MEGAWATI Soekarnoputri, adalah figur yang menjelma sebagai wanita hebat dalam sejarah Indonesia. Dikenal sebagai Presiden kelima Indonesia, dan perjalanan karirnya menandai kontribusi luar biasa seorang wanita dalam dunia politik yang seringkali didominasi oleh laki- laki.
Lahir pada 23 Januari 1947, Megawati memiliki latar belakang keluarga yang kaya akan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Putri dari Soekarno, Presiden pertama Indonesia, Megawati tumbuh dalam bayang-bayang revolusi dan ketahanan nasional. Dedikasinya untuk meneruskan perjuangan ayahnya menjadi salah satu pendorong utama kesuksesannya.
Megawati memulai kiprahnya di dunia politik pada awal 1980-an dan secara bertahap menanjak melalui berbagai posisi dalam partai politik. Namun, puncak karirnya adalah ketika ia terpilih sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2001, menjadi wanita pertama yang menduduki posisi tertinggi di negara ini. Kepemimpinannya di tengah dinamika politik dan ekonomi membuatnya diakui sebagai pemimpin yang tegas dan berkomitmen pada kepentingan rakyat.
Sebagai presiden, Megawati fokus pada peningkatan stabilitas ekonomi, penanggulangan kemiskinan, dan pemberdayaan perempuan. Keberhasilannya dalam menangani krisis ekonomi pada masa pemerintahannya mencerminkan kebijakan yang cermat dan keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan.
Dalam sejarahnya, Megawati juga dikenal sebagai perawat setia konsep “Bhinneka Tunggal Ika” yang menekankan pentingnya keragaman dalam kesatuan. Ide ini mencerminkan nilai-nilai inklusivitas dan persatuan, mewakili semangat Indonesia yang beraneka ragam.
Meskipun masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada tahun 2004, peran Megawati dalam memimpin dan membentuk arah politik Indonesia tetap memberikan dampak positif. Sebagai wanita hebat, Megawati Soekarnoputri menginspirasi generasi penerusnya untuk bermimpi lebih besar dan memperjuangkan hak-hak mereka dalam panggung politik.
Sikap kenegarawanan dari seorang Ibu Mega patut dicontoh oleh semua anak bangsa, khususnya para pemimpin pemangku kebijakan. Saat 2014, Beliau merekomendasikan Joko Widodo untuk menjadi presiden, bukan merekomendasi diri Ibu Mega sendiri untuk menjadi capres saat itu. Begitu juga saat ini dalam Pemilu 2024, Ibu Mega dengan sikap kenegarawanannya memberikan rekomendasi kepada Ganjar Pranowo bukan pada anaknya yaitu Puan Maharani.
Beberapa kali Ibu Mega memberi arahan kepada kader PDI Perjuangan saya simak, saya selaku kader anak ideologi Beliau merasa tidak saja nilai-nilai nasionalisme yang diajarkan tapi juga nilai spiritualisme yang saya dapatkan dari arahan atau pidato Beliau.
Dalam memberi arahan kepada kader-kadernya atau anak-anaknya, selalu menekankan pentingnya untuk selalu turun ke rakyat, dekat dengan rakyat dan selalu peduli dengan rakyat. Bagi saya ini memiliki nilai spirit yang sangat luar biasa, ada pernyataan dengan bahasa latin vox populi vox dei yang berarti suara rakyat suara Tuhan. Dan kita selaku kader senantiasa diingatkan untuk selalu ingat rakyat, ingat rakyat, ingat rakyat yang bagi saya memaknai agar selalu anaknya para kader ingat dengan Tuhan.
Spirit inilah yang mengajarkan kita bahwa tuan kita adalah rakyat, dan sejatinya kita lahir sebagai manusia adalah pelayan, yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melayani Tuhan, Tuhan dalam arti sempit ya rakyat itu.
Kecintaan Ibu Mega terhadap tanaman, ini mengajarkan kita senantiasa kita harus menyatu, menyayangi dan hamonis terhadap alam yang sudah memberi segalanya untuk kehidupan kita. Nilai nilai seperti ini yang ada pada ajaran agama Hindu yaitu Tri Hita Karana, tiga penyebab kebahagiaan yaitu Tuhan, Manusia dan lingkungan atau alam semesta.
Melalui kepemimpinan seorang Ibu Mega, PDI Perjuangan telah diajarkan dan ditanamkan nilai-nilai nasionalisme, tapi juga diajarkan dan ditanamkan nilai-nilai spiritualisme, sehingga tdak berlebihan kalau saya berpendapat bahwa PDI Perjuangan menjadi partai nasionalis yang religius.
Memang seorang ibu kadang-kadang marah, keras dan sebagainya, tapi keyakinan saya justru karena sayang seorang ibu akan berbuat seperti itu kepada anaknya. Teringat dengan ibu yang melahirkan saya, seorang ibu yang hanya tamat SLTP, tidak bekerja, tapi dalam mendidik anak- anaknya sangat keras, penuh kedisiplinan dan dengan didikan yang keras dan disiplin itulah menjadikan saya seperti ini, keras dan disiplin itulah bentuk kasih sayang dari seorang ibu.
Agama apapun memiliki pandangan yang sama terhadap nilai ibu (perempuan) bahwasannya nilai seorang Ibu (perempuan) jika dihormati, dimuliakan, dicintai, dijaga dan dibahagiakan maka di tempat itu kebahagiaan, kemakmuran, kedamaian dan rejeki akan datang tanpa henti.
Dan di dalam organisasi politik, saya sangat bangga karena hanya PDIP partai yang mempercayai kepemimpinan dan menghormati perempuan. Mungkin inilah rahasia kunci mengapa PDIP mampu memenangkan berkali-kali pemilu sejak reformasi. Malah mampu menumbangkan rezim otoriter Orde Baru. Dan dari rahim PDIP telah banyak melahirkan pemimpin serta kader yang tegak lurus terhadap 4 pilar kebangsaan.
Sebagai rasa hormat dan bhakti saya sebagai anak ideologi Ibu Mega ijinkan saya mengucapkan selamat hari ulang tahun Ibu Megawati Sukarno Putri yang ke 77, hanya ucapan selamat yang disertai dengan doa semoga Ibu senantiasa diberi kesehatan, panjang umur dan bahagia selalu, tetaplah menjadi Ibu Bangsa, Ibu untuk kita semua rakyat Indonesia. [T]
BACA artikel lain dari penulisDOKTER CAPUTatauDR. DR. KETUT PUTRA SEDANA, SP.OG