SALAH satu masalah dalam industri pariwisata Indonesia adalah lama tinggal (length of stay) dan pengeluaran (spending money) wisatawan. Destinasi wisata populer yang banyak dikunjungi wisatawan tidak memberi jaminan terhadap tingginya lama tinggal wisatawan.
Pengeluaran wisatawan, baik domestik maupun mancanegara juga masih belum optimal. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia sebesar 21,53 juta. Sedangkan wisatawan domestik 2,43 juta per perjalanan. Angka tersebut masih bisa ditingkatkan apabila Indonesia mampu menyiapkan produk wisata yang lebih baik.
Mengandalkan objek dan daya tarik wisata sebagai produk wisata tidaklah cukup. Perlu upaya lain untuk meningkatkan angka kunjungan wisata. Salah satu produk wisata yang saat ini bisa diandalkan adalah Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE).
MICE merupakan kegiatan yang berorientasi pada pertemuan, insentif, konvensi dan pameran. Kontribusi Mice dalam pariwisata tidak diragukan lagi. Baik secara ekonomis maupun promosi wisata. MICE juga memberi peluang lapangan kerja di sektor pariwisata.
Bentuk kegiatan MICE dapat beragam. Untuk Meeting, bisa berupa seminar, rapat bisnis, dan konferensi. Insentif merupakan perjalanan spesial untuk tujuan liburan, menghadiri sebuah pesta besar, maupun menonton konser musik.
Konvensi hampir mirip dengan seminar maupun konferensi. Namun peserta konvensi bisa lebih banyak. Konvensi sebuah partai politik untuk membahas kepemimpinan nasional misalnya, bisa dihadiri ribuan orang.
Sedangkan Exhibition atau pameran adalah kegiatan untuk memamerkan hasil produk, layanan, maupun karya individu. Pameran dagang sering dilakukan dengan mengundang banyak pengunjung. Begitu pun pameran lukisan dari pelukis ternama di suatu hotel juga sering menjadi daya tarik wisata.
MICE memberi kontribusi yang signifikan dalam ekosistem pariwisata Tanah Air. Menurut catatan Kemenparekraf (2024), MICE menyumbang 30 persen dalam industri pariwisata. Meskipun secara kuantitas jumlahnya tidak terlalu banyak, namun pengeluaran wisatawan MICE di atas rata-rata wisatawan pelesiran.
Layanan Pendukung
Kesuksesan penyelenggaraan MICE ditentukan oleh beberapa faktor yang mendukung. Setiap peserta pertemuan, seminar, atau konferensi akan mempertimbangkan berbagai layanan pendukung yang membuat nyaman ketika mengikuti kegiatan tersebut.
Faktor utama yang biasanya menjadi pertimbangan adalah lokasi diadakannya MICE. Daya tarik lokasi bisa berkaitan dengan kota atau daerah tempat penyelenggaraan MICE, letak geografisnya, maupun kondisi tempat itu.
Indonesia banyak memiliki lokasi yang representatif untuk menjadi destinasi MICE. Bali misalnya; merupakan daerah yang paling siap menjadi destinasi MICE, baik untuk level nasional maupun internasional. Indonesia sukses menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022. Begitu pula dengan World Water Forum (WWF) yang diselenggarakan di Bali, Mei 2024.
Selain Bali, Indonesia memiliki beberapa daerah yang layak untuk menjadi destinasi MICE. Sebut saja Jakarta, Surabaya, Yogya, Bandung, Labuhan Bajo, Lombok, dan Padang. Labuhan Bajo menjadi salah satu destinasi MICE saat menjadi tempat berlangsungnya KTT ASEAN ke-42 tahun 2023 lalu.
Layanan pendukung lain dalam MICE adalah fasilitas yang tersedia. Fasilitas berkaitan dengan ruangan serta kapasitas jumlah peserta pertemuan, dan transportasi yang disediakan. Indonesia memiliki infrastruktur dan fasilitas yang bertaraf internasional di beberapa daerah.
Makanan dan minuman merupakan layanan pendukung yang penting pula. Banyak kegiatan MICE yang memiliki daya tarik peserta lantaran menu makanan yang disediakan. Welcoming Dinner bagi peserta WWF di Garuda Wisnu Kencana Bali, menyuguhkan menu makanan khas Nusantara dengan diiringi alunan musik Sape, khas Suku Dayak, Kalimantan Timur.
Akomodasi acapkali menjadi pertimbangan peserta MICE. Hotel dan kamar yang nyaman membuat peserta merasa betah berlama-lama mengikuti satu kegiatan. Indonesia memiliki hotel berstandar bintang empat dan lima yang layak untuk menginap bagi peserta seminar, konferensi, maupun menyaksikan pertunjukan konser musik.
Keuntungan
Berbicara tentang keuntungan MICE, hampir semua subsektor dalam pariwisata menikmatinya. Secara ekonomis, MICE menyumbang devisa bagi negara. Secara sosial, MICE menciptakan lapangan kerja yang banyak. Sedangkan secara budaya, MICE mendukung tumbuhnya industri kreatif.
Kontribusi MICE dalam ekosistem pariwisata adalah menyumbang kunjungan wisatawan dalam jumlah besar. Kegiatan konferensi yang bertaraf internasional dapat menghadirkan ribuan peserta. Begitu pula event musik maupun olah raga tingkat dunia, akan disaksikan oleh ribuan pengunjung.
Lama tinggal wisatawan MICE juga cukup panjang. Apalagi bila kegiatan MICE disertai dengan paket kunjungan ke destinasi wisata favorit. Konferensi yang berlangsung selama tiga atau lima hari bisa bertambah menjadi satu minggu jika ada tambahan paket wisata.
Jumlah uang yang dibelanjakan wisatawan MICE tidak sedikit. Mengingat mereka adalah wisatawan yang datang untuk satu kepentingan yang memang memerlukan biaya tinggi. Sehingga wisatawan MICE ini berpotensi untuk menikmati wisata belanja.
Keuntungan penting dari wisata MICE adalah promosi pariwisata dalam pasar wisata dunia. Kegiatan MICE yang diikuti oleh orang dari berbagai belahan dunia akan menjadi ajang promosi, apalagi bila event itu diliput oleh berbagai media asing.
Secara substansial, wisata MICE akan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Lewat MICE, Indonesia dapat memperkokoh diplomasi dengan negara lain serta mempromosikan beragam warisan budaya. [T]
BACA artikel lain dari penulisCHUSMERU