31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Setelah 14 Semester, Akhirnya Saya Diwisuda

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
August 27, 2023
inEsai
Setelah 14 Semester, Akhirnya Saya Diwisuda

Yudi Setiawan foto bersama teman-temannya seusai wisuda | Foto: Dok. Yudi

SETIAP BULAN Agustus, Gedung Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha (selanjutnya ditulis Undiksha), Singaraja, Bali, terlihat lebih ramai, tak seperti biasanya. Selain ramai karena penerimaan mahasiswa baru, juga acara wisuda. Kedua momen kontradiktif itu memang selalu hadir hampir bersamaan. Tapi memang begitulah hidup: ada yang masuk, harus ada yang keluar.

Tahun ini, tercatat sebanyak 2.975 mahasiswa baru (maba) yang sudah sah menjadi bagian dari civitas Undiksha. Sementara itu, sebanyak 1.510 mahasiswa yang terdiri dari jenjang Diploma III, S1, S2, dan S3, dengan berbagai program study, resmi “dikeluarkan”—oh, maksud saya, diwisuda.

Rektor Undiksha Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, saat ini Undiksha mempunyai belasan ribu mahasiswa aktif. Hal tersebut sontak mendapat tepuk tangan yang meriah dari para wisudawan dan orang tua wisudawan yang menghadiri prosesi sakral dan mengharukan sekaligus membahagiakan tersebut.

Akan tetapi, Prof. Lasmawan tetap tak merasa bangga akan hal itu, karena menurutnya masih ada beberapa program study yang minim peminat. Pak Prof mengatakan, banyak mahasiswa dari luar Singaraja seperti dari Bangli, Denpasar, atau Karangasem, lebih memilih kampus Undiksha di Singaraja daripada Undiksha di Denpasar.

“Padahal, Undiksha Denpasar akan dijadikan ‘wajah’ awal kemajuan dari Undiksha,” imbuhnya, pada saat memberikan sambutan Wisuda ke-71 Periode Agustus 2023 di Auditorium Undiksha, Jumat (25/8/2023).

Ya, saya tahu Pak Rektor mengatakan demikian sebab saat itu saya memang ada di depannya—jarak kami hanya sepelemparan ludah. Loh, berarti kamu ikut diwisuda? Lah, tentu saja, makanya saya menulis esai ini.

Tetapi, terlepas dari itu, semua orang yang hadir di gedung auditorium kemarin memang tampak memancarkan rasa bahagia dari wajah mereka dan rasa haru yang ditunjukkan orang tua wisudawan ketika anaknya berhasil meraih gelar sarjana maupun diploma.

Dan tentu, kebahagiaan bukan hanya milik mereka saja, vibrasi kebahagiaan juga terlihat pada mereka yang berjualan buket bunga, tukang foto dan pedagang-pedagang makanan yang berjajar di sekitar lingkungan Auditorium Undiksha. “Berkah wisuda,” kata seorang penjual.

Berkah itu tampak dari banyaknya wisudawan yang menenteng buket-buket bunga, antrean panjang di stand-stand foto dan para orang tua yang hilir mudik untuk berbelanja sudah cukup menjelaskan kalau para pedagang musiman ini sedang kebanjiran rejeki, atau bahasa trend-nya sekarang sedang full senyum.

***

Momen wisuda adalah momen yang membahagiakan, meski mungkin juga menyesakkan. Membahagiakan bagi wisudawan dan keluarganya; menyesakkan bagi mereka yang masih kesulitan menyelesaikan tugas akhirnya.

Setelah melewati proses panjang mengerjakan skripsi yang njelimet dan menguras begitu banyak energi plus materi, pada tanggal 25 Agustus 2023 kemarin, akhirnya saya diwisuda. Artinya, sekarang saya sudah sah menjadi seorang sarjana yang insya Allah akan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Tri Darma Perguruan Tinggi—kalau lupa mohon diingatkan.

Harus saya akui, salah satu hal yang menjadi pemantik saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir adalah esai pertama saya yang berjudul Saya Belum Lulus, dan Itu Pilihan Saya—yang sangat problematik itu. Bagaimana tidak, berkat esai tersebut saya berhasil lolos dari jurang drop out (D.O).

Ya, hampir—dan nyaris—gelar pendidikan saya berada di depan nama, bukan di akhir. Bukan Yudi Setiawan, S.Pd melainkan D.O Yudi Setiawan. Rasanya tidak lucu kalau itu sampai benar-benar terjadi. Tetapi, setelah esai itu terbit, syukur saya masih diberi kesempatan, meski hanya tiga bulan untuk merampungkan—bagi saya itu bukan persoalan mudah sebab saat itu saya sudah semester 14.

Memang benar, saya merampungkan skripsi di ujung tanduk semester dengan penuh kesadaran. Tetapi saya sarankan, bagi kalian yang mempunyai niatan lulus sampai semester terakhir, mending dipikir-pikir ulang. Sebab, seperti kata Dilan, tokoh besutan Pidi Baiq, “Ini berat, kau tak akan kuat. Biar aku saja”. Ya, memang benar-benar berat dan harus kerja ekstra untuk menyelesaikannya.

Ketika melihat teman sudah pakai toga, sebagian sudah kerja, dan sebagian lagi sudah punya anak dua, kenapa saya masih begini-begini saja? Pertanyaan itu bak hantu yang akan mengganggu setiap waktu. Maka dari itu, saya putuskan untuk berani mengambil risiko datang ke kampus untuk melanjutkan skripsi yang sebelumnya nyaris tak tersentuh—bahkan nyaris melupakan, meski tak benar-benar bisa terlupakan.

Awalnya saya berpikir skripsi itu hanya sebatas karya ilmiah, yang akan diujikan sebagai standar kelulusan seorang mahasiswa, dan ketika ujiannya lulus maka mahasiswa dapat segera mendaftar wisuda. Tapi ternyata tidak demikian, lebih dari itu, proses wisuda adalah jalan panjang itu sendiri.

Setelah selesai ujian skripsi dan dinyatakan lulus, nyatanya saya tidak bisa langsung mendaftar wisuda, saya harus memperbaiki skripsi yang penuh dengan revisi terlebih dahulu. Dan pada saat hasil revisi sudah disetujui dosen pembimbing dan penguji, selanjutnya saya harus dihadapkan dengan ribetnya ketika cek plagiasi atau turnitin (plagiarism checker)—pada tahap ini rasanya memang sangat mendebarkan.

Selesai cek plagiasi, ada tahap lain yang tak kalah njelimet, yaitu repository atau tahap pengunggahan skripsi di ruang digital (sistem perpustakaan) lembaga. Selain itu, kelengkapan administrasi lainnya juga memaksa saya harus mengurangi jatah tidur untuk beberapa minggu.

Bayangkan saja, tekanan semester 14 dengan bayangan drop out setiap hari, harus menghadapi administrasi yang sangat ribet, benar-benar membuat saya lempuyengan, seperti ayam aduan yang memaksa berdiri meski tahu jalu lawan terlihat lebih kokoh.

Tetapi, hal itu membuat saya sadar, bahwa untuk menyelesaikan skripsi—terutama bagi mereka yang berada di semester gawat seperti saya—hanya butuh dua hal. Pertama, harus bisa menurunkan ego; dan kedua, harus bisa menghilangkan rasa malu.

Menurunkan rasa ego maksudnya mau menerima masukan serta arahan dari dosen yang mungkin dulu kita pikir mereka kebanyakan ceramah. Ini adalah kunci. Dalam hal ini, saya pikir tak ada salahnya kita mengikuti apa yang dosen katakan, meski misalnya itu bertentangan dengan idealisme yang kita yakini. Kecuali memang kalian tidak mau lulus, tentu itu beda soal.

Kunci kedua adalah menghilangkan rasa malu untuk berani bertanya kepada siapapun pada saat skripsian, entah itu bertanya pada dosen atau juga pada adik tingkat. Langkah ini akan menyelamatkanmu dari pepatah tua “Malu bertanya sesat di jalan”. Bertanya kepada adik tingkat, misalnya, tidak membuat harga dirimu turun. Itu justru bisa saja membuat bebanmu terasa ringan, dadamu terasa lebih lega, dan jalanmu terlihat lebih terang. Tuhan menitipkan banyak petunjuk di dunia ini—dan itu bisa saja melalui adik-adik tingkatmu.

Rasanya dua hal itu sudah sangat cukup membantu. Oh iya, mungkin satu hal lagi yang perlu di ingat, yakni niat ingin lulus juga harus ada. Rasanya sangat susah kalau dalam proses menyelesaikan skripsi masih membawa rasa ego dan ideologis yang menggebu-gebu.

Hal itu bukannya membantu malah bisa menjadi hambatan bagi diri sendiri. Niat ingin lulus juga harus di wujudkan dengan rajin datang ke kampus untuk melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing. Kalau niat saja tanpa ada aksi ya percuma. Dan saya tidak sedang omong kosong, sebab saya pernah mengalaminya.

Dan benar kata pepatah: badai pasti berlalu, meskipun dengan susah payah, akhirnya gelar sarjana sudah saya dapatkan.

Syahdan, dengan begitu, lagu Pidi Baiq yang berjudul Koboy Kampus—yang liriknya sangat mewakili kekhawatiran mahasiswa semester tua itu—sudah tidak relevan untuk saya nyanyikan sekarang.

Sekarang, cukup teman saya yang bernama Oktavian Aditya dan Addinu Farhan saja yang menyanyikannya—karena lagu itu masih sangat pantas mereka nyanyikan sebab mereka memang belum lulus. Ayo, lanjutkan lagi nyanyinya kawan!

Lalu kapan saya akan diwisuda?

Adik kelas sudah lebih dulu

Hati cemas merasa masih begini

Kawan baik sudah di D.O…[T]

Saya Belum Lulus, dan Itu Pilihan Saya
Kapan Wisuda, Masih Relevankah Ditanyakan?
Biar Telat Asal Ideal – [Catatan Wisuda Gita Wiastra, Suami Tercinta]
Serba-Serbi Rasa Menjelang Wisuda dan Pascawisuda
Jenis-Jenis Wisudawan dan Pekerjaan yang Tepat Ditekuni
Tags: mahasiswaSingarajaUndikshaWisuda
Previous Post

Kepemimpinan yang Strategis dan Populis Adalah Kunci

Next Post

Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co