6 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Persona
Ketut Ariyani (Ketua Bawaslu) Bali memimpin ibu-ibu senam di Taman Kota Singaraja

Ketut Ariyani (Ketua Bawaslu) Bali memimpin ibu-ibu senam di Taman Kota Singaraja

Pemilu Cepatlah Berlalu, Bu Tut Ariyani Sudah Ditunggu Ibu-ibu di Taman Kota Singaraja

Made Adnyana Ole by Made Adnyana Ole
April 24, 2019
in Persona
43
SHARES

Ibu-ibu di Singaraja tampaknya ikut stress mendengar, membaca, dan menonton, berbagai berita berkaitan pascapencoblosan Pemilu 2019. Bukan hanya soal klaim-klaim kemenangan dari para calon dan tim suksesnya, tapi juga kabar-kabar miris tentang pelaksanaan Pemilu yang menyisakan berbagai persoalan.

Ada banyak KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang meninggal akibat kelelahan, sakit dan tentu juga stress, mungkin lebih stress dari para calon legislatif yang suaranya tak lebih dari anggota seka gong kebyar. KPU dan Bawaslu sama-sama sibuk, mungkin juga sama-sama berdoa agar Pemilu dengan tetek dan bengeknya ini cepat berlalu, agar kasur dan bantal di rumah benar-benar bisa dirasakan empuknya. Dan HP bisa dimatikan sesekali.

Dalam kondisi seperti itulah ibu-ibu muda di Singaraja akan tetap ingat Ketut Ariyani, Ketua Bawaslu Bali. Ibu-ibu biasa memanggilnya Mbok Tut, banyak juga yang memanggil Bu Tut. Ibu-ibu di Singaraja sebenarnya maklum saja. Pastilah Bu Tut amat sibuk. Bayangkan saja, rumahnya di Singaraja, ngantornya di Denpasar, eh, mengawasi Pemilu termasuk rekapitulasi suara bisa keliling Bali.

Lebih sibuk lagi, di sela-sela tahapan rekapitulasi suara, terdapat keputusan-keputusan lain yang harus dia awasi. Misalnya pemungutan suara ulang (PSU) yang terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di Bali. Bahkan menjelang pelaksanaan coblosan pun ia sesungguhnya sudah amat sibuk, misalnya memantau di TPS-TPS dari pagi sampai pagi berikutnya.

Ibu-ibu di Singaraja tentu yakin kalau Bu Tut Aryani bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan lancar. Karena ibu-ibu itu tahu bahwa Bu Tut adalah perempuan yang amat kuat. Untuk urusan menyelenggarakan Pemilu, Pilkada, atau Pilgub,  perempuan yang lahir di Buleleng 23 Desember 1970 ini memang sudah pengalaman.

Ia menjadi anggota Panwaslu Buleleng pada Pilkada Buleleng 2011-2012. Lalu 2013-2-14 pada Pilgub Bali ia menjadi Ketua Panwaslu Buleleng. Kembali menjadi ketua Panwaslu Buleleng saat Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014. Pernah juga menjadi Tim Asistensi Panwaslu Jembrana saat Pilkada Jembrana 2015. Lalu balik lagi menjadi Ketua Panwaslu Buleleng 2016-2017 saat Pilkada Bupati, disambung  2017-2018 saat Pilgub Bali. Dan sejak 2018 menjadi Ketua Bawaslu Propinsi Bali.

Bu Tut Ariyani saat memimpin rapat di Bawaslu (Foto: FB)

Jadi, ibu-ibu tak perlu cemas, karena Bu Tut Aryani pasti bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan kuat dan lancar.  Tapi, dengan kesibukan mengurus Pemilu seperti itu, tentu banyak yang kangen dengan keberadaan dia di hari-hari biasa.

Siapa saja yang merasa kangen dengan Mbok Tut? Ya, jelas saja suaminya, Gede Gerry Astawa dan anaknya, Gede Benny Aryana.

Tapi, selain suami, terdapat kelompok yang juga kangen dengan Mbok Tut Ariyani. Ya, kelompok ibu-ibu dari Singaraja itu. Terutama ibu-ibu yang berada dalam satu pergaulan, satu komunitas, atau satu rasa senang dengan Bu Tut Aryani.

Bu Tut Aryani memang aktif bergaul dalam berbagai organisasi, mulai dari yang formal hingga informal, seperti Komunitas Perempuan, Komunitas Kebugaran dan Komunitas Sekaa Nau. Yang paling kangen mungkin  ibu-ibu yang biasa ikut senam aerobic di Taman Kota Singaraja setiap hari Minggu.

Tentu saja, Pada hari-hari biasa di luar radius panas Pemilu, yakni pada setiap Hari Minggu, setiap car free day, Bu Tut Ariyani, selalu meluangkan waktunya berada di depan ibu-ibu dari berbagai sumber, eh berbagai kalangan (mulai dari ibu rumah tangga, ibu sosialita, ibu pejabat, ibu pedagang hingga ibu-ibu yang sekadar lewat di Taman Kota) untuk senam bersama. Jalanan di sekitar Taman Kota Singaraja pada waktu-waktu car free day itu terasa sangat sumringah penuh gairah.

Tapi, di seputar hari-hari Pemilu ini, Bu Tut Ariyani tak bisa lagi berada di Taman Kota. Ia juga tak bisa ikut senam gembira bersama ibu-ibu PKK dan pegawai di lingkungan Pemkab Buleleng pada hari krida sebagaimana ia ikuti setiap Jumat. Mungkin ia jarang juga menengok studio senam miliknya di Talenta Gymnastic di Jalan Pulau Sugara Singaraja, padahal di tempat itu ia setiap hari menjadi instruktur senam.

Ia sibuk “senam” di sekitar TPS dan tempat-tempat penghitungan suara. Bahkan ia sudah “senam” sambil mengawasi jalannya pelaksanaan pemilu, mulai dari kampanye hingga pencoblosan. Bahkan ia akan terus sibuk “senam cagcag-cigcig” hingga usai penghitungan suara dan Presiden terpilih serta para calon legislatif ditetapkan secara resmi oleh KPU.

Tapi, jangan kuatir. Setelah Pemilu benar-benar berlalu, pastilah ia kembali ke habitatnya, ya, ke tengah ibu-ibu yang cantik yang selalu  senam dengan sangat bergairah itu.

“Ya, setelah ini (rangkaian Pemilu) usai, saya langsung senam. Ini sudah naik 3 kilo,” katanya ketika iseng dihubungi lewat WA.

Oke, Bu Tut, cepatlah Pemilu berlalu, ibu-ibu sudah menunggu di Taman Kota. … [T]   

Tags: ibupemiluPerempuanPilpres
Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi diolah dari gambar Google
Cerpen

Bagaimana Surat Pertama Ditulis | Cerpen Rudyard Kipling

by Juli Sastrawan
March 3, 2021
Ilustrasi diolah dari sumber gambar di Google
Opini

Dilema Seorang Guru Ketika Prosesi Kenaikan Kelas

Juni adalah bulan yang sangat sakral bagi para peserta didik dan tenaga pendidik. Ritual pembagian rapot sebagai hasil akhir dari sebuah ...

June 18, 2019
Pande Bagus Gede Guna Sesana
Khas

Guna Sesana, Pulang Kampung Demi Berkesenian

Hidup tidak bisa ditebak mau jadi apa tapi hanya sang waktu yang akan menjawab. Kembali ke pangkuan tanah kelahiran dengan ...

January 19, 2019
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

I GUTO BRAHMANA JAWA

Catatan Harian Sugi Lanus, 6 Januari 2021. ________ Di masa lalu ada kisah dimana Bali dinilai perlu disucikan dan perlu ...

January 6, 2021
Ilustrasi: tatkala.co/Nana Partha
Esai

Kulit Putih, Wajah Glowing, Pakai High Heels – Ah, Cantik Itu Duka

Tempo lalu, di tengah merebaknya kasus Covid-19 lengkap dengan segala kekhawatiran banyak orang, saya keluar rumah untuk membeli hand sanitizer ...

March 22, 2020
Foto: koleksi penulis
Esai

Stop Corat-coret Seragam, Coba Ajak Siswa Tirtayatra Maraton dari Pura ke Pura

SEHARIAN ini lini masa media sosial dipenuhi dengan eforia siswa SMA/SMK yang sedang merayakan kelulusan. Mulai dari status yang berganti ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Ketua Tim Literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd. dan Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd.
Kilas

Kupetik Puisi di Langit | Buku Puisi dari SMAK Harapan

by tatkala
March 5, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Saṃpradāya Kuno Sampaikah ke Nusantara?*

by Sugi Lanus
March 4, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (157) Dongeng (11) Esai (1422) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (198) Opini (480) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (337)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In