31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bulan Merdeka Belajar di Tengah Tragedi Pendidikan

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
May 12, 2024
inOpini
Bulan Merdeka Belajar di Tengah Tragedi Pendidikan 

TIGA Mei 2024 dalam suasana Hari Pendidikan Nasional, dunia pendidikan Indonesia berduka cita. Seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Putu Satria Ananta Rustika (19) mahasiswa Tingkat I asal Klungkung meninggal dunia. Berdasar berita di media Putu Satria diduga jadi korban kekerasan dari seniornya, Tegar Rafi Sanjaya. Menurut catatan media, kekerasan di STIP sudah berlangsung sejak 2008 dengan korban Agung Bastian Gultom, pada 2014 dengan korban Dimas Dikita Handoko, dan pada 2017 dengan korban Amirullah Adityas Putra.

Dari informasi media, Putu Satria Ananta Rustika adalah taruna berprestasi yang dikabarkan lolos seleksi beasiswa ke Cina sebagai mayoret. Jika informasi itu benar, ada dugaan persaingan yang tidak sehat antara senior dan yunior. Senior tidak terima yuniornya berprestasi dan merasa kalah saing. Kecemburuan yang membabi buta telah membutakan mata hati para senior. Hal yang amat bertentangan dengan hakikat pendidikan, yang menekankan kesadaran diri dan ketulusan perhatian dengan cinta kasih. Berulangnya kasus kekerasan di kampus kedinasan berasrama itu dalam 10 tahun terakhir, menandakan kampus tidak aman dan tidak nyaman, bertentangan dengan semangat Merdeka Kampus yang menyenangkan dan menenangkan.

STIP Jakarta berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan dengan kampus berasrama. Dalam banyak kasus, kekerasan lebih sering terjadi di sekolah berasrama padahal mereka diawasi oleh pamong belajar selama 24 jam. Ada apa dengan sekolah berasrama?

Pertama, kasus kekerasan yang terjadi STIP ini makin meyakinkan pendapat bahwa kekerasan di lingkungan mana pun tak terkecuali di dunia pendidikan dilakukan oleh orang dekat. Mereka yang seharusnya mengampu, mengasuh, mengamong, dan melindungi malah menghabisi. Hal demikian justru terjadi di sekolah berasrama yang secara institusional berada di dalam pantauan selama 24 jam. Penyelenggara sekolah berasrama perlu merefleksikan diri sebagaimana disyaratkan dalam Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan oleh sekolah reguler setiap akhir kegiatan.

Kedua,perlu dipastikan pola asuh pamong yang humanis berbasis teknologi (teknohumanis) memperhatikan karakteristik peserta didik yang unik dan hebat. Disiplin perlu ditegakkan dengan penyadaran dari dalam, bukan dengan gaya militer , “pukul dulu urusan belakang”. Jika di ujung urusannya penjara karena menghilangkan nyawa sesama anggota perguruan, penyesalanlah muaranya. Reputasi sekolah tercoreng, orang tua merasa gagal, ketakutan menghantui. Dunia pendidikan dalam kegelapan. Padahal, hakikat sekolah adalah menerangi kegelapan. Kata Kartini, “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Ketiga, tata tertib dan struktur organisasi di sekolah perlu dibedah tuntas melibatkan stakeholder terkait (pejabat kampus dengan dosen,orang tua, tokoh pendidikan, dan para taruna) yang diasuh. Struktur organisasi yang membangun relasi kuasa taruna senior-yunior ditiadakan, karena mereka berstatus sama : sama-sama peserta didik. Jangan sampai ada kecemburuan sosial bila prestasi yunior melampaui seniornya karena kehebatan itu beragam adanya. Itulah sebabnya pembelajaran berdiferensiasi diperlukan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyesalkan kejadian itu, bahkan menonaktifkan Direktur STIP Ahmad Wahid dan beberapa pejabat di kampus tersebut. Selanjutnya tidak akan menerima calon taruna tahun 2024 untuk memutus mata rantai senior-yunior yang merugikan. Selain itu, asrama hanya diperuntukkan bagi taruna tingkat I sedangkan taruna senior mengontrak di seputar kampus dan berbaur dengan masyarakat. Hal itu disampaikan saat melayat ke rumah duka bertemu orang tua Putu Satria Ananta Rustika di Klungkung. Rasa empati pun ditunjukkan Budi Karya Sumadi seraya berjanji akan memberikan beasiswa kepada adik korban. Janji ini harus ada yang mengawal untuk memastikan keterlaksanaannya.

Janji Menteri Perhubungan itu dapat menghibur sesaat untuk mengobati luka batin keluarga korban. Dalam jangka panjang, sekolah kedinasan tampaknya perlu diintegrasikan ke Perguruan Tinggi pada umumnya (Universitas) dengan membuka sekolah vokasi sehingga penerimaan mahasiswanya pun melalui jalur sebagai mana mahasiswa pada umumnya. Selain tidak diskriminatif, pembiayaannya pun lebih hemat, inklusif, dan demokratis. Rekrutmen juga dapat melalui jalur prestasi sesuai dengan kekhususan yang dikembangkan. Saat ini ada likuran sekolah kedinasan yang tampak gagah dan ekskusif dengan pembiayaan pendidikan melalui APBN dan berada di luar Kemendikbud Ristek. Jangan-jangan 20% APBN untuk pendidikan tersedot lebih banyak ke sekolah kedinasan daripada Universitas Negeri Reguler yang biaya UKT-nya kian melambung.

Rumitnya dunia pendidikan Indonesia tidak berada dalam satu kementerian memerlukan sinkronisasi dan koordinasi dengan tetap berpegang teguh pada tujuan fundamentalnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas tidak melaksanakan pendidikan dengan membangun ketakutan dan trauma berkepanjangan. Janji kemerdekaan harus dilunasi dengan pendidikan yang humanis, bijaksana dan berdaya saing. ‘’Menang tanpa ngasorake’’, kata bijak Jawa. Peran terpenting pendidikan adalah menumbuhkan kesadaran di tengah perbedaan untuk saling menguatkan dalam mencapai puncak segitiga emas. Puncak itu tidak dapat dicapai dengan santai tetapi harus diperjuangkan dengan berakhlak mulia sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Kekerasan yang menewaskan taruna beberapa kali di STIP Jakarta pada bulan Merdeka Belajar menunjukkan dirampasnya kemerdekaan para taruna muda yang berjuang untuk keluar dari kegelapan. Kekerasan ini melengkapi tragedi pendidikan yang sudah lama berlangsung dengan berbagai varian yang disebut tiga dosa pendidikan. Bahkan kata Mochtar Buchari kini telah terjadi arogansi intelektual di lingkungan pendidikan. Bersamaan dengan itu, kepalsuan demi kepalsuan dipertontonkan : plagiarisme dan wisuda abal-abal dengan ijazah palsu. Tiba-tiba saya, teringat “Sajak Palsu” karya Agus R. Sarjono.

Mendung gelap dunia pendidikan mudah-mudahan tidak menimbulkan fobia sekolah bagi anak muda meraih cita-cita dan harapan. Renungan di Bulan Merdeka Belajar di tengah tragedi pendidikan. [T]

BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT

Guru Penggerak Sebagai “Balian Ketakson”
Kurikulum Merdeka Berkiblat ke Taman Siswa
Kurikulum Dengan Pendekatan “Desa, Kala, Patra”
Tags: kekerasankekerasan dalam pendidikanPendidikan
Previous Post

Menanti Kamu di Kartika Masa | Prosa Meisa Wulandari

Next Post

Dua Jam Bersama Luh Menek

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Dua Jam Bersama Luh Menek

Dua Jam Bersama Luh Menek

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co