HARI mulai panas. Deretan panjang mahasiswa baru, sekitar jam 11.00 Wita, bubar, dan mereka keluar lapangan. Mereka baru saja mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau disingkat PKKMB.
Di trotoar dan jalan utama di tengah kampus, para peserta berjalan pulang. Dari kejauhan, begitu terpacaknya wajah ceria dari James Doo dan Afris Tukan—mahasiswa baru asal Flores.
Langkah kakinya seperti menari gembira ketika meninggalkan lapangan itu.
Berdua mereka berbincang, sepanjang jalan tanpa ragu karena hari pertamanya ia rasa begitu menyenangkan. Mereka telah mengantongi sedikit-sedikit informasi tentang kampus impiannya.
Pemandangan itu terjadi di kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kamis, 15 Agustus 2024. Saat itu, adalah pembukaan secara seremonial sebuah acara yang kini disebut Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Memang, PKKMB ini dirancang untuk mengenalkan sedikitnya tentang yang berkaitan dengan kampus—seperti struktural dan hal-hal lainnya. Sehingga menjadi serangkaian kegiatan mahasiswa baru yang wajib untuk diikuti.
Di Undiksha, saat acara pembukaan itu, sebanyak 3.942 peserta memadati lapangan hijau yang tak jauh dari perpustakaan kampus. Terdiri dari 3.925 baru (lebih banyak dari tahun 2023 yang hanya 2.975) dan 24 mahasiswa yang mengulang. Pula sebab itulah barangkali barisan mesti diperlebar ke ruas jalan di belakang lapangan itu.
James Doo dan Afris Tukan berjalan berdua | Foto: tatkala.co/Son
Acara ini diikuti dengan cukup antusias oleh para peserta dan 445 panitia—dengan penuh semangat sejak pagi. Dengan tema “Harmony in Diversity: Creating an Inclusive Campus”, tak ada perpeloncaan di sana. Hal demikian memang satu penekanan kampus pada kegiatan ini baik di hari pertama maupun seterusnya.
Nah, di tengah ribuan mahasiswa itu terseliplah dua mahasiswa dari Flores; James Dhoo, mahasiswa baru prodi Teknologi Rekayasa Pengindraan Jarak Jauh, dan Afris Tukan, mahasiswa baru Pendidikan Seni Rupa.
Seperti juga yang lain, dua mahasiswa itu khusyuk mengikuti acara. Mereka tampak senantiasa berdua, barangkali karena mereka satu daerah. Bahkan hingga acara bubar, mereka tampak berjalan berdua.
Walaupun panas menyengat menembak mereka sepanjang berjalan dan sejak di lapangan itu, James Doo dan Afris Tukan berjalan berdua. Walaupun berbeda prodi, sebagai teman satu daerah, mereka memiliki tekad kuat yang sama sebagai perantau.
“Saya memang berniat untuk pergi ke Bali. Karena di Bali itu banyak sekali seniman. Saya pergi kuliah ke sini ingin pulang menjadi seniman,” kata Afris Tukan dengan wajah tersenyum malu.
Begitupun dengan James Doo, sebelumnya ia tak menyangka jika dirinya akan berlabuh di Bali yang sangat jauh dari kampung halamannya itu. Dalam menyongsong mimpi, katanya, “Saya akan tetap belajar dan semangat untuk sampai lulus.”
James Doo menunjukkan air muka gembira dan percaya diri.
Mahasiswa baru di Undiksha itu membawa harapan dari rumah kampung halaman. Mimpi dan atau cita-cita itu. Saat acara, anak bangsa dari berbagai daerah di Indonesia berbaris di Lapangan Upacara Kampus Tengah Undiksha.
Foto: tatkala.co/Son
Mereka mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ajaran 2024/2025 ini. Sesekali mereka mengharapkan angin datang memberi sejuk di sela-sela menyimak para civitas akademika berbicara.
“PKKMB dulu namanya OKK. Kalau dulu Ospek ada kesan atau ada stigma bahwa ada unsur perpeloncoan, ada unsur kekerasan. Pada PKKMB sekarang kegiatannya lebih ditekankan aspek edukatifnya,” kata Wakil Rektor Prof. Ketut Sudiana kepada wartawan usai acara.
Oleh karena itu, kegiatan ini nantinya akan lebih banyak di dalam kelas, katanya. Dengan berbagai materi terutama terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (KMB), dan terkait dengan transformasi pendidikan.
“Inti dari transformasi pendidikan itu adalah implementasi kurikulum merdeka. Kemudian juga penekanan pada 4 (empat) Pilar Kebangsaan. Bebas narkoba, bebas dari kekerasan seksual. dsb..” lanjutnya.
PKKMB tahun ini dilaksanakan selama tiga hari di tingkat Universitas yang dimulai hari ini Kamis, 15 Agustus 2024 dengan pembagian dua waktu: paruh pagi dan paruh siang. Kemudian dilanjutkan kembali pada 16 Agustus dengan sistem yang sama terbagi menjadi dua paruh seperti tadi.
Setelah itu mahasiswa baru akan dilimpahkan ke fakultas dan juga jurusan pada tanggal 18-21 Agustus dan akan dikembalikan lagi ke tingkat Universitas pada tanggal 22 agustus 2024 untuk acara penutupan.
Foto: tatkala.co/Son
Mengawal agar acara itu tetap berjalan dengan semestinya, Ketut Sudiana selaku wakil rektor ia sudah meyakinkan jika pihak kampus telah memantapkan secara komitmen. Selain keamanan melalui pantauan security berbadan tegap, juga sarana dan prasaranan telah ditingkatkan lagi keamanan dan kenyamanannya oleh pihak kampus.
Seperti di beberapa titik yang dianggap rawan kejahatan atau tindakan tak senonoh misalnya, pihak kampus sudah memasang CCTV di berbagai sudut untuk memantau jika terjadi tindak kejahatan baik perpeloncoan ataupun kekerasan seksual yang akhir-akhir ini sedang banyak dibicarakan di Buleleng.
“Selain itu, tentu penekanan-penekanan melalui pendekatan menyampaikan etika kehidupan di kampus. Termasuk etika berbusana. Itu kan penting. Kadang-kadang masalah busana menjadi faktor pemicu kekerasan seksual. Kemudian Dharma Wanita Persatuan (DWP) Undiksha nanti bekerja sama dengan Satgas PPKS akan memberikan sosialisasi terkait dengan pencegahan tindak kekerasan seksual,” kata Prof. Ketut Sudiana. [T]
Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole