PERISTIWA SINGKAT UNTUK INGATAN PANJANG
/i/
Kita membakar diri kita sendiri.
Merah dan meyala. Seperti lampu persimpangan.
Sayangnya bukan untuk berhenti. Kita sama-sama
Tidak bisa kembali.
Kita merusak raga kita di tepi jalan.
Dengan sisa padestrian dan beberapa tenda
Kaki lima. Kita tancapkan sisa-sisa peristiwa
Pada lambung atau ulu hati kita.
/ii/
Hitam aspal belum juga mengering. Namun nama
Kita tergambar di atasnya. Raga kita terlukis
Dengan serpihan kapur atau saksi
Mata. Siapa yang tega
/iii/
Jalan raya merupakan tempat berdosa.
Juga untuk berdoa. Namun tak pernah mencoba
Bunuh diri.
2023
SETELAH HURUF U
Hari ini, ibu mengajariku bagaimana cara
Membuat puisi dengan baik dan benar.
Pertama-tama, ibu menyuruhku
Membentuk garis lurus dan setengah
Lingkaran di atasnya. Kata ibu,
Itu adalah teknik awal membuat puisi:
“tapi ini huruf ‘p’ , bu.”
Ibu hanya menghela nafas panjang
Sepanjang garis lurus yang telah
Kubentuk di telapak tanganku.
Lalu ibu menyuruhku untuk jalan
Ke depan lalu berputar kembali.
Kata ibu, tujuan
Tidak harus selalu berada di depan:
Kuturuti perkataan ibu sebelum
Tiba-tiba ia menghilang. Ibu tak lagi
Mengajariku cara membuat puisi
Kulanjutkan puisiku tanpa ibu, tanpa isi.
2023
KAMERA MASA KECIL
1. Img_1043.jpg
Anak-anak menggambar
Sesuatu di kertas mereka:
Pelangi hitam dan matahari
Di ujung kepala.
Awan warna-warni
Sepanjang lengan serta doa
Anak-anak menggambar
Sesuatu di kertas: aku.
2. Img¬_1228.jpg
Sebelum menjadi kacau,
Sempat kujaga agar ia tidak pecah.
Kudekap dan menjadi
Semakin dekat dengan kepala.
Meski kita tahu, ia akan
Pecah dan tak terbaca.
2023
GAMBAR YANG BERBICARA
1. Img_7155.jpg
Seekor burung di atas kabel
Komunikasi yang tak pernah
Mendekatkankan kita.
2. Img_142330.jpg
Keran kamar mandi itu
Terbalut kain hitam mengeluarkan
Cairan. Tetes demi tetes.
Saling mengisi kekosongan
Bersama sesuatu di balik
Kelopak kita.
2023
TAK SENGAJA TEREKAM
1. Img_041201.jpg
Seperangkat alat masak
Tergelatak di atas tungku
Dan api telah berpindah
Menuju tidak pada tempatnya.
2. Img_1749.jpg
Sepasang ayunan kosong
Bergerak perlahan.
Memanggil masa kecil kita
Untuk kembali dipangkuannya.
3. Img_0734.jpg
Dedaunan hijau gugur
Berserakan di atas tanah.
Tanpa angin yang menerpa
Tiada tangan yang menempa.
2023
KAMERA MASA KECIL 2
Img_1026.jpg
Anak-anak belajar
Mewarnai masa depan.
Kertas gambar kosong
Penuh coretan dan goresan
Hitam dan abu-abu
Tapi sejenak hampir terang.
Img_3139.jpg
Anak-anak menempel senyum
Pada bayangan lantai tak basah
Dan menjadi kita di masa lalu.
2023
24 JAM UNTUK KEPALA
Kepalaku telah dipenuhi
Susunan waktu. Hingga
Suatu esok, aku pergi
Ke sebuah toko jam dan
Membeli sebuah jam
Untuk diriku sendiri.
Namun, beberapa orang
Menempelkan mulutnya
Pada telingaku.
Mengatakan aku gila.
Aku hanya ingin sebuah
Jam untuk diriku sendiri,
Dan beberapa orang punya
Dua puluh empat yang lain.
2023
WAKTU PINTU DEPAN
Ini sudah hampir satu pekan. Masih belum keluar.
Silakan masuk saja. Aku meminjam di pekarangan.
Masih belum datang? Lampunya menyala
Setiap pukul tiga.
Tempati saja yang ada jendelanya
Sudah terbuka. Masih dalam untuknya waktu
Berduka ada baju di vas bunga. Itu tanda tanda amarah.
Kunci sudah ditelan seseorang. Aku meniru gaya
Berpakaian suku pedalaman. Tidak ada jalan.
Kita sedang mencari apa? Pintu depan. Kita masih
Punya pintu belakang. Namun tidak dengan
Jalan keluar.
2023
MUSIM SELAMAT TINGGAL
Kita beri nama selamat tinggal:
Persimpangan kemarau dan air mata
Jalan panjang dua cuaca
Tanpa tanda
Pergi atau berhenti
Sama-sama tak sama lagi.
2023
LUPA JALAN
Aku harap. Aku terlupa jalan
Pulang menuju beranda dan
Kata-kata menjadi pintu
Dimana kunci telah membawa
Tubuhmu. Lebih sering
Menantang masa lalu
Di punggungmu.
2023