Di Utara Aku Melihat Laut
di Utara aku melihat laut
tenang air muka gelombang
ombak-ombak berlari kecil
lembut mengusap bibir pasir
saat terbit matahari
perahu-perahu pulang
bersiap tidur sepanjang siang
berkah laut di lambungnya
dipetik dengan lagu sukacita
jauh di garis batas langit
layar besar terbentang
seperti kelir di atas panggung
dari sana datang
bayang kapal-kapal dagang
membuka lakon kisah di Utara
aku melihat laut
laut di utara
laut tenang dan bercerita
Singaraja, 2016
Campuhan
Dari hulu di atas sana
sungai-sungai melaju
seperti luncuran kata-kata
hening dalam perjalanan-perjalanannya
di muara yang mana ‘kan sampai
sungai-sungai tidak tahu
tenang air riak air
batu-batu kerikil ikan-ikan kecil
dalam liku jalan sungai-sungai
lalu pada tiba waktu
di ruang yang sama
dua alir nadi sungai akan menyatu
ialah campuhan
pertemuan paling sakral
di antara semua pertemuan
Gianyar, Oktober 2019
Di Dalam Bus
di dalam bus
tenang duduk kursi penumpang
ku pilih satu dekat jendela
agar lapang mata melihat
ruparupa pinggir jalan
baris-baris pohon
kuat akarnya
menembus keras trotoar
baris-baris bangunan
subur tumbuhnya
menjalar sepanjang lintas
dari dalam bus
lapang mata melihat
sungguh mereka bergerak
sementara
di kaca jendela kulihat
pantulan bayangku yang diam
Gianyar, 2018—2020
_____