MANUSIA Lahir tak semerta-merta terlepas dari batin dan begitu juga sebaliknya. Keduanya adalah elemen diri manusia yang saling memengaruhi dan berusaha menguasai satu sama lain.
Namun, dari pergulatan itu tidak hanya ada satu pemenang atau pecundang. Hal itu sematamata untuk menemukan keseimbangan dan harmoni di antara keduanya.
Ide tersebut melatarbelakangi penciptaan karya seni pertunjukan bertajuk “Puthut Gelut: Si Lahir vs Si Batin”.
“Puthut Gelut” yang dipilih sebagai judul terinspirasi dari teknik bermain alat musik Gendher. Dalam teknik “Puthut Gelut” kedua tangan penabuh memukul Gendher secara berdekatan dengan melodi yang berbeda namun menciptakan sebuah harmoni.
Teknik tersebut lalu diterjemahkan dalam seni pertunjukkan melalui dua seniman pertunjukkan dari dispilin yang berbeda.
Adalah pantomimer, Andi SW dan koreografer, Darsono Djarot sebagai aktor utama depan panggung dan didukung oleh skenografer, Sugeng ‘Yeah’ dari belakang panggung. Pementasan ini mengangkat kisah dua tokoh, Si Lahir dan Si Batin.
Kedua tokoh tersebut merepresentasikan kondisi lahir dan batin manusia yang saling berebut dalam alam pikiran. Harmoni yang tercipta dari pergulatan itu menjadi penentu untuk mengambil keputusan.
“Puthut Gelut: Si Lahir vs Si Batin” dipentaskan pada hari Selasa dan Rabu tanggal 27 dan 28 Februari 2024 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Surakarta pukul 20.00 WIB. Pementasan ini didukung oleh Taman Budaya Jawa Tengah, Yeah Foundation, Studio Taksu, SOC Lighting Kleb, dan Kerja Keras. [T][Rls]