30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Festival Panen “Ki’lomaan” di Taiwan Timur – Kepulangan dan Kebangkitan Budaya Amis

Selvi AgnesiabySelvi Agnesia
July 26, 2019
inTualang
Festival Panen “Ki’lomaan” di Taiwan Timur – Kepulangan dan Kebangkitan Budaya Amis

Ritual festival panen tahunan yang disebut “Ki’lomaan" di Taiwan Timur. [Foto: Ratu Selvi Agnesia]

24
SHARES

Lapangan besar di Desa Atolan, Donghe, Taitung, diisi lingkaran besar manusia. Saya terpukau menyaksikan hampir seluruh masyarakat Suku Amis menari dan menyanyi bersamaan. Mereka melakukan gerakan langkah kaki dan senandung nyanyian yang dilakukan sama persis satu sama lain, juga terus dilakukan berulang-ulang bersama tangan yang saling bergandengan.

Malikuda adalah sebutan tarian yang dilakukan bersamaan semua golongan. Berawal dari lingkaran kecil golongan tua di Suku Amis hingga golongan yang paling muda. Mereka membawakan  tarian dan nyanyian yang saling sambung menyambung membentuk lingkaran spiral yang terus membesar menjadi energi kebersamaan.  

Itulah sekilas pemandangan ritual festival panen tahunan yang disebut  “Ki’lomaan”. Dalam bahasa Amis, Ki’lomaan bermakna “Rumah”. Ritual tersebut berlangsung selama tiga hari pada 15-17 Juli 2019 di Desa Atolan, Donghe, Taitung, Taiwan Timur.

Menurut data arsip dari Digital Museum of Taiwan Indigineous People, Suku Amis adalah kelompok etnis terbesar di antara penduduk asli Taiwan. Dalam bahasa Amis, kata Amis berarti utara (manusia dari utara) untuk menyebutkan leluhur mereka yang berasal dari utara.  Dari 16 suku asli (aboriginal) yang diakui di Taiwan, lebih dari 37 % mayoritas suku asli Taiwan ditempati oleh Suku Amis sebagai jumlah terbesar di antara suku lain.

Suku Amis telah mengembangkan berbagai langkah dan lagu tarian yang terlihat sederhana namun sebenarnya mengandung berbagai simbol makna budaya. Dalam pertunjukan musik polifonik Amis, menari dan menyanyi selalu digabungkan bersama dan memiliki implikasi ritual, juga sebagai fungsi pelatihan fisik untuk membangun solidaritas. Langkah-langkah tarian mereka sebagian besar terkait dengan tanah, perempuan, pertanian, memancing, dan berburu.

Saya tertarik mengenal Suku Amis lebih jauh saat berbincang dengan Alik Nikar, salah seorang antropolog dan dosen dari National Taiwan University. Kami bertemu dan berbincang di rumah Mbak Mini, salah seorang Pekerja Migran Indonesia asal Indramayu yang membantu memasak selama festival untuk kelompok remaja suku Amis.

Alik telah meneliti masyarakat Amis lebih dari belasan tahun, begitu intimnya dia terlibat bersama masyarakat hingga diberikan nama dalam bahasa Amis.

Dalam ritual festival panen tahunan suku Amis sebagai bagian penelitian disertasinya. Menurut Alik, hal paling menarik dari ritual tersebut adalah sistem hirarki  dan pengaturan usia.

Di suku Amis terdapat organisasi yang mengatur hirarki usia untuk memimpin aktivitas komunitas tradisional suku Amis dipimpin oleh Kakita’an sebagai kepala suku. Dalam organisasi usia ini, para tetua diberkahi dengan kekuatan politik oleh masyarakat. Dapat dikatakan bahwa Amis adalah masyarakat yang menghormati tetua.

Ketika seorang anak mencapai usia delapan hingga dua belas tahun, mereka terdaftar dalam kelompok pertama di organisasi yang mengatur usia. Setiap kelompok usia juga mempunyai nama dari yang termuda hingga yang tertua.


[Foto: Ratu Selvi Agnesia]

Tiga sistem penamaan dasar ini mengacu pada nama warisan, nama kreatif yang dibuat oleh kelompok masing-masing, dan campuran dari kedua nama ini.  Seperti beberapa nama kelompok yang pentas pada festival ini, antara lain Ladatong, Laliwiy, Lacingsi, Lakanca, Lakayakay, Lakangcin dan Kaying.  Selain menari bersama, setiap kelompok  juga membawakan tarian masing-masing berdasarkan koreografi kelompoknya untuk para tetua, disaksikan masyarakat sekitar juga turis asing.

Dengan kata lain, Ki’lomaan sebagai Festival Panen tahunan menjadi salah  satu  wadah untuk mengamati seberapa ketat organisasi yang mengatur usia. Setiap kelompok dengan kostum-kostum yang mencolok ini juga turut menari dan menyanyi untuk menghibur dan menghormati para tetua. Melalui sistem usia inilah, budaya Amis dapat terus diwariskan, sekaligus mereka terbuka dengan suku lain yang menikah dengan orang Amis untuk masuk organisasi usia tersebut. Di luar acara Kilo’maan, anggota dalam kelompok atau satu generasi usia yang sama adalah teman baik yang saling membantu dan menolong.

Migrasi, Kepulangan dan Kebangkitan Budaya

Penyebaran migrasi dan geografis Suku Amis menyebar ke hampir seluruh wilayah Taiwan. Oleh sebab itu, di setiap pertengahan tahun inilah acara Kilo’maan berlangsung di berbagai wilayah.

Suku Amis menjadi salah satu perwakilan dari masyarakat asli Taiwan dalam simbol bentuk artistik menari dan menyanyi. Banyak tujuan wisata di perkampungan suku asli Taiwan menawarkan tarian dan nyanyian Amis sebagai atraksi mereka. Lebih lanjut, di balik atraksi  tarian dan nyanyian tradisional yang dilakukan secara serempak tersebut mengandung simbol identitas, solidaritas, penghormatan pada tetua dan kebersamaan.

Fungsi tarian dan nyanyian tersebut untuk mengikatkan kembali silaturahmi dan menghidupkan desa yang sudah satu tahun mereka tinggalkan.

“Setiap tahun, acara ini seperti memanggil kembali orang-orang Amis yang merantau ke kota besar” ucap Suming, salah seorang musisi yang berasal dari Suku Amis yang turut menggagas Amis Music Festival.

Suming menceritakan bahwa banyak anak-anak dari Suku Amis yang merantau ke kota-kota besar untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja.


[Foto: Ratu Selvi Agnesia]

Pada saat ini, migrasi suku Amis disebabkan oleh alasan ekonomi, namun sejarah migrasi suku Amis disebabkan banyak faktor dan berlangsung sejak lama. Dimulai dari konflik domestik dan ancaman antar suku, perpindahan sejumlah imigran China ke daerah Hualien dan Taitung, hingga tahun 1960-a ketika perkembangan industri perikanan meningkat, banyak dari pelaut Amis yang meninggalkan jaring nelayan dan bekerja di lokasi konstruksi atau pembangunan.

Seperti suku asli Taiwan lainnya, suku Amis memiliki sistem pemerintahan berskala kecil tetapi mandiri. Saat ini, sistem tersebut telah berintegrasi dengan sistem politik yang lebih besar. Terutama setelah masuknya imigran dan pemerintahan Kuomintang, Tiongkok yang pernah berkuasa dan bersikaf represif. Akibatnya, keberadaan suku-suku asli Taiwan semakin tersingkir dan menderita “Stigma Identitas”.

Selain gerakan-gerakan politik dan sosial yang saat ini semakin marak dilakukan, banyak seniman Amis yang menjadi lebih aktif dan ingin mengekspresikan diri mereka setelah ditekan begitu lama. Energi budaya yang dihasilkan oleh seniman Amis, bersama dengan penyebaran gerakan sosial dan politik, telah membawa efek signifikan, terutama yang berkaitan dengan identitas budaya.

Semakin banyak orang Amis telah memutuskan untuk mengganti nama Cina mereka dengan nama Amis dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga mulai berani menunjukan identitas mereka dalam bentuk pertunjukan tarian, nyanyian, menggiatkan kembali bahasa Amis, kuliner khas suku Amis, juga memulihkan sistem pengaturan usia.

Seluruh elemen budaya Amis dapat terlihat jelas di Ki’lomaan. Oleh sebab itu, setiap tahun, masyarakat suku Amis yang merantau ke berbagai kota besar kembali ke kampungnya untuk merayakan Festival Panen Tahunan “Ki’lomaan” sebagai simbol kebangkitan identitas budaya. [T]

Tags: festivalfestival panenritualTaitungtaiwanTaiwan Timur
Previous Post

Anak-anak Kita & HIV

Next Post

Pameran Lukisan “@rtquarelle” dari Seniman Cat Air Lintas Negara di Nusa Dua

Selvi Agnesia

Selvi Agnesia

Penulis seni budaya bermukim di Yogyakarta

Next Post
Pameran Lukisan “@rtquarelle” dari Seniman Cat Air Lintas Negara di Nusa Dua

Pameran Lukisan “@rtquarelle” dari Seniman Cat Air Lintas Negara di Nusa Dua

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co