan.
Program-program terkait pemeliharaan lingkungan dan pemanfaatan sampah sudah sering dilakukan. Pembuatan Tanaman Obat Sekolah, penataan taman dan kebun, penataan kelas dengan tanaman pembersih udara hingga pembuatan produk-produk daur ulang dari sampah sudah terus dilakukan. Namun semua itu masih belum maksimal melekat di dalam diri siswa, perlu proses yang panjang untuk benar-benar menyadarkan mereka.
Sampah-sampah di sungai, terutama kain dan plastik yang susah terurai di pungut dan di kumpulkan. Ada banyak sekali macamnya, mulai dari pakaian dalam, alas kaki, hingga pembungkus kabel tembaga, semua bermuara di sungai. Terselip di bebatuan dan akar pohon, membuat aliran sungai terhambat dan tentunya ekosistem terganggu. Seakan sungai adalah penampung semua sisa pemakaian kita.
Bersama Satgas Peduli Lingkungan Desa, di bumbui semangat kemerdekaan, sampah-sampah itu di pungut dan dijadikan satu, memberikan kemerdekaan kepada sungai dan lingkungan.
Satgas yang berdiri secara resmi sekitar 2 tahun yang lalu, terdiri dari berbagai kalangan bergerak memerangi sampah, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di tiap dusun yang ada di Desa Padangbulia, terfokus membersihkan sampah plastik di lingkungan.
Namun kini menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk membersihkan sungai dari sampah. Kolaborasi ini baru pertama kali dilakukan, yang fokus pembersihannya menyusuri sungai agar terbebas dari sampah plastik.
Bersama-sama memunculkan ide mengolah sampah, sehingga kedepannya ada dampak positif yang ditimbulkan dari kolaborasi ini. Terutama membangun kesadaran siswa dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik yang tak terolah dengan baik.
Harapan bersama, gerakan serupa terus dilakukan, dengan semakin banyak tenaga yang ikut serta. Dan juga muncul ide-ide menarik tentang pemanfaatan sampah plastik dari perpaduan beberapa komunitas yang ada. Sehingga kata merdeka bukan sekedar dari penjajah seperti dikatakan sejarah, namun merdeka pula dari sampah plastik dan lingkungan juga ikut merasakannya.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-79, Merdeka. [T]