31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“All Eyes on Rafah” – Dilema antara Sensasi dan Fakta

Elpeni FitrahbyElpeni Fitrah
June 1, 2024
inOpini
“All Eyes on Rafah” – Dilema antara Sensasi dan Fakta

Kredit Foto: cnbcindonesia.com

Menyambung tulisan saya terdahulu tentang Paradoks di Timur Tengah, kali ini saya tergerak untuk berkomentar tentang gerakan viral beberapa hari belakangan, siapapun yang membaca tulisan ini pasti familiar dan bahkan turut pula meramaikannya: All Eyes on Rafah.

Gerakan ini adalah reaksi keras masyarakat dunia terhadap serangan sadis nan mematikan Israel ke Rafah, tempat perlindungan sekaligus kota terakhir di Jalur Gaza, terutama pada Minggu (26/5) dan Selasa (28/5).

Setidaknya 71 orang tewas termasuk wanita dan anak-anak serta 249 lainnya luka-luka (detik.com). Tentang bagaimana data dan fakta mengenai tragedi tersebut, silahkan kawan-kawan simak laporan dari berbagai kanal berita terpercaya, niscaya lengkap semua wacana dan analisisnya.

Disisi lain, ada satu persoalan yang menurut saya cukup menarik; Gambar yang menyertai seruan All Eyes on Rafah di media sosial.

Ini bukan gambar asli melainkan rekayasa kecerdasan buatan (AI) yang menampilkan pemandangan udara dari sebuah kamp yang ditata dalam barisan tenda, dengan tulisan “All eyes on Rafah” di tengahnya. Template gambar AI tersebut dibuat oleh pengguna Instagram dengan akun @shahv4012.

 Pengguna ini menggunakan fitur Instagram “Add Yours” untuk memungkinkan pengguna lain membagikan gambar tersebut dengan lebih mudah. Dalam tiga hari terakhir, gambar diatas telah dibagikan lebih dari 46 juta kali dan mendominasi wacana media sosial mengenai agresi Israel di Gaza (cnbcindonesia.com).  Bagaimana sebetulnya etika gerakan aktivis di dunia digital?

Perdebatan

For your reference, gerakan ini terinspirasi dari pernyataan “all eyes on Rafah” oleh Rick Peeperkom, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di WHO, yang secara harfiah bermakna “Semua mata tertuju pada Rafah”. Dia mengajak masyarakat global untuk menggalakkan solidaritas dan kepedulian terhadap penderitaan warga Rafah akibat serangan Israel dan langsung mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan di Media Sosial, termasuk Indonesia, Eropa, Australia, dan Amerika Serikat.

Figur publik terkenal, baik selebritis maupun olahragawan internasional seperti Bella Hadid, Celeste Barber, Nicola Coughlan, dan Ousmane Dembele ikut berpartisipasi. Hanya saja, kampanye tersebut mendapat sorotan terbaru yang menyinggung dilema aktivisme di era media sosial terutama berhubungan dengan kesengajaan menciptakan sensasi untuk menarik perhatian publik versus menjaga transparansi dan validitas informasi.

Perlu diingat, saya tidak sedang meremehkan gerakan masyarakat sipil global ini, melainkan turut bersimpati. Meski demikian, menjunjung validitas informasi harus tetap menjadi pilar penting dalam prinsip dasar aktivisme oleh siapapun. Jangan sampai motif mulia terdegradasi oleh taktik problematik.

Lanskap Media Sosial dan Sifat Algoritma

Lanskap media sosial saat ini memang menghadapkan aktivis pada godaan untuk mengambil jalan sensasionalisme demi merebut perhatian publik. Algoritma platform digital cenderung mempromosikan konten yang provokatif dan mengundang engagement dibanding substansi. Studi dari Pew Research Center pada 2021, setelah menganalisis konten Youtube dan Facebook, menunjukkan bahwa konten emosional dan kontroversial memiliki peluang lebih besar untuk viral dibandingkan konten informatif yang netral.

Dalam konteks ini, aktivis sering kali dihadapkan pada dilema antara memproduksi konten yang dapat menjangkau audiens luas namun berisiko melibatkan disinformasi atau mempertahankan integritas informasi tetapi dengan jangkauan yang terbatas.

Dalam kasus “All Eyes on Rafah”, upaya menggalang empati global untuk korban konflik justru terganggu lantaran kredibilitas kampanye dipertanyakan. Energi dan diskusi publik lebih tersedot untuk memperdebatkan etika taktik penggunaan foto AI dibanding substansi isu kemanusiaan di Rafah.

Jalan menuju tipping point opini publik menjadi terhambat. Tanpa landasan kredibilitas, sensasi yang diciptakan hanya menjadi ledakan sesaat yang tak berkelanjutan untuk menggerakkan perubahan.

Meski demikian, saya cukup memaklumi alasan mengapa para pendukung kampanye lebih condong menggunakan foto AI. Itu adalah alternatif untuk merepresentasikan penderitaan warga secara visual. Ditambah persoalan repotnya mengakses zona konflik.

Visi Aktivisme di Era Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi AI dan visualisasi seperti Virtual Reality (VR) di masa mendatang membuka peluang tapi juga risiko baru bagi aktivisme. Di satu sisi, kemampuan mereproduksi realitas secara realistis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan edukasi dan membangun empati terhadap isu-isu kemanusiaan.

Namun di sisi lain, jika tidak diimbangi kejujuran dan transparansi, teknologi tersebut berpotensi disalahgunakan untuk menyebarkan persepsi palsu yang justru kontraproduktif. Kredibilitas aktivisme bisa terkikis jika terlalu mengedepankan sensasi dengan manipulasi realitas.

Pada akhirnya, bagaimana aktivisme menavigasi lanskap media baru tidak cukup dengan mengeksploitasi sensasionalisme dan mengejar viralitas semata. Diperlukan strategi konten yang mengombinasikan sensasi untuk membuka jalan diikuti penyampaian substansi dengan transparansi dan validasi data. Aktivis perlu memastikan bahwa informasi yang disebarkan telah diverifikasi dan dipresentasikan dengan konteks yang tepat.

Hanya dengan prinsip integritas dan kredibilitas yang kokoh, aktivisme mampu melampaui kepanikan sesaat menuju membangun kesadaran mendalam untuk menggerakkan perubahan nyata. Kasus “All Eyes on Rafah” kiranya menjadi pelajaran berharga bahwa di tengah gempuran konten media sosial, publik semakin meningkatkan sensitivitas mereka terhadap disinformasi.

Itu artinya, meskipun sensasi dapat membuka mata dunia terhadap isu-isu penting, keberlanjutan dan dampak nyata dari gerakan tersebut sangat bergantung pada kepercayaan publik.

Oleh karena itu, masa depan aktivisme harus berlandaskan pada transparansi, validasi data, dan strategi komunikasi yang bertanggung jawab. Dengan begitu, aktivisme dapat terus menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif di masyarakat. [T]

Paradoks di Tanah Suci: Ketika Keyakinan Dianiaya
Mutu Kuliah Mahal, Siapa Peduli?
Menyatukan Pajak Turis Dunia: Menggagas Standar Baru bagi Pariwisata Global
Tags: media sosialTimur Tengah
Previous Post

Nilai Pancasila dan Karakter Bangsa

Next Post

“Cipta Relief Raga Jiwani Manusia Gilimanuk” karya Ulin Yusron: Tafsir Kehidupan Abad Prasejarah

Elpeni Fitrah

Elpeni Fitrah

Ketua Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional dan Peneliti Utama Pusat Riset Kebijakan Strategis Asia Tenggara, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
“Cipta Relief Raga Jiwani Manusia Gilimanuk” karya Ulin Yusron: Tafsir Kehidupan Abad Prasejarah

"Cipta Relief Raga Jiwani Manusia Gilimanuk" karya Ulin Yusron: Tafsir Kehidupan Abad Prasejarah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co