26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Buku Dongeng Kayu

Buku Dongeng Kayu

Dongeng Kayu, Metode Kreatif Mengasuh Anak

Dian Suryantini by Dian Suryantini
August 3, 2020
in Ulasan

Ini adalah dongeng kesekian yang telah saya baca. Tapi ini adalah dongeng pertama yang kisahnya saya dengar langsung dari penulis, serta orangtua tokoh. Saat membaca, ada rasa gemes dan juga lucu. Dongeng ini menceritakan seorang anak kecil berusia 4 tahun pada tahun 2018 lalu. Anak ini bernama Kadek Kayu Hujan. Anak kedua dari penulis Dongeng Kayu, Kade Sonia Piscayanti.

Dalam dongeng ini mengisahkan Kayu yang mogok sekolah. Entah karena apa, belum tau sebab musabanya. Pokoknya tidak mau sekolah. Segala bujuk rayu dari A sampai Z bahkan hal terakhir dari Z sudah dilakukan agar si Kayu mau sekolah tapi tidak berhasil. Sampai waktu 2 bulan lamanya Kayu berada di rumah karena tidak mau sekolah. Sambil tetap mencari tau, Ibu Sonia dan Pak Ole membiarkan Kayu mengikuti semua proses kreatif di di Rumah Belajar Mahima. Dari menggambar, bernyanyi, bercerita hingga menonton.

Sampia akhirnya ketahuan kenapa Kayu tidak mau sekolah. Kayu merasa dipermalukan didepan teman-temannya karena dia tidak sengaja pipis di celana saat berbaris. Teman-temannya semua tertawa. Kayu diam saja. Biasa saja. Celananya diganti oleh Ibu guru. Sampai di rumah ngambek. Tidak mau sekolah. Kayu mengatakan Ibu guru dan teman-temannya tidak sayang padanya. Ada-ada saja Kayu ini. Gemesshh.

Pernah sesekali saya tanya Kayu, kenapa dia tidak mau sekolah. Tanpa beban dengan entengnya dijawab, “Buat apa sekolah, lebih baik di rumah bersama keluarga.” Saya tak tau harus berkata apa. Lalu saya tanya lagi tidakkah dia rindu teman-teman di sekolah. Alih-alih dijawab, dilirik pun tidak. Malah ngeloyor pergi, asyik sibuk sendiri.

Kayu mah santuy. Libur panjang coy. 2 bulan gitu loohh. Tapi yang gak santuy ya kedua orangtuanya. Berat memang menghadapi kemauan anak yang terkadang diluar nalar. Apalagi seperti Kayu yang sangat random. Sebentar begini, sebentarnya lagi begitu. Tapi mereka tetap sabar menghadapi Kayu. Yah namanya juga orangtuanya seniman ya, ada-ada saja cara untuk bisa membujuk Kayu. Metode pengasuhannya sedikit berbeda dengan yang lainnya. Apapun kegiatan mereka, sebisa mungkin Kayu ada di dalamnya. Seperti halnya kegiatan Kayu melukis selama libur panjang (tepatnya meliburkan diri). Hasil karyanya dipajang di beberapa sudut dinding agar tamu yang dtang melihat karyanya. Sehingga Kayu sendiri merasa dihargai dan diakui.

Hal-hal kecil seperti itu sudah seharusnya dilakukan. Walaupun bagi kita orang dewasa hal itu adalah hal kecil dan terbilang remeh temeh, tapi bagi seorang anak seusianya adalah hal yang luar biasa. Melihat karyanya dipajang dan dilihat banyak orang pastinya menimbulkan kebahagiaan tersendiri. Merasa diakui dan dihargai keberadaannya. Itu yang pertama.

Yang kedua, dari dongeng Kayu ini bisa dipelajari, orangtua tak harus memaksakan kehendak dan nafsunya untuk menyekolahkan anak. Dalam kasus yang dialami oleh Kayu ini memang harus memerlukan kesabaran ekstra. Anak tak bisa dipaksa. Biarkan dia memilih serta mengambil keputusan. Karena anak memiliki hak untuk itu, walau usianya masih kecil. Tapi tetap dalam kontrol orang tua.

Yang ketiga, biarkan anak melakukan aktivitas yang ia sukai. Sekali lagi dia berhak mendapatkannya. Dan sekali lagi tetap dalam pengawasan orangtua. Jika ingin melarang melakukan hal yang melenceng, lakukan dengan cara yang berbeda. Alihkan perhatiannya dan tuntun ia untuk melakukannya secara rutin tanpa harus membentak dan mengatakan tidak dengan tegas. Karena tanpa sengaja kita bisa melakukan kekerasan terhadap anak secara verbal. Bukan fisik yang tersakiti. Tapi hati dan pikiran, yang bisa saja beranggapan, apa-apa selalu tidak boleh. Dan mengganggap dirinya tidak berguna. Jadi bisa diperbaiki cara memberitahu anak tanpa harus menyakiti hatinya. Jikapun harus berkata TIDAK, sertakan alasan dan jelaskan kepadanya dengan hati-hati. Ingat, daya ingat anak sangat kuat. Dan kerap menjadi peniru yang baik. Apapun yang dikatakan kepadanya, maka ia akan katankan yang sama. Jangan sampai salah menjelaskan ya Moms, Dad.

Dan yang yang keempat adalah ada pada orangtua. Sikap orangtua sangat menentukan bagaimana anak itu bertindak. Dalam dongeng Kayu ini Bunda Sonia dan Ayah Ole selalu menghujani Kayu dengan kasih sayang. Segala kebutuhan Kayu berusaha dipenuhi tapi tidak terkesan membuat Kayu menjadi manja. Mereka tidak pernah melarang Kayu melakukan aktivitas yang dilakukan. Dan tetap harus diawasi. Sebab yang sering terjadi pada anak, semakin ia dilarang maka semakin ia akan melanggar. Semakin tinggi rasa ingin taunya. Jadi carilah cara yang berbeda. Mengajarkannya berpantomim misalnya. Hehehehe.

Itu dari segi isi yang bisa saya tafsirkan menurut pemikiran saya yang belum memiliki anak dan berpengalaman soal anak beranak. Maklum belum ada yang menghalalkan. Hahaha. Dan yang terakhir dari tampilannya dengan hard cover dan hard paper terlihat sangat mewah. Dongeng Kayu yang simple dan mudah dipahami ini terkesan mahal. Tampilan yang colorful dan ilustrasi garapan Henny nampak pas dengan karakter Kayu. Pokoknya bagus. Bukan saya memuji atau mengangung-agungkan, tapi begitulah menurut saya. Tidak tau bagaimana menurut anda.

Spoilernya segitu dulu. Kalau masih penasaran kelanjutan ceritanya, boleh dibeli bukunya. Dibaca! Jangan dipajang! Ini penting! [T]

Tags: Bukuceritacerita anakdongeng
Dian Suryantini

Dian Suryantini

Kuliah sambil kerja di Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
novel Rainbow Cake (2019) karya kolaborasi Rayni N. Massardi dan Christyan AS.
Acara

Novel Psycho-thriller yang Mencekam, “Rainbow Cake”, Dibedah di JKP Denpasar

Untuk merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Jatijagat Kampung Puisi (JKP) menggelar acara diskusi novel Rainbow Cake(2019) karya kolaborasi Rayni N. ...

August 15, 2019
Lukisan Dewa Merta
Khas

Pantai Atuh di Atas Kanvas Dewa Merta

  BERBICARA kecantikan kepulauan Nusa Penida tidak ada habis-habisnya. Keindahan alam yang ditawarkan sungguh mempesona. Pulau yang terpisahkan oleh Selat ...

February 2, 2018
Pohon duku yang berduka [Foto L Taji]
Khas

Duku dan Duka | Kisah Kematian Pohon-Pohon

“Ayo, dicobain dukunya, duku hasil kebun nih,” kata lelaki empunya rumah menawarkan duku dalam nampan yang disajikan di meja setelah ...

February 14, 2021
Esai

Aturan Baru, Kenapa Masih Bosan di Rumah?

Pendemi selalu membawa banyak cerita. Kegiatan yang tidak pernah kita lakukan selama di rumah membuat kita menjadi lebih kreatif untuk ...

July 5, 2020
Esai

Tabiat Unik Calon Pengantin yang Bikin MUA Hilang Mood dan Riasan jadi Kacau

Hai, hai, kamu-kamu yang mungkin saja sudah membangun hubungan sepesial dengan pasangan kamu sejak bertahun-tahun yang lalu, yang sudah capek ...

February 9, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Umberto Eco
Esai

Baca Lontar Bersama Umberto Eco

by Sugi Lanus
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1411) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In