22 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

April Banyak yang Nikah: MUA Galau, Pilih Job atau di Rumah Aja

Rina Wijayanti by Rina Wijayanti
March 22, 2020
in Esai
56
SHARES

Setelah mencuat kabar tentang virus corona, cara penularan, dan korbannya di Cina, seperti kebanyakan orang Indonesia, saya awalnya biasa-biasa saja. Awalnya saya merasa Cina berjarak sangat jauh dari Indonesia terlebih dari Bali, pulau kecil yang kalau di Peta Dunia nyaris tidak tampak.

Kenyataan berkata lain, virus itu sudah sampai di pulau kecil ini, entah siapa yang sudah membawanya. Atas keputusan pemerintah, sekolah-sekolah ditutup, siswa dirumahkan, sistem belajar online diberlakukan. Guru-guru mengeluarkan metodenya masing-masing dalam menyampaikan materi. Siswa mengeluhkan tugas dari guru tanpa berfikir cerdas. Beberapa orang tua juga.

Wabah ini semakin mengkawatirkan saat semua media mengabarkan peningkatan jumlah kasus pada setiap daerah. Larangan-larangan juga mulai tersiar dimana-mana. Intinya di rumah aja. Mungkin beberapa orang dengan profesi tertentu bisa di rumah aja, tetapi tidak dengan mereka yang ada di garda terdepan penanganan kasus ini, mereka yang mengais rupiah di perusahaan-perusahaan swasta, berwirausaha, dan yang kejar setoran di jalanan.

Mereka yang tidak memungkinkan di rumah aja pasti punya kegalauan yang luar biasa, tenaga kesehatan misalnya. Sudah pasti perasaan takut bertemu dengan keluarga tercinta setelah pulang bekerja sangat membelit, hingga harus menggunakan perlindungan diri secara maksimal. 

Salah satu profesi yang juga ngak mungkin di rumah aja selain tenaga kesehatan adalah MUA (Make-Up Artis). Ini agak horror. Ini masalah kepercayaan dan uang. Apalagi, banyak caon pengantin sudah menjadwalkan pernikahan di bulan April. Dewasa ayu sesuai kalender Bali di bulan itu mungkin memang banyak, apalagi masa uncal balung sudah lewat.

Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada seluruh calon pengantin yang sudah memilih bulan April sebagai bulan pernikahan dan saya berterima kasih juga karena sudah memilih MUA-MUA terpercaya untuk menjadi bagian hari bahagia itu karena hari bahagia kalian merupakan keberlangsungan hidup mereka yang bergelut di bidang itu.

Saya  paham hari pernikahan bukanlah hal main-main. Biasanaya surat undangan, dekorasi, catering dan MUA sudah dipesan sebulan sebelum hari bahagia itu datang. Itu artinya di Bulan April nanti semua sudah harus bekerja. Mungkin pencetak surat undangan masih bisa menggunakan masker dan sarung tangan dan mencetaknya di rumah atau di toko aja tanpa harus bersentuhan langsung dengan calon pengantin atau semuanya dapat dilakukan dengan media online kecuali pengiriman kalau sudah selesai dicetak. Tukang dekorasi juga masih bisa jaga jarak satu sama lain, tukang catering juga.

Tentu yang  tidak mungkin di rumah aja, menjaga jarak dengan calon pengantin  dan tidak bertemu dengan banyak orang adalah  MUA. Terlebih di Bali kita mengenal istilah mepingit. Mepingit di beberapa daerah adalah tradisi yang mengharuskan calon pengantin untuk tidak keluar rumah dan bertemu calon pasangannya sebelum hari pernikahan. Jadi menyuruh pengantin datang ke salon atau studio tempat MUA untuk mengurangi bertemu dengan orang banyak  sudah tidak mungkin karena akan ada beberapa tradisi yang terlewatkan.

MUA harus tetap datang dan menjalankan tugasnya.  

Lalu apa yang harus kami lakukan sebagai MUA  untuk menyikapi ini. Coba bayangkan jika kita yang biasanya datang ke rumah pengantin dengan kebaya yang anggun, makeup, dan tataan rambut yang rapi harus pakai APD (Alat Perlindungan Diri) seperti tenaga medis secara maksimal pasti pengap dan membuat semua jadi sulit.

Atau semua brush kita sambung dengan tongkat, pemasangan pensil alis, lipstick dan bikin hair do juga dari jarak jauh, pasti lucu  dan itu tidak mungkin terjadi karena mata MUA tidak sehebat itu dalam melihat detail makeup dari jauh. Kami harus bersentuhan, jarak kami harus dekat. Kami tidak pernah tahu siapa yang sudah terjangkit diantara kami tetapi yang kami tahu hanya cemas, menggunakan pengamanan seadanya, dan semua tetap harus berjalan.

Saya dan mungkin perias lainnya memiliki pemikiran sama tentang arahan, aturan hingga larangan-larangan yang ada tetapi bagaimana nanti orang-orang bisa percaya pada kami jika hari ini harus undur diri dari job yang sudah kita sepakai dari jauh-jauh hari kecuali mereka batal menikah. Meskipun kemungkinannya kecil. Peraturan di rumah aja juga belum totalitas, buktinya undangan pernikahan dan perayaan sweet seventeen masih berdatangan, pasar, supermarket, dan bank-bank masih memberikan layanan meskipun terbatas.

Semua pasti sudah tahu, sebagian besar dari kami bergantung hidup dari profesi yang modalnya ngak main-main ini.  Jika  job dalam satu bulan dihapuskan gara-gara tidak berani berjarak dekat dengan orang, maka kerugian juga tidak akan main-main. Mungkin saja sebagian besar dari kami akan jatuh. Persediaan pakaian dan antek-anteknya untuk merias bulan depan sudah dipesan bahkan sudah dibayar separuh harga.

Saya sadar dan sangat peduli dengan diri saya, bahkan seminggu terakhir saya sudah di rumah  aja kecuali ada hal mendesak seperti membeli bahan makanan barulah saya keluar. Saya juga sangat mencemaskan  keluarga saya, teman-teman saya, Indonesia dan Bumi ini.

Tapi apa boleh buat, selain butuh sehat saya juga butuh hidup. Kalau nanti ada aturan setegas Negara sebelah saya pasti akan menyerah, tak perlu galau untuk pilih job atau tinggal di rumah. Semua menyerah dan kita di rumah apapun resikonya meskipun sekarang mungkin saja ada resiko yang lebih besar menanti kita. [T]

Tags: covid 19kecantikanMUApernikahan
Rina Wijayanti

Rina Wijayanti

Setelah lulus dari Undiksha Singaraja, ia jadi guru yang ulet di Jembrana, Bali barat, juga menekuni make-up artist. Sesekali menulis puisi. Statusnya bahagia bersama suami yang juga sesekali menulis puisi

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Foto: FB/Pande Jati
Ulasan

Bangli, Tempat “Orang-orang Gila” Berkumpul

  MINGGU, 22 Oktober 2017, di kota Bangli tepatnya kantor Parisada Hindu Dharma Indonesia , sekumpulan orang-orang yang sakit jiwanya, ...

February 2, 2018
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2021 ini, Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan - Duta Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tabanan, kembali menghadirkan ...

January 20, 2021
Foto-foto: Adhi Mahardika
Peristiwa

Seni Mural Padmaksara: Merayakan Aksara Bali dan Gantungan Mimpi di Pohon Harapan

BANYAK yang tahu, dalam rangka menyambut hari jadi ke-229 Kota Denpasar, digelar berbagai kegiatan tanggal 27 Februari – 3 Maret ...

February 2, 2018
Foto-foto koleksi penulis
Ulasan

Puisi di Balik Genting – Ulasan Pentas “Energi Bangun Pagi Bahagia” di Bali

PUISI-puisi bertebaran di balik tiga daun genting yang menutupi wajah Frank, Bass, dan Bob. Kata-kata puitis yang begitu menarik, namun ...

February 2, 2018
Esai

Tempe Optimis dan Tempe Pesimis di Negeri Kita

BELAKANGAN, panggung politik nasional ramai menyuguhi dikotomi diksi. Optimis dan pesimis salah satunya. Di luar itu, masih banyak diksi aneh ...

November 14, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

by tatkala
January 20, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

KEMUNCULAN SERIRIT DALAM PETA BALI UTARA | Kilas Balik Kemunculan Desa-Desa Bulelang Barat

by Sugi Lanus
January 21, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1354) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In