25 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Puisi
ilustrasi tatkala.co || Satia Guna

ilustrasi tatkala.co || Satia Guna

Puisi-puisi Isbedy Stiawan ZS || Tentang Namanama, Sungai dalam Kepalaku

Isbedy Stiawan ZS by Isbedy Stiawan ZS
January 9, 2021
in Puisi

TENTANG NAMANAMA


disebutnya namanama

ia pun dalam hitungan

masuk barisan pencari

matahari, bulan-bintang

juga laut, gunung, dan hutan


lalu menetap di namanama


kau mau sebut ia siapa?

ia adalah pejalan, namun

tak pernah hapal tanda

hanya bekesiur di antara

sejuta nama yang disapa


di lembarlembar bukunya


dari adam, hawa, mariam,

isa, muhammad, elisabhet,

shakeaspeare, hingga pada

namamu: si tampan….


(kau jadi bagian pula di sana)


sementara tanganmu layu

matamu tak bersinar


kepalamu….


Lampung 2020


SUNGAI DALAM KEPALAKU


sebuah sungai dalam kepalaku

malam datang dan minta dipeluk

aku kehilangan warna, selain ingin

mencumbu gelapgelap


yang juga ketakutan jika aku menjauh

ke hulu; tempat para ibu menjual ikan

asap. terbayang ibu di ruang makan

dan berserak piring sendok…


aku memasuki tubuh sungai. satu tangan

hendak menarikku makin dalam. di dalam

kepalaku mengalir air jernih. ikanikan

menari di mataku. kaukah itu merayuku


untuk berenang?

seperti ikanikan

sebelum dimakamkan


Lampung 2020


SENYUM DAN PUISI


ini senyumku

simpan puisiku


jika kau masuk

pada senyumku

puisi akan memberimu

kecupan syahdu


di dalam puisiku

langit cerah

wajahku matahari


pada setiap senyumku


2020


TAHU DI MANA SINGGAH


kepada senja kau titipkan bungabunga

dari matahari yang kini mulai tua

pandangnya kian kuyu. tiada lagi gairah

pepohon di tubuhmu


kau juga mulai melepas beban, menambatkan

di sebongkah batu. sebelum kau benarbenar

menjauhi air itu. sebelum kau jejakkan kaki

di tanah — dulu kau tanam kenangan, kelak

kau makamkan tubuh — yang membawa makin

jauh dari rumah


sebagai orang yang tahu kelak di mana singgah

itulah jeda!


2020


DI SINI TIDAK ADA SALJU


di sini tidak ada salju


berjalanlah ia ke barat

dari mataku yang terpejam

dan ia paham kepada siapa

ditambatkan temali kapal

atau dia gugurkan sayapsayapnya


: kepada siapa ia mesti rebah

di sini memang tak ada salju,

ia melangkah ke arah barat

dari mataku yang kerap terpejam

dilupakan segala persinggahan,

pelangi yang menggoda, dan angin

selalu datang bersama dendang


: tapi ia mau salju dan perjalanan


di mana ia nanti melabuhkan


Lampung 2020


AKU PATUNG DI RUANG TAMU


aku batu yang kau bawa dari sungai

dekat bukit itu. aku kokoh. lalu

di samping rumahmu, aku ditatah

dan kau belahbelah


jadilah patung! jadi hiasan ruang tamu,

kau biarkan waktu membuatku abadi;

aku tak bercakapcakap, namun kedua

mataku tak henti menatap


kau pergi dan pulang. tertawa riang

atau seselali berang, dan duka. kau

ingin aku diam di sudut ruang ini

menyaksikan tiap suara langkahku

tapi, katamu, usah rekam polahku


aku benarbenar patung

tak kau siapkan bibirku yang berdegup

tak kau buat hati agar aku tak mencintai

maupun membencimu


ke mana kau pergi

aku berdiri di sudut ruang ini


mungkin jika takdir aku dihidupkan

kau akan kembali mematikan


: seorang patung tak baik menasihati


Lampung, 29-30 Oktober 2020


SAAT KOTA KUYUP


di punggung bukit itu

hujan tak juga reda

kota di sana kuyup

       : aku masih bersamamu,

         ingin menyimpan kisah

         kelak aku baca lagi

         bersama

              — kita ringkih mengejanya

                   saat huruphurup itu rapuh


di dekat pembatas antara jurang

dan keabadian, kulihat kau amat

ragu. ingin berpeluk ketat atau

kembali ke kaki sang pemuja


yang diamdiam menginginkan

kita jatuh dalam basah. tubuh

bagai bulu burung yang kuncup

tak ada lagi mau mengecup


“apa nikmatnya berciuman

kalau tubuh ini tak kemarau?” tanyamu


aku makin ke bibir bukit. menyaksikan

kota basah, butiran mutiara

memercik mataku. di keningmu masih

tersisa kecupan


“tapi jangan ulangi lagi, sesaat aku

akan lelap. jauh dari pelukanmu,” pintamu


aku dirikan tenda

untuk yang mau jeda


29-30 Okt 2020


AKU MAKIN INGIN MENEPI


aku menepi!

gelombang orang begitu riuh

menusuk telingaku,

tubuhku lembut dijilati


tapi, aku ingin sunyi


kawanku laron yang berkunjung

sebelum sayapsayapnya putung

matanya menatapku senyap


dan aku makin ingin menepi!


berdiri di antara persimpangan

mana kupilih: hening atau riuh


Digger 29 Oktober 2020


INGIN MENGGANDENGMU


setelah kafe, kolam renang,

kau mau mengajakku ke pantai

atau pegunungan?


aku ingin menggandengmu menyusuri

taman cemara sebelum tiba di kaki

gunung; kau akan mendekatiku

membunuh dingin dan ketakutan

tersasar. “pegangi tanganku, jika

aku akan jatuh dari tebing itu,” katamu


kubisikkan padamu, kupeluk tubuhmu

jika ingin tergelincir. apa kau sedia?


setiap pegunungan membuka pintu

cinta, kasih, juga khianat!


2020


JARIMU BUBUHI TANDA DI DADAKU


jemari ibu darimu membubuhi tanda

di dadaku. apakah itu pelangi untuk

pertemuan? bidadari yang kutunggu

di dekat sumur biasa  mandi, kini

berpendarpendar cahaya senja. dari

                                            wajahmu


lupakan masa silam saat kau kehilangan selendang,

lelaki kurang ajar itu telah kukerangkeng

di batang pohon besar nan rindang itu; ia akan

kelaparan meski tak kehausan dan sengat

matahari


kini aku untukmu

bukan mencuri selendang

: hatimu berbungabunga


281020


LALU MEMANGGILKU: RINDU RINDU…


kau salahkan aku. selalu, kau

panggilpanggil rindu. tapi ketika

aku menjemput kau segera pergi

: jauh ke balik rimba yang tak bisa

kukejar petamu


apakah karena rindu, kau mengadu padaku

dan saat kau beramai dan bersama keriangan,

kausimpan aku dalam buku masa lalu;

padahal aku, si rindu, yang memburumu dan

menghantuimu agar kau tetap sunyi


lalu memanggilku:

“rindu rindu….”


GPSL, 27 Oktober 2020

Isbedy Stiawan ZS

Isbedy Stiawan ZS

Lahir di Tanjungkarang, Lampung, pada 5 Juni 1958. Ia menulis puisi, cerpen, eaai, dan karya juranlistik. Karya-karyanya disiarkan sejumlah media Jakarya dan daersh di Indonesia dan masuk sejumlah antologi bersama di Tanah Air dan mancanegara. Media massa tang telah menuat karyanya seperti Kompas, Jawa Pos, Republika, Media Indonesia, Horison, Nova, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, Padang Ekspres, Haluan, Tanjujgpinang Pos, dan lain-lain. Buku puisi terbarunya Kini Aku Sudah Jadi Batu! (Siger Publisher, 2020) masuk 5 besar Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbus RI tahun 2020, Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua, Tausiyaj Ibu (keduanya diterbitkan Siger Publisher, 2020), dan kupulan cerpen Aku Betina Kau Perempuan (Penerbit Basabasi, Yogyakarta, 2020).

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Ulasan

Ironi-Ironi Urban Dalam Kosmopolitan – Ulasan Buku Cerpen Ferry Fansuri

MEMBACA buku kumpulan cerpen “Aku Melahirkan Suamiku” milik Ferry Fansuri ini membawa kita ke dunia lain yang tidak terduga. Layaknya ...

February 2, 2018
Esai

Selamatkan Pendidikan Anak-Anak Desa Terpencil di Bangli

Esai ini meraih Juara 1 dalam  Lomba Esai Kategori Umum Menyongsong HUT ke-36 Peradah Indonesia dan HUT ke-816 Kota Bangli ...

February 24, 2020
Esai

Ingatan Yang Coba Kita Lupakan

Bayangkan jika kita kehilangan ingatan. Kita akan melupakan yang semestinya dilupakan. Kita akan melupakan segala hal yang tidak ingin dilupakan. ...

May 16, 2019
pixabay.com
Opini

Sambut Matahari 2018: Mabuk? Muntahkanlah Segala Pilu Tahun Lalu

  GEMURUH suara terompet dan gelegar kembang api pertanda selamat datang matahari-matahari baru pada hari-hari baru di tahun baru 2018. ...

February 2, 2018
Esai

Proses Kembali ke Tanah Air (2)

Besok harinya tanggal 7 April, semua sudah pada siap. Tidak lupa sarapan pagi dulu. Karena perusahaan tetap menyediakan sarapan pagi ...

May 13, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi tatkala.co [diolah dari sumber gambar di Google]
Esai

Skenario Besar di Balik Tambahan Lirik Lagu “Bintang Kecil” di Bali | Meli tipat sing ada dagang

by Gede Gita Wiastra
January 24, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1356) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In