15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Lonte!

PanchoNgacobyPanchoNgaco
September 27, 2020
inCerpen
Lonte!

Ilustrasi tatkala.co/ diolah dari gambar Nana Partha

Aku bercita-cita menjadi lonte. Aku menjalani hidupku dengan tekun dan teguh demi mencapai cita-cita itu. Menginjak usia 20, aku sudah berhasil mencapai cita-citaku dan menjadi salah satu yang paling sukses.

Aku adalah lonte. Mungkin bahasa lembutnya adalah Pelacur atau Tuna Susila. Meski begitu, aku lebih suka menyebut diriku “lonte”. Lebih nakal, kotor, dan tidak berlagak dihalus-haluskan apalagi diindah-indahkan.

Ya, aku tidak bohong. Menjadi lonte adalah impianku. Sejak aku rajin membaca dan jatuh cinta dengan buku tentang seks, aku langsung bermimpi menjadi lonte. Aku ingin menjadi lonte yang bisa bercinta dengan siapa saja dan mendapat bayaran sepadan. Aku ingin bisa memberikan kepuasan seks untuk siapa saja yang membutuhkannya, selagi mendapatkan petualangan beragam judul, pun tanpa harus takut dicemburui. Aku ingin memberikan pengalaman main gila yang berkesan untuk mereka-mereka, para tamu yang selalu merasa ada yang kosong dalam hidupnya.

Masa kecilku adalah masa kecil paling indah. Aku lahir di tengah keluarga yang kaya. Usia sekolah, aku selalu berprestasi karena orang tuaku membiarkan aku menyeimbangkan hidup dengan giat belajar sembari tetap gila bermain. Aku tidak pernah sekalipun stres.

Memasuki usia kuliah, aku menggilai buku. Semua jenis buku kubaca sampai habis. Setiap hari ada saja buku yang menemaniku mengisi hari. Kalau tidak ada buku, perasaanku langsung tidak karuan dan kesepian.

Dari semua topik yang kubaca, yang kusuka adalah soal seks. Aku lupa persisnya berapa banyak buku soal seks yang kubaca. Semakin banyak buku soal seks kubaca, semakin aku penasaran dengan pengaruh seks dalam kehidupan manusia.

Berkat semua ilmu yang kuterima dari buku-bukuku, aku pun langsung menemukan tujuan hidupku sebelum kuliah kuselesaikan. Aku langsung tahu cita-cita yang ingin kucapai.

***

Sejak dulu, bicara soal manusia adalah bicara soal seks. Seks adalah salah satu sumber kesenangan makhluk yang kata Tuhan paling sempurna ini. Seks menjadi salah satu hiburan yang bisa memberikan kesenangan dan ketenangan, walau hanya sesaat, dalam hidup yang banyak masalahnya.

Menjadi lonte membuatku bisa menghibur mereka yang kesepian, mereka yang sedih, mereka yang marah, mereka yang mabuk, mereka yang rindu, mereka yang haus, maupun mereka yang penasaran.

Siapa bilang menjadi lonte harus melulu karena terpaksa atau tekanan ekonomi. Aku rela menjadi lonte. Menjajakan tubuhku dengan profesional. Aku memasang tarif, membuat syarat dan ketentuan mengikat, bahkan aku juga punya dokter pribadi yang mengurus kesehatan dan kebersihan kelaminku dan seisinya secara rutin. 

Memangnya soal karir, semua harus di balik meja dan konferensi atau rapat di gedung bertingkat setiap pagi? Aku juga punya kantor bernama hotel. Hotel-hotel mewah yang menjulang tinggi di ibu kota. Setiap hari aku bisa berkantor di tempat berbeda, memberikanku pengalaman yang begitu banyak rasa.

Aku menjadi lonte sejak dulu semua karena mau. Aku ingin dan ikhlas menjadi lonte karena itu memang cita-citaku. Tidak semua orang bisa mencapai cita-cita yang diinginkannya. Harusnya orang bangga melihatku, bukan menghakimi.

***

Aku bekerja setiap hari. Dalam satu hari, aku terbiasa melayani lima sampai tujuh tamu saja. Kadang sepuluh masih boleh, tapi dengan catatan ada dua sesi yang diisi dua sampai tiga tamu sekaligus. Kalau istilah kerennya, sesi itu adalah threesome atau foursome.

Tamuku bermacam-macam. Aku tidak pilih kasih terhadap tamu, sepanjang mereka bisa membayar penuh dan mengikuti syarat dan ketentuan yang kuberikan. Aku pernah melayani seorang pria kesepian, anak sekolah yang pusing ujian, penjudi yang kalah taruhan, tukang ojek yang kejar setoran, nelayan yang kehabisan ikan, petani yang panennya hancur-hancuran, bahkan perempuan yang penasaran.

Gaya mereka beraneka ragam. Ada yang malu-malu, sok galak, elegan, penuh perhatian, banyak aturan, banyak pertanyaan, banyak takutnya, ingin menguasai, lembut, kasar, banyak bicara, banyak gaya, banyak coba-coba, pun ada yang tidak tahu harus berbuat apa.

Pernah suatu kali, aku mendapatkan tamu yang usianya kutebak sudah lebih dari kepala empat. Dia mengontakku via telepon dan mengatakan ingin main di penginapan murah yang cukup jauh dari kampungnya. Aku pun mengiyakan dan langsung memintanya menuju ke penginapan murah milik kenalanku yang letaknya dekat apartemenku sendiri.

Penginapan itu murah tetapi bebas dari penggerebekan, sebab kenalanku sendirilah yang biasanya memimpin operasi penggerebekan di wilayahku. Karena aku sering memberinya jatah gratis, jadilah teman ini ikhlas memberikan salah satu kamarnya untukku bekerja sekali waktu, tanpa rasa khawatir.

Kembali soal tamu. Tamu itu akhirnya sampai di depan pintu kamar. Ia mengetuk pintu pelan-pelan. Aku mendengar suara keresek.. keresek, seperti ia sedang merapikan plastik. Ketika kubuka pintu, benar saja tamu itu membawa kantong kresek cukup besar. Tanpa ingin menyinggungnya sama sekali, aku tidak menanyakan apa yang ia bawa. Aku langsung menyilakan dia masuk.

“Selamat malam, Mbak. Saya petani dari kampung. Saya tidak punya uang untuk bayar Mbak karena panen saya dihargai murah oleh para tengkulak. Saya tidak ikhlas jual panen terlalu murah melulu. Jadi saya ke sini membawa hasil panen saya sebagai bayaran untuk Mbak saja. Saya lebih ikhlas memberikan hasil panen ini secara cuma-cuma untuk Mbak. Semoga Mbak mau menerimanya sebagai pengganti biaya kerjaan Mbak. Uang saya juga hanya cukup untuk ongkos pergi pulang dari kampung ke sini.”

Aku menyadari, petani ini punya masalah yang ingin dia lupakan sejenak di sini. Aku pun sama sekali tidak keberatan menerima bayaran berupa hasil panen tersebut. Aku juga tidak menolak bayaran itu sama sekali. Sebab, jika aku menolaknya, betapa petani itu akan merasa harga dirinya tak kupandang.

Malam itu, petani dan aku tidak banyak bermain kelamin. Kami lebih banyak kelonan sembari aku mendengarkan umpatan-umpatan petani itu tentang ketidakadilan dalam hidupnya.

Selesai menceritakan itu semua, petani itu pamit pulang, sekira-kiranya pukul 3 dini hari. Aku sempat menawarinya untuk menginap saja dan siangan saja baru pulang. Ia keberatan dan menolak. Alasannya karena ia butuh sampai kampung sebelum subuh agar tidak ada yang curiga dan dia bisa langsung bertani lagi di lahan warisan ayahnya.

Esok paginya, aku membaca koran dan mendapati petani itu mati di tepi jalan karena kelelahan. Apa boleh buat. Salah sendiri dia tidak sisihkan uangnya untuk beli obat kuat. [T]

Previous Post

[Puisi-puisi Manik Sukadana] – Pernyataan Pada Perempuan Pengagum Warna

Next Post

[Esai Teori Sastra] “New Historicism”: Dari Konteks ke Ko-Teks

PanchoNgaco

PanchoNgaco

Penikmat kopi pahit dan pekerja teks komersial yang masih gemar menikmati sastra dan menulis apa saja untuk tetap waspada. Menetap di Jakarta.

Next Post
[Esai Teori Sastra] “New Historicism”: Dari Konteks ke Ko-Teks

[Esai Teori Sastra] “New Historicism”: Dari Konteks ke Ko-Teks

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co