26 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Ilustrasi" Nana Partha

Ilustrasi" Nana Partha

Halu Masa Lalu; Lagu Cinta dan Kenangan yang Bukan tentang Cinta

I Putu Supartika by I Putu Supartika
March 8, 2020
in Esai
48
SHARES

Lagu itu terus menggema. Lagu itu terus saya putar berulang-ulang.


Sekadi widyadari nyekala,

adi stata dadi hayalan,

nanging adi ba ngelah tunangan sugih…


Saya menemukannya secara tak sengaja, atau lebih tepatnya muncul begitu saja di beranda akun Youtube saya. Mungkin direkomendasikan Youtube karena belakangan saya sering mendengar lagu pop Bali lawas.


Beli makita nyumunin,

tresna ane pegat ipidan,

nanging tresnan adi ba anyudang arta brana…


Lagu ini adalah lagu lama. Jika tidak salah sekitar tahun 2003 lalu, ketika saya (mungkin) masih kelas IV SD. Saya hafal liriknya, karena saya sering mendengarkan lagu itu lewat radio 2 band di rumah dan saya memang menyukainya. Saat itu di rumah tak ada TV, hanya radio, selebihnya saya bermain dengan teman-teman.


Tresna, tresnan beline mamesik

sayang, ne sanget sayangang beli

rindu, rindu ngantos mati….


Terus terang saja, saya tak mengerti banyak tentang musik. Saya hanya menikmatinya, menyanyikannya. Namun, setelah beberapakali saya memutarnya, meresapi lirik-liriknya, kenangan-kenangan masa lalu saya muncul. Dada saya seketika sesak. Saya mematikan lagu ini dan memutuskan untuk menulis.

Saya terkenang kehidupan-kehidupan saya pada masa itu. Memang, saat mengingat masa lalu, saya selalu merasa sesak. Saya ingin kembali ke masa itu. Saya rasa beberapa orang pasti merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan. Dan saya menyebut perasaan saya ini sebagai halu masa lalu (entah istilah ini benar atau tidak). 


Tresna, tresnan beline mamesik,

sayang, ne sanget sayangang beli

rindu, rindu ngantos mati

tekening adi…


Ini lagu cinta. Namun kenangan yang saya ingat bukan tentang cinta. Terus terang saja, sebagai bocah kecil waktu itu, saya belum mengenal cinta, tak tahu apa itu cinta, walaupun saya hafal beberapa lirik lagu tentang cinta. Bagi saya, setiap lagu yang saya sukai, selalu membawa kenangan tersendiri dan kenangan itu tak mesti sama atau seirama dengan lirik pada lagu.

Seperti juga lagu ini, Tresna Sayang Rindu yang dipopulerkan Nirwana Band yang membawa kenangan-kenangan. Kenangan yang tentunya sangat sederhana, bukan kenangan yang wah yang akan membuat orang terngaga dan berseru; waooo amazing.

Saya mengingat dapur saya yang waktu itu masih bertembok tanah dengan atap daun kelapa. Di dalam dapur, ada ibu mengulek sambel, atau memotong aneka sayuran saat pagi. Lalu dari celah-celah atap dapur ada berkas cahaya matahari pagi yang lurus bagaikan sinar laser. Ah, saya menyukainya.

Lalu saya terkenang jalan di dekat rumah saya yang membelah sungai yang saat ini sudah dibangun jembatan. Ketika itu, saat akan ke pusat desa, saya dan kami yang tinggal di seberang sungai pasti lewat jalan itu, karena jalan itulah satu-satunya akses paling dekat dari rumah menuju ke pusat desa. Dari seberang sisi barat sungai saya menuruni bebatuan yang tersusun rapi dengan posisi agak miring. Entah siapa yang menyusunnya, karena sejak saya tahu alam sekitar, batu-batu itu memang telah tersusun seperti adanya. Selanjutnya, dari sungai saya menaiki undakan batu yang juga tersusun rapi dengan sedikit berkelok.

Sementara di atas kepala rimbun oleh daun-daun pohon karena di sisi kiri dan kanan jalan tumbuh pohon klampuak, kikian, tapis-tapis, gatep, bambu, majagau, badung, mangga, dan beberapa tumbuhan lainnya. Juga bebatuan yang berukuran besar bisa saya jumpai di sepanjang perjalanan melewati sungai ini. Saat berhasil melewati sungai, utamanya saat pagi hari, saya seperti masuk ke dunia baru, di mana cahaya matahari yang ditimpali hijau deduanan bagi saya terlihat sangat eksotis dan di depan sana saya seperti melihat sesuatu yang bisa membawa ke tempat yang tak terpikirkan.

Namun, jika hujan lebat turun dan membuat air sungai membesar, tentu saya dan kami tak akan bisa lewat. Bahkan kerap saat pulang sekolah, kami harus menunggu air ini agak surut agar bisa pulang ke rumah. Atau kami harus berlarian dari sekolah menerobos derasnya hujan agar air tak keburu besar.

Itu hanya segelintir kenangan yang dihadirkan kembali oleh lagu Tresna Sayang Rindu ini. Kalian pasti bertanya-tanya, apa hubungannya lagu Tresna Sayang Rindu dengan kenangan dapur bertembok tanah atau jalan dekat rumah yang membelah sungai.


Sekadi widyadari nyekala,

adi stata dadi hayalan,

nanging adi ba ngelah tunangan sugih…


Lagu yang sama pun kembali menggema setelah tulisan ini saya selesaikan.

Tags: desakenanganlaguLagu Pop Balinostalgia
I Putu Supartika

I Putu Supartika

Pengamat cewek teman dan peternak sapi ulung yang tidak bisa menyabit rumput. Belakangan nyambi menulis cerpen

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Sulli (Foto Google/Kompas)
Esai

Sulli Meninggal Dunia, Siapa yang Seharusnya Disalahkan?

Terdengar dan terberitakan; kasus bunuh diri seorang artis Korea. Tertanggal 14 Oktober 2019, Sulli yang mana merupakan ex member girl ...

October 17, 2019
Mobil Corolla dan Gde Made Metera
Kilas

Mobil Klasik Melayang, Made Metera Senang – [Gotong-Royong Tanggulangi Covid-19]

I Gde Made Metara, akademisi yang Rektor Universitas Panji Sakti Singaraja, yang juga penulis kolom di tatkala.co. dengan sukarela dan ...

April 9, 2020
Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]
Esai

Dilarang Meniru Petani

Yang kaya, yang rumahnya mewah, yang garasi mobilnya panjang seperti deretan blok perumahan di perumnas, ya, ya, memang sudah sepatutnya ...

January 18, 2021
Atraksi Okokan di Festival Tepi Sawah, Pejeng, Gianyar/ Foto-foto: Agung Putradhyana
Peristiwa

Okokan dan Rintih Merdu “Lelakut Nyuling” dari Kediri – Catatan Festival Tepi Sawah

SUASANA hening. Sejumlah orang menikmati  malam di tepi sawah, di atas dangau kayu tanpa atap. Mata sejumlah orang tertuju pada ...

February 2, 2018
Novel “Tresna Tuara Teked” Ida Bagus Pawanasuta Raih Hadiah Rancage  2020
Kilas

Novel “Tresna Tuara Teked” Ida Bagus Pawanasuta Raih Hadiah Rancage 2020

Keputusan HADIAH SASTERA “RANCAGÉ” TAHUN 2020 Alhamdulillahirobbilalamin, atas rahmat Allah SWT serta bantuan berbagai pihak yang menaruh perhatian terhadap perkembangan ...

January 31, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Wayan Eka Artana Putra, pengelola kedai kopi mini di Pecatu, Badung
Khas

Pandemi, Bule jadi “Tamu Lokal”, Ngebon pun Biasa | Cerita dari Sebuah Kedai Kopi

by Nyoman Nadiana
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Sayang Kukiss/Diah Cintya
Esai

7 Jurus Memperbaiki Diri untuk Melangkah pada Rencana Panjang | tatkalamuda

by Sayang Kukiss
January 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1360) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (311) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In