HARI kedua di Chiang Rai, hujan turun dari pagi sampai siang. Padahal ada satu tempat yang wajib saya kunjungi dan ketahui. Namanya Golden Triangle di Sungai Mekong.
Dari Kota Chiang Rai, tempat tersebut bisa ditempuh kurang lebih 1 jam berkendara menuju kawasan 3 negara itu.
Seperti namanya, Golden Triangle adalah segitiga emas, di mana sudut-sudut tiga negara persis membentuk segitiga. Ada Thailand, Myanmar, dan Laos. Di masa lalu, jalur ini menjadi jalur utama perdagangan opium yang dikenal dengan istilah “emas hitam”.
Jika ke Chiang Rai, salah satu yang harus dikunjungi dan diketahui adalah Sungai Mekong. Tempat banyak komunitas lokal dan cerita masa lalu tiga negara yang menyatu dalam coklat airnya.
Saya mengendarai sepeda motor, mengikuti GPS seraya berdoa semoga tidak dibuat bingung dan lancar jaya. Setengah perjalanan, tampak polisi berjaga dan memberhentikan kendaraan ke kiri jalan. “Razia ini,” pikir saya.
Benar saja, beberapa orang lokal kena tilang dan saya beruntung karena taat aturan dan membawa Sim Internasional—benda kecil tapi sakti.
Setelah adegan razia itu, saya memasuki kawasan Golden Triangle. Bus pembawa wisatawan tampak keluar masuk dari pusat Imigrasi Point Wiang, Chang Saen.
Saya terus mengikuti arahan GPS dan sampai pada titik di mana Land Mark Golden Triangle berdiri. Dari sini, di depan saya, Laos dan Myanmar tampak dengan sangat jelas, bersebelahan membentuk sebuah gugusan segitiga yang nyaris sempurna.
Puluhan loket menawarkan boat trip untuk keliling Sungai Mekong sampai Laos. Loket-loket itu bertebaran seperti pedagang kaki lima di pinggir Danau Beratan, Bedugul. Boat ukuran kecil bertarif 500 Baht per orang dan boat ukuran besar 800 Baht per orang. Waktu boat trip ini cuma 1 jam saja.
Di sungai, boat-boat berlalu-lalang menambang penumpang dan beraktifitas. Di luar negeri, termasuk di Thailand, sungai selalu bisa memberi pengalaman kepada wisatawan. Dan, tentu saja, menjadi tujuan utama. Hal ini tentu sangat jauh berbeda dengan di Indonesia. Di negeri kita, sungai malah dianggap sesuatu yang kurang berharga.
Begitulah, kebolak-balik dunia ini. Atau kita saja yang tidak pernah tahu, atau lupa, dan tidak membaca, tidak mengetahui bahwa jung-jung era Majapahit menguasai hampir seluruh Asean lewat sungai-sungai? Entahlah.[T]