31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pantai, Tempat Hidup, dan Warung Pak Udin

Hilda AuliabyHilda Aulia
November 12, 2023
inEsai
Pantai, Tempat Hidup, dan Warung Pak Udin

Ilustrasi diolah oleh tatkala.co

SEBAGAI ANAK yang bertempat tinggal di pinggir pantai, tentu saya sudah akrab dengan pantai dan seisinya, juga kebiasaan masyarakatnya. Saya akrab dengan perahu, pasang surut air laut, dan hilir mudik para nelayan. Saya juga mengerti kapan waktu yang pas untuk menangkap ikan, dan kapan musim ikan melimpah.

Karena memang dilahirkan di sebuah rumah yang barangkali hanya sekedipan mata dari pantai—ya rumah saya bisa dibilang mepet pantai—maka apa yang saya sampaikan di atas benar-benar saya alami sejak kecil.

Maka, pantai bagi saya bukan hanya sebagai tempat rekreasi—atau meminjam istilah sekarang, healing—tapi, pantai saya ibaratkan sebuah taman di tengah-tengah pusat kota, di mana saya bisa menghabiskan waktu di sana, dari bermain pasir, berlarian mengejar ombak, tiduran di pasir pantai dan tentu sebagai tempat merenung juga.

Selama sembilan belas tahun ini, pantai adalah saksi perjalanan kehidupan keluarga saya. Sebab, orang tua saya, selain memilih rumah di pinggir pantai, kami juga hidup dan mencari rejeki dari hasil lautnya. Ya, orang tua saya adalah nelayan. Saya hidup dari orang tua yang setiap paginya harus mendorong sampan dan menunggu di sore hari sembari berharap bapak pulang dengan ikan yang banyak di atas perahunya.

Kehidupan seorang anak pesisir, sejauh yang saya alami, sangatlah unik. Karena, tidak ada seorang pun yang saya temui—mereka yang rumahnya tidak di pinggir pantai, tentunya—mengatakan bahwa dirinya tidak suka dengan pantai. Bahkan, mereka sampai berkeinginan suatu saat bisa memiliki rumah di dekat pantai.

“Kamu enak, ya, rumahnya dekat pantai” atau “Wah, seru dong rumah di pinggir pantai, bisa nyunset setiap sore”. Barangkali, kalimat tersebut sudah sering saya dengar dari mulut teman-teman saya. Tapi saya juga yakin, mereka tidak tahu kalau rumah di pinggir pantai ada tidak enaknya juga.

Selain rumah di pinggir pantai dapat menimbulkan rasa iri teman-teman saya, tentu mereka juga merasa iri dengan kebiasaan masyarakat pesisirnya. Sebab, jika saat musim ikan, mereka sering bilang “Enak banget kamu makan ikan setiap hari”. Ya, sekali lagi saya berpikir bahwa mereka tidak tahu kalau keseringan makan ikan juga tetap ada rasa bosannya.

Ini yang barangkali tidak semua orang tahu tentang kehidupan masyarakat di pesisir pantai. Begini, di tempat saya tinggal, hampir setiap pagi orang-orang yang rumahnya jauh dari pantai, mereka selalu datang dengan membawa kantung plastik atau wadah lainnya untuk berburu ikan gratis hasil tangkapan para nelayan.

Ya, gratis. Ikan yang mereka cari adalah ikan yang telah disortir oleh nelayan setempat, dan merupakan ikan yang bukan ikan target yang nelayan cari. Memang hal tersebut sangatlah wajar bagi kami, kalau ikan yang tidak masuk kategori ikan jual, maka ikan-ikan itu akan dibagi-bagikan kepada siapa pun yang datang.

Bagi kami, masyarakat pesisir pantai di Desa Celukanbawang, sudah akrab dengan hal-hal semacam itu. Hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat pesisir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, itu. Mereka menyebut kegiatan tersebut dengan istilah blantik. Sebab, kalau tidak ada yang mengambilnya, maka ikan-ikan itu akan dibiarkan membusuk begitu saja di pinggir pantai.

Selain mencari ikan sebagai mata pencaharian bagi keluarga saya, kami juga memiliki usaha kecil-kecilan di rumah. Kami memiliki warung kecil yang namanya diambil dari nama Bapak. Warung Pak Udin, namanya. Membuat warung di pinggir pantai bukan tanpa alasan, karena Bapak memiliki prinsip “kita harus bisa memanfaatkan momen, di mana hal itu dapat membantu orang lain, dan memberikan rezeki untuk keluarga kita”.

Warung Pak Udin tak seperti warung-warung pada umumnya. Kami hanya buka ketika hasil tangkapan ikan sedang melimpah, atau saat musim ikan saja. Sebab, kami memiliki sebuah balai yang memiliki kamar, yang biasanya digunakan para nelayan beristirahat—bahkan menginap ketika musim ikan. Maka, ketika musim ikan dan banyak nelayan menginap di balai kami, maka hasil penjualan Warung Pak Udin pun meningkat

Kebetulan tempat penampungan ikan atau Balai Nelayan terletak tepat di depan rumah saya. Oleh karena itu, ketika musim ikan melimpah, Warung Pak Udin biasanya hanya membutuhkan waktu satu hari saja untuk menghabiskan seluruh dagangannya. Sebab, yang datang ke Balai Nelayan bukan hanya masyarakat sekitar saja, melainkan dari berbagai daerah seperti para nelayan dari Jembrana.

Tampaknya realitas warung pelabuhan memang seperti itu, selalu ramai pada saat musim ikan saja. Meskipun hanya dengan menu kopi hitam dan mi rebus plus telur, sudah cukup menghangatkan badan nelayan yang basah sepulang menangkap ikan di tengah laut.

Warung Pak Udin, meskipun tidak buka seperti warung-warung pada umumnya, ketika musim ikan, bisa buka sampai 24 jam, setiap harinya. Ya, itu karena banyak nelayan yang menginap di balai kami dan biasanya mereka memesan makanan di tengah malam sesaat sebelum mereka berangkat mencari ikan. Dan itu merupakan keberkahan tersendiri bagi Warung Pak Udin.

Biasanya, untuk mengisi waktu luang sebelum berangkat memancing, mereka bisa bermain kartu atau karaoke di Warung Pak Udin. Ya, bapak memang suka menyanyi. Oleh sebab itu biasanya mereka bernyanyi-nyanyi sembari menunggu giliran untuk berangkat berlayar menangkap ikan. Baik memancing atau menjaring ikan.

Keberadaan Warung Pak Udin sangat dimanfaatkan betul oleh nelayan yang berkumpul di Balai Nelayan. Selain warung kami menyediakan berbagai makanan yang bisa untuk mengganjal perut, adanya balai di warung kami juga merupakan sebuah keuntungan bagi para nelayan. Sebab, mereka tak perlu pulang-pergi ke rumah mereka yang notabennya lumayan jauh jaraknya dari Balai Nelayan.

Sejak adanya warung itu, bagi saya sangat memberikan keberkahan di keluarga kami. Sebab, menurut saya, sebuah kebahagiaan itu terletak pada senyuman orang tua. Dan senyuman itu menjadi senyum bahagia ketika dagangan mereka laku dan habis.[T]

Ketika Anak Nelayan Keracunan Ikan
Huda: Alasan Memancing dan Nasib Sialnya
Gitar Butanza dan Kenangan di Baliknya
Tags: esaiGerokgaknelayan
Previous Post

Sastra Nitya Rupa: Usaha Mempopulerkan Kembali Sastra Jawa Kuna

Next Post

Jero Dalang Wijana, Dalang Genjek dan Seniman Serba Bisa dari Padang Bulia

Hilda Aulia

Hilda Aulia

Mahasiswi Universitas Pendidikan Ganesha jurusan Pendidikan Sejarah. Berasal dari Celukan Bawang, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Next Post
Jero Dalang Wijana, Dalang Genjek dan Seniman Serba Bisa dari Padang Bulia

Jero Dalang Wijana, Dalang Genjek dan Seniman Serba Bisa dari Padang Bulia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co