2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Quo Vadis Dokter Indonesia? | Renungan dari Polemik Menkes vs IDI

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
July 24, 2023
inEsai
Kisah-kisah Unik Pendidikan Dokter | Merayakan HUT ke-4 FK Undiksha

“Perasaan, telah banyak menyeret manusia ke dalam masalah. Karena perasaan sering membawa manusia menjadi tak adil.”

MAU ke mana dokter Indonesia? Pertanyaan ini cukup relevan dilontarkan pada hari-hari ini, saat rancangan undang-undang (RUU) Kesehatan disahkan oleh DPR RI menjadi undang-undang (UU). Dan setelah konflik panjang yang begitu terasa antara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan organisasi profesi (OP), terutama Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Bahkan diskursus sesungguhnya belum mereda lantaran berbagai pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) yang dirasa menyerang dokter Indonesia. Soal perundungan pendidikan dokter di Indonesia, resistensi dokter Indonesia terhadap persaingan global, dan sebaliknya tudingan IDI terhadap pemerintah yang seakan melupakan begitu saja jasa dokter Indonesia selama pandemi Covid-19. Habis manis sepah dibuang.

Bagi saya, jawaban atas pertanyaan di atas, sebetulnya cukup jelas dan sederhana. Dokter Indonesia dalam wadah IDI yang “Satu dan terus maju”, akan dan harus tetap berdiri dengan tegak dan selalu melangkah ke depan dengan tegap. Berdiri tegak sebagai organisasi profesi yang selalu menjaga integritas dan etik dengan kokoh dan melangkah tegap ke depan membangun kesehatan bangsa. Melanjutkan langkah gemilang Dokter Sutomo dan para dokter pergerakan nasional saat bahu-membahu dengan para pendiri bangsa yang lain, menancapkan Sang Merah Putih untuk kemerdekaan bangsa.

Kini, langkah itu kita tujukan untuk sesama yang memerlukan pelayanan kesehatan di seluruh pelosok negeri. Dengan kehangatan humanisme dan segenap jiwa pengabdian. Dan menjadi agen perubahan untuk masa depan bangsa yang lebih bermartabat.

Kita mesti percaya UU Kesehatan bukanlah vonis kiamat bagi IDI. Meski kita pun harus mengkui tak ada pemerintah yang sempurna dalam segala hal. Namun survey tingkat kepuasan masyarakat kepada pemerintahan Presiden Jokowi sebesar hampir 90% boleh dijadikan acuan. Ini termasuk angka terbesar dalam sejarah pemerintahan Indonesia, bahkan dunia.

Begitu juga, dengan berlakunya UU Kesehatan ini, bukanlah sebuah kekalahan memalukan bagi IDI. Keduanya, pemerintah dan IDI harus bisa melihat dinamika ini sebagai sebuah kehidupan bernegara dengan segala muatan dan nuansa politisnya.

Bukankah DPR adalah institusi politik? Bukankah menteri adalah jabatan politik? Maka UU tentu saja produk politik. Sepanjang langkah-langkah yang dipijakkan telah membawa serta spirit demokrasi maka keputusan layak untuk dihargai. Jika ada syak wasangka sejawat dokter yang menilai BGS hendak memecah belah bahkan akan menjajah dokter Indonesia, harus juga kita maklumi. Mengingat gaya komunikasi menkes yang terlampau vulgar. BGS mesti memahami psikologis para dokter dan membangun pola komunikasi yang lebih hangat dan egaliter.

Meskipun berbagai isu yang dilontarkan menkes ke publik ada benarnya, yang dilakukan oleh para oknum, namun perlu dilakukan dengan cara yang lebih terukur sehingga tidak menimbulkan sentimen negatif dari IDI. Apalagi BGS sendiri bukan berasal dari kalangan dokter yang tentu saja sudah memberi rasa jarak bagi para dokter, terutama dokter senior dan pengurus OP. Meskipun bukan hal aneh jika Menkes itu bukan seorang dokter. Singapura misalnya, menkesnya juga bukan dokter.

Di sisi lain, kita pun harus mau mengakui secara obyektif, gebrakan Menkes yang telah menyiapkan anggaran Beasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sebanyak 2.500 orang, ini merupakan jumlah terbesar dalam sejarah Kemenkes RI. Begitu juga kemudahan pendidikan fellowship maupun penyederhanaan perizinan praktek dokter.

Maka, jika syak wasangka tersebut diteruskan, akan berhadapan dengan tembok logika yang tak bisa dilewati. Jika dokter Indonesia sebagai profesi hancur, apa manfaatnya bagi Menkes? Jika masyarakat tak lagi percaya kepada dokter, apa gunanya buat pemerintah? Justru yang terjadi  kerugian teramat besar bagi pemerintahan negeri ini.

Makanya lagi, prasangka bahwa menkes atau pemerintah telah memecah belah organisasi dokter dan kemudian melancarkan kolonialisme terhadap profesi ini, tak punya alibi yang cukup kuat. Kalau toh ada sebuah konspirasi terselubung yang kita curigai, sejak begitu progresifnya upaya meloloskan RUU Kesehatan ini dilakukan, seperti keuntungan bagi asing misalnya, tentu kita harus menemukan data dan argumen yang valid. Jika tidak, kita pun masih bisa menunggu dan melihat (wait and see), apakah hal itu betul bakal menjadi kenyataan? Jika benar, tak usah ragu lagi para dokter harus kembali turun ke palagan. Seperti yang telah ditorehkan dengan tinta emas oleh Dokter Sutomo dan kawan-kawan.

Bahkan jika kita sepakat menggunakan koridor konstitusional, hari ini kita dapat mengajukan keberatan melalui uji materiil ke Mahkamah Konstitusi (MK). Itu jauh lebih baik, daripada meletupkan peperangan melalui media massa saat ini. Karena perlu disadari, mayoritas dokter saat ini, selain adalah keluarga besar IDI pada satu kaki, pun adalah jajaran kemenkes pada kakinya yang lain.

Satu pilihan yang tak kalah baiknya bagi dokter Indonesia adalah, memantau dan mengawasi dengan ketat pelaksanaan UU Kesehatan tersebut, termasuk bisa ikut terlibat dengan intens saat penyusunan turunan UU Kesehatan tersebut mulai dari peraturan pemerintah (PP) dan seterusnya. Pastikan pengurusan izin menjadi lebih mudah dan murah, realisasi beasiswa PPDS maupun fellowship serta pemerataan sarana prasarana medis ke seluruh pelosok negeri.

Saya sendiri, sejak lebih dari 10 tahun ini adalah salah satu pengurus inti IDI Cabang Buleleng. Bersama sejawat pengurus dan anggota telah melakukan banyak hal untuk anggota maupun masyarakat seperti kegiatan ilmiah, bakti sosial, edukasi masyarakat via berbagai platform media hingga kegiatan olah raga serta seni dan budaya.

Oleh karena itu, saya selalu meyakini IDI dan dokter sampai kapan pun tetap dihormati dan dimuliakan sebagai profesi yang sarat dengan spirit kemanusiaan yang senantiasa menggetarkan hati insani. Dokter Indonesia niscaya semakin profesional dan humanis karena saat melayani sesama telah dilatih mengedepankan kepekaan perasaan. Namun sebaliknya, saat menghadapi dinamika serta diskursus politik dan kenegaraan, dokter hendaknya lebih mengandalkan rasio dan nalar ketimbang perasaan. [T]

  • BACAesai dan cerpen dari penulisDOKTER PUTU ARYA NUGRAHA
Cerita-cerita Ringan Dokter (3): Image Mahasiswa Kedokteran
Cerita-cerita Ringan Dokter (2): Dokter Novelis, Politisi, dan Dokter Cuci Sepatu
Cerita-cerita Ringan Dokter (1): Tarif Praktek
Tags: IDIIkatan Dokter IndonesiakesehatanUndang-undang KesehatanUU Kesehatan
Previous Post

Branding Baru Novel Berlatar Tragedi Erupsi Gunung Agung 1963 Karya I Gusti Ngurah Pindha

Next Post

Popularitas Istilah Selingkuh & Main Belakang di Indonesia

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Popularitas Istilah Selingkuh & Main Belakang di Indonesia

Popularitas Istilah Selingkuh & Main Belakang di Indonesia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co