31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perempuan di Bawah Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa KenitenbyIBW Widiasa Keniten
April 28, 2023
inCerpen
Perempuan di Bawah Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Ilustrasi tatkala.co

ENTAH SUDAH BERAPA PURNAMA ia lewati di bawah bayang-bayang rembulan. Perempuan itu selalu duduk di tengah lapangan Puputan Klungkung. Tak ada rasa lelah di hatinya. Kesetiaan pada kata membuatnya bertahan. Matanya menatap pergeseran setiap langkah rembulan. Ia sepertinya tahu arah gerak rembulan. Terkadang saat rembulan berwajah hitam pekat, ia raba hatinya. Ia rasakan ada kepekatan di dadanya. Ia terisak menahan rasa seperti tertusuk duri. Saat rembulan terang, ia rasakan hatinya benderang. Senyumnya sumeringah saat rembulan terang menyapa hatinya.        

Orang-orang di lapangan Puputan itu itu tak pernah memedulikannya. Ia pun tak perlu diperhatikan. Terkadang perhatian yang berlebih membuat rasa menjadi kurang adem. Ia nikmati kebebasan bersama rembulan-rembulan. “Kutunggu dirimu di sini,” bisiknya. Ia terpaut kisah hidup yang melenakan dirinya. Ada kata yang selalu mengusik hatinya. “Di Lapangan Puputan Klungkung  ini, kita satukan hati. Setia sampai nanti.” Kata-kata itu dipegangnya hingga kini.

Laki-laki yang berhasil mengetuk hatinya itu berucap dengan wajah penuh harapan. Ia pegang tangan kekasihnya. Ia elus rambut kekasihnya yang mengurai. Rambut perempuan itu memang memanjang. Tak pernah disentuh dengan gunting hingga mengurai menuju bumi. Pernah kekasihnya mau mengajaknya ke salon. “Tak usah menjajakku ke salon. Tak perlu. Tiang juga bisa menata rambut ini. Kalau Beli mau rambut tiang dipotong seperti gadis itu, cepak. Sekarang juga bisa.” Kekasihnya tak menyahut. Ia sebenarnya amat mengagumi kekasihnya. Tidak hanya dari raut wajah, tapi hatinya yang tak pernah terbius oleh perubahan.

“Jika nanti kita bersama mengarungi hidup, akan selalu ke sini di lapangan Puputan Klungkung. Kita ceritakan pada anak kita bahwa di sini awal kehidupan cinta kita. Anak kita akan mencatatnya bahwa orangtuanya setia pada cinta. Cinta itulah yang menyatukan. Karena cinta adalah kata, yang merangkai kisah cinta.”

Perempuan itu tersenyum tipis. Ada keraguan yang menyelinap dalam hatinya. “Semoga kita disatukan.”

“Kok semoga?” Kekasihnya tiba-tiba berdiri. Ia seperti tak terima dengan kata-kata itu keluar dari bibir kekasihnya. “Pokoknya kita harus menyatu. Tak ada yang memisahkan kita.”

“Sudahlah jangan itu diperpanjang lagi. Kita nikmati malam ini di bawah bayang-bayang rembulan.” Awan-awan hitam menyapu wajah Dewi Ratih. Kesenduan dan kemuraman membalutnya. Rembulan malam itu memang tak terlalu indah. Apa karena bertepatan dengan gerhana matahari siang tadi atau memang rembulan juga membaca bisikan hatinya.

“Besok, Beli akan berangkat keluar negeri. Mengadu nasib di negeri orang. Beli tidak tahu apakah akan berhasil atau tidak. Biarlah Tuhan yang mengaturnya. Ini semua demi cinta kita.”

Perempuan yang dipanggilnya Ayu itu tak menjawab. Ia tahu berat rasanya melepaskan sebuah kisah cinta. Tapi, demi masa depan apa yang harus dikatakan kecuali ya. Ia alihkan pembicaraannya. “Beli, coba lihat ada siluet pohon beringin itu. Ada bayangan yang teramat indah. Bayangan memang selalu indah, ya Beli?”

Kekasihnya mengerutkan keningnya. “Kenapa kekasihnya berkata seperti itu? Hidup terkadang seperti bayangan-bayangan yang membuat kita terikat pada bayangan. Padahal itu hanya semu belaka. Sudahlah Ayu, ini sudah larut malam. Besok Beli mau berangkat. Ayo kita kembali. Orangtua kita tentulah bertanya-tanya tentang kita.”

Perempuan itu menarik napas dalam-dalam. Ia kembali menatap rembulan. “Dewi sampaikan hati ini kepada kekasihku. Tolong percepat ia datang ke sini Katakan kekasihnya menunggunya di lapangan Puputan Klungkung. Sudah lima tahun tak ada kabarnya buat Ayu. Entah apa yang dikerjakannya di negeri orang. Atau mungkin hatinya sudah terbagi. Tolong sampaikan. Jika tidak ada jawaban, Ayu tak akan mau pulang. Biar sampai pagi akan Ayu tunggu di sini. Akan ayu buktikan bahwa kata-kata yang pernah ia ucapkan di lapangan ini menjadi nyata.”

Malam itu, rembulan membisikkan sesuatu padanya, “Ayu dengarkan baik-baik.” Perempuan itu membuka telinganya seperti seekor jengkrik. Ia dengar dentingan peluru dan teriakkan Puputan. Lamat-lamat manggala kakawin Bharata Yuddha memasuki hatinya. “Di tanah ini telah terjadi Puputan. Tanah ini dibasuhi dengan cinta sejati pada negeri. Negeri ini dibangun di atas darah Puputan.” Wajah Dewa Agung Jambe bersinar mengunuskan keris pusaka. “Puputaaaaaaaaaaaaaaaaaaan! Puputaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!”

Perempuan itu menggigil. Ia ngeri melihat darah memerah di tanah kelahirannya. “Beliiiiiiiiii, ada di mana sekarang? Ini Ayu lagi di lapangan Puputan Klungkung. Datanglah ke sini Beli. Bukankah Beli mengaku akan datang setiap 28 April?” 

Rembulan terus meninggi menuju peristirahatannya terakhir. [T]

Catatan:

Beli: kakak

Tiang: saya

Puputan: perang habis-habisan demi menjaga harga diri dan negeri

Semarapura Rumah Sejarah: Membaca Klungkung dalam Sajak
Sajak-sajak I Wayan Suartha | Kusanegara Kusamba
Sajak-sajak IBG Parwita | Kerta Ghosa: Aksara yang Terjaga
Lagu Rindu untuk Ibu: Membaca Sajak-sajak I Wayan Suartha
Dari Sunyi Kembali ke Sunyi: Membaca Sajak-sajak IBG Parwita
Tags: Cerpen
Previous Post

Sajak-sajak I Wayan Suartha | Kusanegara Kusamba

Next Post

Semarapura Rumah Sejarah: Membaca Klungkung dalam Sajak

IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa Keniten

Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Geria Gelumpang, Karangasem. 20 Januari 1967. Buku-buku yang sudah ditulisnya berupa karya sastra maupun kajian sastra. Pemenang Pertama Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dari Presiden, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, 27 November 2013 di Istora Senayan Jakarta. Tahun 2014 ikut Program Kunjungan (Benchmarking) ke Jerman, selanjutnya ke Paris (Prancis), Belgia, dan Amsterdam (Belanda). 2014 menerima penghargaan Widya Kusuma dari Gubernur Bali. Tahun 2015 memeroleh Widya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.

Next Post
Semarapura Rumah Sejarah: Membaca Klungkung dalam Sajak

Semarapura Rumah Sejarah: Membaca Klungkung dalam Sajak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co