10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Setelah 14 Semester, Akhirnya Saya Diwisuda

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
August 27, 2023
inEsai
Setelah 14 Semester, Akhirnya Saya Diwisuda

Yudi Setiawan foto bersama teman-temannya seusai wisuda | Foto: Dok. Yudi

SETIAP BULAN Agustus, Gedung Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha (selanjutnya ditulis Undiksha), Singaraja, Bali, terlihat lebih ramai, tak seperti biasanya. Selain ramai karena penerimaan mahasiswa baru, juga acara wisuda. Kedua momen kontradiktif itu memang selalu hadir hampir bersamaan. Tapi memang begitulah hidup: ada yang masuk, harus ada yang keluar.

Tahun ini, tercatat sebanyak 2.975 mahasiswa baru (maba) yang sudah sah menjadi bagian dari civitas Undiksha. Sementara itu, sebanyak 1.510 mahasiswa yang terdiri dari jenjang Diploma III, S1, S2, dan S3, dengan berbagai program study, resmi “dikeluarkan”—oh, maksud saya, diwisuda.

Rektor Undiksha Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, saat ini Undiksha mempunyai belasan ribu mahasiswa aktif. Hal tersebut sontak mendapat tepuk tangan yang meriah dari para wisudawan dan orang tua wisudawan yang menghadiri prosesi sakral dan mengharukan sekaligus membahagiakan tersebut.

Akan tetapi, Prof. Lasmawan tetap tak merasa bangga akan hal itu, karena menurutnya masih ada beberapa program study yang minim peminat. Pak Prof mengatakan, banyak mahasiswa dari luar Singaraja seperti dari Bangli, Denpasar, atau Karangasem, lebih memilih kampus Undiksha di Singaraja daripada Undiksha di Denpasar.

“Padahal, Undiksha Denpasar akan dijadikan ‘wajah’ awal kemajuan dari Undiksha,” imbuhnya, pada saat memberikan sambutan Wisuda ke-71 Periode Agustus 2023 di Auditorium Undiksha, Jumat (25/8/2023).

Ya, saya tahu Pak Rektor mengatakan demikian sebab saat itu saya memang ada di depannya—jarak kami hanya sepelemparan ludah. Loh, berarti kamu ikut diwisuda? Lah, tentu saja, makanya saya menulis esai ini.

Tetapi, terlepas dari itu, semua orang yang hadir di gedung auditorium kemarin memang tampak memancarkan rasa bahagia dari wajah mereka dan rasa haru yang ditunjukkan orang tua wisudawan ketika anaknya berhasil meraih gelar sarjana maupun diploma.

Dan tentu, kebahagiaan bukan hanya milik mereka saja, vibrasi kebahagiaan juga terlihat pada mereka yang berjualan buket bunga, tukang foto dan pedagang-pedagang makanan yang berjajar di sekitar lingkungan Auditorium Undiksha. “Berkah wisuda,” kata seorang penjual.

Berkah itu tampak dari banyaknya wisudawan yang menenteng buket-buket bunga, antrean panjang di stand-stand foto dan para orang tua yang hilir mudik untuk berbelanja sudah cukup menjelaskan kalau para pedagang musiman ini sedang kebanjiran rejeki, atau bahasa trend-nya sekarang sedang full senyum.

***

Momen wisuda adalah momen yang membahagiakan, meski mungkin juga menyesakkan. Membahagiakan bagi wisudawan dan keluarganya; menyesakkan bagi mereka yang masih kesulitan menyelesaikan tugas akhirnya.

Setelah melewati proses panjang mengerjakan skripsi yang njelimet dan menguras begitu banyak energi plus materi, pada tanggal 25 Agustus 2023 kemarin, akhirnya saya diwisuda. Artinya, sekarang saya sudah sah menjadi seorang sarjana yang insya Allah akan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Tri Darma Perguruan Tinggi—kalau lupa mohon diingatkan.

Harus saya akui, salah satu hal yang menjadi pemantik saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir adalah esai pertama saya yang berjudul Saya Belum Lulus, dan Itu Pilihan Saya—yang sangat problematik itu. Bagaimana tidak, berkat esai tersebut saya berhasil lolos dari jurang drop out (D.O).

Ya, hampir—dan nyaris—gelar pendidikan saya berada di depan nama, bukan di akhir. Bukan Yudi Setiawan, S.Pd melainkan D.O Yudi Setiawan. Rasanya tidak lucu kalau itu sampai benar-benar terjadi. Tetapi, setelah esai itu terbit, syukur saya masih diberi kesempatan, meski hanya tiga bulan untuk merampungkan—bagi saya itu bukan persoalan mudah sebab saat itu saya sudah semester 14.

Memang benar, saya merampungkan skripsi di ujung tanduk semester dengan penuh kesadaran. Tetapi saya sarankan, bagi kalian yang mempunyai niatan lulus sampai semester terakhir, mending dipikir-pikir ulang. Sebab, seperti kata Dilan, tokoh besutan Pidi Baiq, “Ini berat, kau tak akan kuat. Biar aku saja”. Ya, memang benar-benar berat dan harus kerja ekstra untuk menyelesaikannya.

Ketika melihat teman sudah pakai toga, sebagian sudah kerja, dan sebagian lagi sudah punya anak dua, kenapa saya masih begini-begini saja? Pertanyaan itu bak hantu yang akan mengganggu setiap waktu. Maka dari itu, saya putuskan untuk berani mengambil risiko datang ke kampus untuk melanjutkan skripsi yang sebelumnya nyaris tak tersentuh—bahkan nyaris melupakan, meski tak benar-benar bisa terlupakan.

Awalnya saya berpikir skripsi itu hanya sebatas karya ilmiah, yang akan diujikan sebagai standar kelulusan seorang mahasiswa, dan ketika ujiannya lulus maka mahasiswa dapat segera mendaftar wisuda. Tapi ternyata tidak demikian, lebih dari itu, proses wisuda adalah jalan panjang itu sendiri.

Setelah selesai ujian skripsi dan dinyatakan lulus, nyatanya saya tidak bisa langsung mendaftar wisuda, saya harus memperbaiki skripsi yang penuh dengan revisi terlebih dahulu. Dan pada saat hasil revisi sudah disetujui dosen pembimbing dan penguji, selanjutnya saya harus dihadapkan dengan ribetnya ketika cek plagiasi atau turnitin (plagiarism checker)—pada tahap ini rasanya memang sangat mendebarkan.

Selesai cek plagiasi, ada tahap lain yang tak kalah njelimet, yaitu repository atau tahap pengunggahan skripsi di ruang digital (sistem perpustakaan) lembaga. Selain itu, kelengkapan administrasi lainnya juga memaksa saya harus mengurangi jatah tidur untuk beberapa minggu.

Bayangkan saja, tekanan semester 14 dengan bayangan drop out setiap hari, harus menghadapi administrasi yang sangat ribet, benar-benar membuat saya lempuyengan, seperti ayam aduan yang memaksa berdiri meski tahu jalu lawan terlihat lebih kokoh.

Tetapi, hal itu membuat saya sadar, bahwa untuk menyelesaikan skripsi—terutama bagi mereka yang berada di semester gawat seperti saya—hanya butuh dua hal. Pertama, harus bisa menurunkan ego; dan kedua, harus bisa menghilangkan rasa malu.

Menurunkan rasa ego maksudnya mau menerima masukan serta arahan dari dosen yang mungkin dulu kita pikir mereka kebanyakan ceramah. Ini adalah kunci. Dalam hal ini, saya pikir tak ada salahnya kita mengikuti apa yang dosen katakan, meski misalnya itu bertentangan dengan idealisme yang kita yakini. Kecuali memang kalian tidak mau lulus, tentu itu beda soal.

Kunci kedua adalah menghilangkan rasa malu untuk berani bertanya kepada siapapun pada saat skripsian, entah itu bertanya pada dosen atau juga pada adik tingkat. Langkah ini akan menyelamatkanmu dari pepatah tua “Malu bertanya sesat di jalan”. Bertanya kepada adik tingkat, misalnya, tidak membuat harga dirimu turun. Itu justru bisa saja membuat bebanmu terasa ringan, dadamu terasa lebih lega, dan jalanmu terlihat lebih terang. Tuhan menitipkan banyak petunjuk di dunia ini—dan itu bisa saja melalui adik-adik tingkatmu.

Rasanya dua hal itu sudah sangat cukup membantu. Oh iya, mungkin satu hal lagi yang perlu di ingat, yakni niat ingin lulus juga harus ada. Rasanya sangat susah kalau dalam proses menyelesaikan skripsi masih membawa rasa ego dan ideologis yang menggebu-gebu.

Hal itu bukannya membantu malah bisa menjadi hambatan bagi diri sendiri. Niat ingin lulus juga harus di wujudkan dengan rajin datang ke kampus untuk melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing. Kalau niat saja tanpa ada aksi ya percuma. Dan saya tidak sedang omong kosong, sebab saya pernah mengalaminya.

Dan benar kata pepatah: badai pasti berlalu, meskipun dengan susah payah, akhirnya gelar sarjana sudah saya dapatkan.

Syahdan, dengan begitu, lagu Pidi Baiq yang berjudul Koboy Kampus—yang liriknya sangat mewakili kekhawatiran mahasiswa semester tua itu—sudah tidak relevan untuk saya nyanyikan sekarang.

Sekarang, cukup teman saya yang bernama Oktavian Aditya dan Addinu Farhan saja yang menyanyikannya—karena lagu itu masih sangat pantas mereka nyanyikan sebab mereka memang belum lulus. Ayo, lanjutkan lagi nyanyinya kawan!

Lalu kapan saya akan diwisuda?

Adik kelas sudah lebih dulu

Hati cemas merasa masih begini

Kawan baik sudah di D.O…[T]

Saya Belum Lulus, dan Itu Pilihan Saya
Kapan Wisuda, Masih Relevankah Ditanyakan?
Biar Telat Asal Ideal – [Catatan Wisuda Gita Wiastra, Suami Tercinta]
Serba-Serbi Rasa Menjelang Wisuda dan Pascawisuda
Jenis-Jenis Wisudawan dan Pekerjaan yang Tepat Ditekuni
Tags: mahasiswaSingarajaUndikshaWisuda
Previous Post

Kepemimpinan yang Strategis dan Populis Adalah Kunci

Next Post

Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co