2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tiada

tatkalabytatkala
March 17, 2020
inCerpen
Tiada
7
SHARES

Cerpen: Ni Luh Puspa Pratiwi

“Aku adalah perempuan terkutuk!”

“Kita adalah kesalahan!”

Perempuan itu masih termenung, memikirkan ke mana arah nasibnya kini. Matanya terus membendung deras air yang hendak mengucur di pipi . Tangannya gemetar memegang secangkir kopi yang menemani malam. Beberapa tegukan kopi ia nikmati, tapi belum juga sirna rasa gelisah di lubuk hatinya.

Teleponnya terus berdering, namun tak kunjung ia gubris. Pikirannya masih dan masih melekat pada nasibnya. Hatinya masih tergerus, mengingat betapa besar pengorbanan yang ia lakukan demi mencapai titik ini. Kini hatinya mulai goyah memilih.

***

“Ibu, kapan Ayah kembali pulang?” suara itu mengangetkanku.

“Ayahmu sedang bekerja, tentu dia akan pulang nanti!” jawabku.

Rena terus merengek memikirkan betapa rindunya sudah tidak bisa dibendung lagi pada ayahnya. Aku hanya bisa memberinya sepatah dua patah kata yang mungkin bisa menenangkannya.

Brukkkkk! Suara pintu terbuka. Aku segera menghampiri,

“Dasar anak yang tak tahu malu! Keluar kamu! Apa yang akan kamu lakukan kali ini, hah?“

Suara itu membuat duniaku seakan runtuh.

“Apakah lelaki itu sudah tahu?” suara itu melanjutkan. “Di mana Si Brengsekitu? Sudah cukup kamu menderita, cepat tinggalkan lelaki itu atau semua orang akan tahu kebenarannya!”

Itu suara ibuku. Ia marah, tapi air matanya menetes.

“Ibu tidakkah kau sadar keberadaan Rena? Bagaimana ia nantinya?” sahutku.

Aku tertunduk. Aku tak sanggup menatap wajahnya. Aku malu dengan hidupku, bahkan aku malu dengan keberadaanku.

“Sudahlah, aku sudah muak denganmu! Terserah denganmu saja, hidupmu sepenuhnya milikmu!” Ibu pergi meninggalkanku.

Aku segera menghampiri Rena yang tertunduk lesu di sofa. Melihat wajahnya yang begitu lugu, hatiku seakan teriris mengingat kebenaran ini.

***

“Aku sudah di depan rumah!” suara Hendra di telepon.

Aku berlari tanpa memperhitungkan apapun. Berlari tanpa memakai alas kaki, dibalut daster yang kebesaran semua itu tidak penting. Aku akan bertemu suamiku setelah sekian lama.

Beberapa langkah darinya aku berhenti. Hendra menatapku aneh. Aku tak sanggup mengatakannya sekarang. Tapi kebenaran ini haruslah tersampaikan.

Aku menghampirinya memegang tangannya, menatap penuh makna.

“Tidakkah kau perbolehkan masuk suamimu ini?”

Aku menuntunnya masuk ke dalam rumah, tanganku tetap memegang erat tangannya. Kami duduk bersama sambil saling menatap. Hendra begitu kebingungan menatapku. Aku tertunduk.

“Kita adalah kutukan!” Aku memulainya.

Dia masih tetap diam.

“Hidup kita memang sudah dikutuk, mengapa kita masih tetap hidup?”

Aku menangis sejadi-jadinya.

“Apa yang kau bicarakan? Dikutuk?” tanyanya.

“Sudahkah kau temukan siapa orang tuamu? Dimana dia tinggal? Bagaimana keadaanya?”

Aku menatapnya dengan sinis.

“Belum. Kau tahu kan aku masih sibuk bekerja mana sempat aku memikirkan itu.”

“Bodoh, kau memang bodoh!”

Aku mengambil vas bunga dan melemparnya. Aku benar-benar kacau. Semua benda di meja aku lempar ke tembok. Hendra masih tetap diam. Aku menghampirinya.

“Tidakkah kau sadar hubungan kita? Hah?” Aku menatapnya.

“Kita adalah suami istri. Apa yang harus dipermasalahkan?” Ia menjawab dengan tenang.

“Bodoh! Percuma pendidikanmu tinggi. Kita saudara. Kau kakakku yang hilang saat diriku berumur dua tahun. Tanyakan sendiri pada ibu. Lelaki macam mana yang menikahi saudara kandungnya sendiri?”

Hendra tetap diam, tak bicara satu patah kata pun. Aku masih menangis. Dia tertunduk.

“Sudahlah semua sudah terlambat, kita memang hidup untuk dikutuk!”

“Yei,  Ayah  pulang!” Tiba-tiba suara Rena terdengar mengejutkan. Ia mendekati Hendra.

Tanpa sepatah katapun aku meninggalkan Rena dan Hendra di ruang tamu. Aku mengunci diri dalam kamar. Aku tak ingin Rena melihat diriku seperti ini.

 “Ayo, Nak, kita tidur!” ucap Hendra pada Rena.

Mereka pun menuju kamar.

***

“Apa yang harus diperjuangkan?”

Kali ini aku pergi meninggalkan rumah sejenak. Memikirkan hidupku kini. Sampai saat ini aku belum menemui Hendra. Walau di rumah yang sama  tetapi kami belum sempat bertegur sapa. Aku hanya belum siap menatap raut wajahnya.

Aku memutuskan pergi ke salah satu kafe, menikmati hangatnya secangkir kopi. Aku hanya ingin sendiri, memikirkan nasibku kini. Nasibku dan mereka.

“Apa yang harus diputuskan?”

Aku tahu apa yang harus dilakukan.

***

Angin bertiup dengan kencang, hujan masih menari-nari dengan riang, petirpun melengkapi suasana malam itu. Hendra dan Rena sudah pergi, pergi meninggalkan dunia ini. Aku yang membuat mereka pergi selamanya. Aku istrinya. Aku ibunya. Kini tinggal aku menunggu gilirannya menyusul mereka.

Tak ada yang harus diperjuangkan. Kami tiada. [T]

*Cerpen ini hasil workshop penulisan cerpen sehari dalam acara Mahima March March March, 14 Maret 2020 di Rumah Belajar Komunitas Mahima.

____

Ni Luh Puspa Pratiwi, biasa dipanggil Puspa. Lahir di Sukasada, 27 Mei 2002 dan kini menempuh pendidikan di SMAN 1 Sukasada

Tags: Cerpen
Previous Post

Doa, Pada Siapa?

Next Post

Balas Dendam

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Balas Dendam

Balas Dendam

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co