20 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Api Baru Usai Hening

I Ketut Sumarta by I Ketut Sumarta
March 15, 2021
in Esai

SETELAH HENING disadari, diterima, dan dialami langsung apa adanya dalam Nyepi, lalu apa?

Tatanan hidup cara Bali memberi jawaban, ”Ngembak Geni!” Arti leksikalnya: ”membuka api baru”.

Saat Nyepi, api di luar diri dan api di dalam diri yang bermanifestasi sebagai riuh api keinginan-keinginan itu ditarik, dikendalikan, hingga ke inti-pusat-poros-murninya: sang Hening. Tradisi membahasakan begitu puitis: ramya somya sunya! Riuh-gaduh-bising (ramya) api keinginan-keinginan dijinakkan, ditenangkan. Lalu: dijernihkan, dimurnikan (somya), hingga berujung pada muasal-murninya: menjadi Hening (sunya).

Kepada sang Hening, segalanya dipulangkan, dikembalikan, hingga api-api keinginan itu pun padam dalam pangkuan panas. Panas dipulangkan ke pangkuan nyala (endih). Lalu, nyala dipulangkan ke pangkuan sinar. Pada ujung akhir finalnya, sinar itu pun dipulangkan pula ke pangkuan terang cemerlang gilang-gemilang yang serba Nis, Nir, Ning.

Keriuhan api, karena itu, merupakan manifestasi permukaan terluar sang Mahaterang  Cemerlang Gilang-gemilang Yang Serba Nis, Nir, Ning.  Nun di balik kedalaman terdalam api keinginan-keinginan yang riuh-gaduh-bising itu sejatinyalah senantiasa setia menanti sang Maha Hidup Penghidup Kehidupan yang Mahaterang  Cemerlang Gilang-gemilang Yang Serba Nis, Nir, Ning. Dia-lah sumber muasal segala sumber sinar, terang, cahaya, panas, dan api.

Api, memang, punya kekuatan dahsyat mengubah, mentransformasi. Panas api mampu dengan mudah mematangkan yang mentah manakala terkendali, terukur, tapi juga dengan mudah membakar habis setiap yang menyentuh ataupun yang disentuhnya—bila tiada terkendalikan.

Watak dasar api itu adalah bertumbuh: dari kecil terus membesar—bila  tidak dikendalikan, tanpa dijinakkan. Konsekuensi logisnya: api pun dapat padam atau dipadamkan, begitu yang dibakar habis. Namun, sinar Mahaterang Cemerlang Gilang-gemilang Yang Serba Nis, Nir, Ning itu senantiasa Langgeng Abadi. Sang  Mahaterang Cemerlang senantiasa Hidup dan Menghidupi semua, dari luar maupun dari dalam yang hidup. Dia tiada terpadamkan. Dia tiada terbakar, tiada pula membakar. Dia-lah yang paling didamba para penempuh jalan terang kehidupan, Dia pula yang paling tak diharapkan hadir oleh para penempuh jalan gelap—karena begitu sang Mahaterang hadir, niscaya gelap pun murca.

Teks puitis Dharma Sunya menyuratkan, siapa saja yang berhasil menemukan Dia, maka: menjadilah dia itu “tumrang rasmi nikang prabaswara mijil ri hati mamenuhing sabhuwana”, menampak sinar terang cemerlang gilang-gemilang, terbit dari hati bening murni, memenuhi sang Diri.

Setelah setahun Semesta Raya Kehidupan mengajari manusia se-Bumi melakoni dan memaknai “jaga jarak” dalam berbagai sisi rutinitas kehidupan, lalu sehari penuh tatanan hidup cara Bali melakonkan “total jaga jarak” dengan paradoks Hening Nyepi, semoga mulai hari ini Sahabat dan Sameton sami, dapat menyapa pagi dengan semangat hidup lebih ceria, berlimpah senyum, optimistik, penuh rasa angayubagia puji syukur, menyambut kedatangan Era Baru Kehidupan.

Berbahagialah Sahabat, Sameton sareng sami, manakala usai mangalami langsung Hening Nyepi lantas saat Ngembak Geni hari ini dapat menebarkan terang sinar api kesadaran, semangat, dan nilai-nilai hidup yang saling menumbuhkan dan saling memuliakan, urip-nguripi ruang-ruang kehidupan bersama.

Rahayu selalu. [T]

Tags: Hari Raya Nyepirenungan
I Ketut Sumarta

I Ketut Sumarta

Pejalan sunyi

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Foto ilustrasi: Nata Kusuma
Esai

Para Pemuda Bersumpah Menjadi PNS!

Pagi ini aku buka beranda media sosialku, benar saja ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda sudah berkumpul di linimasa. Tak hanya ...

October 30, 2019
Foto ilustrasi: Mursal Buyung
Esai

Hari ini Kita Akan Kenang Sebagai Tilem Kasanga Paling Sepi

Seperti halnya Galungan, Tilem Kasanga atau warga di desa kami biasa menyebutnya dengan Ngasanga selalu identik dengan keramaian, kesibukan. Pagi-pagi ...

March 24, 2020
Ilustrasi: potongan lukisan Nyoman Wirata, Rohingya, akrelik dan kanvas, 2017
Cerpen

Dua Pasang Mata

Cerpen: Putu Supartika DI kamar tamu yang pengap. Udara begitu panas. Tak ada desir angin yang menyusup lewat celah pintu ...

February 2, 2018
Makanan sebagai persembahan
Esai

Makanan Bukan Sekadar Sajian | Bisa Jadi Karya Seni, Simbol Kekerabatan dan Persembahan

Bagi masyarakat Bali khususnya, makanan bukanlah sekedar sajian di meja makan untuk pemenuhan gizi dan kebutuhan biologis. Tapi makanan adalah ...

February 21, 2021
Gerson Poyk/Youtube
Peristiwa

In Memoriam Sastrawan Gerson Poyk: “Kita Terasing di Bumi Subur Laut Kaya”

SUATU hari di tahun 2012, Pak Gerson diantar putranya berkunjung ke kediaman saya di kompleks perumahan Jonggol, Cileungsi. Hujan deras ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In