SUASANA MALAM itu di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, terasa berbeda dari hari-hari biasanya. Jalan desa menuju Tunjung, tepatnya di kawasan depan Pura Dalem Dasar Desa Adat Tajun sampai depan TPST Desa Tajun, mendadak ramai. Orang-orang mengular dengan urusan dan kepentingan masing-masing.
Di sepanjang jalan tersebut dipenuhi warung-warung layaknya Pasar Senggol. Para pedagang menyediakan beraneka makanan dan minuman seperti nasi campur dengan lauk urutan asap dan sate babi bumbu plecing pedas manis khas Tajun.
Ada juga camilan seperti kacang rebus, jagung bakar, dan makanan tradisional seperti pisang goreng. Bagi pecinta makanan kekinian, tersedia sosis bakar, kentang goreng, dan jajanan ala Korea—yang belakangan menjamur di mana-mana.
Suasana malam di Desa Tajun / Foto: Dok. Panitia
Para pedagang sudah menyiapkan semua itu sejak siang hari, demi menyambut kedatangan masyarakat Desa Tajun dan sekitarnya. Mereka mulai membuka stand saat senja sampai malam menjelang. Pada waktu inilah, masyarakat terbebas dari rutinitas di kebun. Apalagi sejak Agustus lalu sampai sekarang masih berlangsung musim panen cengkeh di Desa Tajun.
Benar saja, setelah matahari terbenam, masyarakat Desa Tajun, dari anak-anak hingga orang tua, mulai berdatangan, ramai seperti laron di musim hujan. Aroma sedap asap sate, sosis bakar, dan aneka makanan dan minuman itu sungguh menggoda warga yang datang, termasuk saya.
Ada yang makan di tempat, tetapi tidak sedikit yang membungkus makanan dan minuman untuk dibawa menuju lapangan Giri Mukti yang lokasinya tidak jauh dari warung-warung tersebut.
Suasana sore saat pedagang mulai menyiapkan dagangannya / Foto: Dok. Sujana
Semakin malam suasana semakin ramai. Mereka yang datang tidak hanya masyarakat yang tinggal di Desa Tajun saja, tetapi juga masyarakat sekitarnya seperti dari Desa Tunjung dan Desa Depeha.
Keberadaan warung-warung bak pasar senggol dan kehadiran ratusan masyarakat itu dipicu oleh pembukaan kompetisi bola voli bertajuk “Tajun Cup IV”. Voli adalah olahraga yang sudah mendarah daging di keseharian masyarakat Desa Tajun. Kalau sudah ada pertandingan voli, sudah bisa dipastikan antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Kompetisi bola voli antardesa dan klub se-Kabupaten Buleleng, Gianyar, dan Karangasem itu resmi dibuka oleh Pj. Bupati Buleleng yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd., M.AP, Jumat (15/09/2023) malam.
Dalam sambutannya, Sekdis mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Buleleng sangat mengapresiasi penyelenggaraan Tajun Cup IV sebagai wujud nyata partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengembangan olahraga bola voli di Kabupaten Buleleng.
Sekdis, Ketua KONI, dan beberapa tokoh bersiap menerbangkan balon sebagai tanda Tajun Cup IV resmi dibuka / Foto: Dok. Sujana
Tajun Cup IV sangat diharapkan untuk mampu menggairahkan dan mengembangkan pembinaan para atlet bola voli Buleleng sehingga mampu berprestasi di kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
“Pemerintah Kabupaten Buleleng akan terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan keolahragaan seperti ini, yang melibatkan partisipasi generasi muda. Dengan lebih banyak kegiatan yang melibatkan generasi muda maka dapat meminimalisasi kegiatan generasi muda yang bersifat negatif, seperti minuman keras, narkoba, pornografi, dan balapan liar di jalan raya,” ujar Gde Surya Bharata.
Selain bertujuan untuk pembinaan generasi muda di bidang olahraga secara berkelanjutan, Perbekel Tajun, I Gede Agustawan, S.H., mengatakan bahwa Tajun Cup IV juga bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Para pedagang di warung-warung bak pasar senggol itulah yang diharapkan dapat merasakan dampak positif antusiasme masyarakat terhadap bola voli.
Acara pembukaan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja. Selesai acara, Ida Bagus Gde Surya Bharata dan Ketut Wiratmaja tampak asyik menikmati satu set pertandingan pembuka antara Himappta Tajun vs Kayu Sambuk Gobleg.
Mereka tampak asyik menonton didampingi oleh Perbekel Tajun, Bendesa Adat Tajun Made Sumarka, dan tokoh masyarakat Desa Tajun, mantan Perbekel dan Camat Kubutambahan Drs. Made Suyasa, M.Si.
Suasana lapangan Giri Mukti Desa Tajun menjelang pertandingan sesi I antara Indrapura Depeha vs SVC Sukewana Bangli / Foto: Dok. Sujana
Dua pejabat di lingkup Pemkab Buleleng itu punya kenangan manis saat menonton final akbar Tajun Cup III tahun 2022 antara Planet Sembiran vs The Winner yang berlangsung sampai dini hari. Saat itu, Ida Bagus Gde Surya Bharata dan I Ketut Wiratmaja bersama 1.500-an penonton yang memadati tribun Lapangan Giri Mukti benar-benar terpesona oleh penampilan para pemain Timnas Indonesia yang akhirnya membawa Tim Planet Sembiran menjadi jawara. Kedatangannya kembali di Lapangan Giri Mukti tentu menjadi sebuah kebanggan bagi masyarakat Desa Tajun.
Tajun Cup IV tahun ini terdiri atas dua jenis format kompetisi, yaitu lokal desa yang diikuti oleh 16 tim dan semiopen yang diikuti oleh 8 tim. Tajun Cup IV akan berlangsung kurang lebih selama 24 hari. Dan selama itu juga, suasana malam di Desa Tajun akan ramai karena animo masyarakat yang ingin menyaksikan aksi-aksi pemain voli Buleleng, Bali, bahkan mungkin pemain nasional.
Menonton voli sembari menikmati aneka makanan dan minuman di warung-warung bak pasar senggol itu, membuat suasana malam akan menjadi semakin ramai dan meriah.
Jadi, yang suka voli atau suka kuliner, marilah ke Desa Tajun. Anda dipastikan akan disambut oleh pertandingan voli berkelas dan aneka kuliner khas Desa Tajun yang siap menggoyang lidah Anda. Saya pun akan menyambut Anda dengan hangat di lapangan karena dalam beberapa pertandingan saya adalah pemandu acara atau komentatornya.[T]
Baca juga artikel terkaitVOLI atau tulisan menarik lainnya KOMANG SUJANA
Reporter: Komang Sujana
Penulis: Komang Sujana
Editor: Jaswanto