12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Komunikasi dan Nasionalisme dalam Bingkai Sumpah Pemuda

ChusmerubyChusmeru
October 28, 2023
inEsai
Memaknai Perbedaan Komunikasi Antarbudaya: Bukan Sekadar Wacana

TIDAK ADA kehebohan dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Tanah Air. Kehebohan itu sudah tumpah ruah saat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap bulan Agustus tiba. Tidak ada lomba balap karung, panjat pinang, lomba makan kerupuk, dan hiburan musik pada Hari Sumpah Pemuda. Semua sudah terjadi pada peringatan Proklamasi selama sebulan suntuk.

Kegembiraan bangsa ini memang klimaks di bulan Agustus. Seolah nasionalisme anak bangsa berada saat perayaan kemerdekaan itu. Padahal Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 tak akan pernah terjadi jika ikrar Sumpah Pemuda tak digaungkan para pejuang bangsa tanggal 28 Oktober 1928.

Sejatinya Sumpah Pemuda juga menggambarkan heroisme, patriotisme, dan nasionalisme anak bangsa. Sumpah Pemuda membawa pesan komunikasi tentang nasionalisme jauh sebelum Indonesia diproklamasikan. Ada pesan politik dan sosial budaya yang ingin disampaikan para pendahulu bangsa kepada generasi penerus.

Pesan politik Sumpah Pemuda berisi pengakuan bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Pesan ini patut dipertahankan oleh seluruh rakyat Indonesia sampai titik darah penghabisan. Tak satu pun dapat merebut Tanah Air.

Pesan sosial dari ikrar Sumpah Pemuda mengaku berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia. Hal ini mengisyarakatkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tercerai-berai.

Sedangkan pesan budaya yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah kebulatan tekad untuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Makna pesan komunikasi ini adalah agar seluruh rakyat Indonesia saling memahami di tengah keragaman bahasa daerah.

Nasionalisme

Nasionalisme dimaknai oleh para pendiri bangsa kala itu dengan ikrar Sumpah Pemuda. Nasionalisme adalah mempertemukan segala perbedaan. Nasionalisme adalah kompromi kebangsaan untuk bersatu. Tanpa nasionalisme, republik yang bernama Indonesia ini tak akan pernah berdiri.

Seiring perjalanan bangsa, nasionalisme mendapat banyak tantangan. Beragam kepentingan politik dan ekonomi menjadikan nasionalisme menjadi barang mahal di Tanah Air. Nasionalisme dianggap sebagai bagian dari nostalgia masa lalu.

Sesungguhnya nasionalisme itu sangat sederhana, yaitu semangat kebangsaan. Kesetiaan tertinggi atas individu diletakkan untuk kepentingan bangsa. Mencintai segala produk dalam negeri ketimbang buatan negara lain adalah contoh sederhana nasionalisme.

Bahkan nasionalisme dalam konteks keindonesiaan bisa lebih sederhana. Berjuang untuk pelestarian lingkungan, belanja di pasar tradisional, membayar upah buruh yang layak, mengabdikan diri untuk pendidikan di pedalaman adalah bentuk nasionalisme.

YB Romo Mangunwijaya (1996) lebih tegas menyebut nasionalisme sebagai keinginan untuk terlibat dalam pembebasan orang-orang kecil di Indonesia dari eksplorasi kaum kaya-kuasa dalam segala bentuk oleh siapa pun. Jadi nasionalisme adalah khas sekali. Wataknya adalah watak pemerdekaan, pembebasan, pertolongan, dan pengangkatan kaum kecil dan miskin.

Alangkah indahnya bumi Indonesia bila seluruh anak bangsa saling berkomunikasi untuk kerja-kerja nasionalisme. Pemanfaatan media sosial bukan hanya berisi konten flexing harta, kekayaan, dan pelesiran; tetapi juga berisi kerja-kerja kemanusiaan dan pembebasan untuk rakyat kecil.

Pluralitas

Salah satu warisan yang ditinggalkan para pendiri republik Indonesia adalah pluralitas negeri ini. Pluralitas itu ada dalam ranah budaya dan politik. Bahasa dan etnis begitu majemuk. Indonesia sangat kaya akan seni, tradisi, dan kepercayaan.

Kesenian daerah, misalnya; terbukti mampu mengakomodasi pluralitas dan menjaga nasionalisme. Kesenian daerah dapat menjadi media adaptasi, akulturasi, dan negosiasi budaya untuk meminimalisasi konflik. Salah satu contoh adalah kesenian Calengsai yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kesenian Calengsai adalah akulturasi antara kesenian Calung dan Lengger dari Jawa, dan Barongsai dari China.

Berdasarkan hasil penelitian, kesenian Calengsai dapat menjadi media komunikasi antarbudaya dan juga media negosiasi antaretnis (Kusumo, Samuel Jati Jiwo, 2009). Para pemain Calengsai terdiri dari atnis Jawa dan Tionghoa yang ada di Kabupaten Banyumas. Kesenian daerah ini telah mampu mengikat jiwa nasionalisme di tengah pluralitas. Terbukti, konflik antaretnis di Kabupaten Banyumas tidak pernah terjadi hingga saat ini.

Pluaritas politik ditandai dengan jumlah partai politik di Indonesia yang banyak. Berdasar data dari Komisi Pemilihan Umum, untuk Pemilu tahun 2024 nanti diikuti oleh 24 partai politik. Konsekuensinya tentu saja akan menghasilkan anggota parlemen yang terdiri dari beragam partai politik.

Kabinet di pemerintahan nanti juga dipastikan akan terdiri dari menteri-menteri hasil koaliasi. Tidak dapat dipungkiri, koalisi di kabinet adalah representasi pluralitas politik. Namun sesungguhnya, koalisi adalah upaya untuk meminimalisasi konflik, bukan sekadar berbagi kursi menteri.

Bagaimana merawat pluralitas adalah pertanyaan berikut ketika bangsa yang beragam ini tetap ingin menjadi satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Toleransi di tengah kemajemukan menjadi kata kunci.

Toleransi adalah menghormati kebebasan sesama, demikian kata Eberhard Puntsch (1996). Toleransi berarti mengakui hak menentukan sendiri dan hak turut menentukan yang dimiliki oleh orang lain. Secara filosofis, toleransi bukan hanya dinyatakan dengan menghargai dan menerima pendapat serta tingkah laku yang berbeda. Lebih jauh lagi, toleransi dibuktikan melalui sikap dan cara ketika berhadapan dengan pandangan dan tindakan yang tidak dapat ditoleransi.

Nasionalisme yang dibangun di atas pluralitas jelas membutuhkan toleransi. Sedangkan pluralitas sendiri memiliki potensi terjadinya konflik yang menganggu semangat nasionalisme. Perlu dicatat, seperti dituturkan Eberhard Puntsch; orang yang memiliki toleransi akan menyesali terjadinya konflik, sedangkan orang yang tidak toleran akan mencari dan menikmati konflik. [T]

  • BACA artikel lain dari penulisCHUSMERU
Empati dalam Komunikasi Lintas Budaya
Mendengarkan dalam Komunikasi
Komunikasi dan Kekuasaan yang Tak Pernah Senyum
Pesan Komunikasi itu Bernama Puisi
Tags: ilmu komunikasikomunikasiPolitik
Previous Post

Mengulik Stoisisme Bersama Henry Manampiring

Next Post

Puisi-puisi Gilang Sakti Ramadhan | Anggaran Perubahan Daerah

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Puisi-puisi Gilang Sakti Ramadhan | Anggaran Perubahan Daerah

Puisi-puisi Gilang Sakti Ramadhan | Anggaran Perubahan Daerah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co